Malaaaaaaam!!
Sebelumnya aku mau ngucapin, selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat muslim☺️
Untuk yang waktu nya WIB, Selamat berbuka puasa ✨✨
Kalo aku sih WITA, jadi udah sejam yang lalu😭😭🤣Happy Reading yaa ✨
•••
"Kirain lo gak dateng lagi, anjir." Hanya raut wajah datar yang terpatri di wajah laki-laki berusia 18 tahun itu.
"Napa? Takut lo, Cak? Egra tetep dateng, lah."
Sosok laki-laki bernama Cakra itu tersenyum remeh. "Ya kali gue takut? Udah lama gak balapan gini, ibab lo!" umpatnya pada Utroy yang tengah fokus dengan permen kakinya. "Lagian kan waktu itu si Egra gak bisa dateng. Kirain ini malem juga, kalo iya auto gue gusur markas lo pada!"
"Sebelum lo gerak, pala lo udah digusur duluan ama Egra!"
Antranos generasi ke 4. Di masa ini, mereka tidak memiliki musuh tetap. Maksudnya, Antranos bukan lagi geng motor yang senantiasa tawuran karena masalah antar geng.
RedBlood. Geng motor yang dipimpin Cakra dari SMA Merah Jaya. Jika kalian ingat di hari pertama siswa baru SMA Praba masuk sekolah, RedBlood mengajak Antranos tawuran. Namun tawuran mereka bukan karena saling bermusuhan. Melainkan....
"Bosen gaes. Tawuran yok! Kasi tau ketua lo! Nomor dia gak aktip-aktip gue telpon!" Itu ucapan Cakra melalui telepon saat Eza mengangkat panggilannya. Dan Antranos pun menyanggupi.
Antranos dan RedBlood merupakan geng motor ter-gak jelas. Mereka sering bergabung bersama, namun terkadang bertanding layaknya musuh karena bosan.
"Gue menang lagi." Cakra mendengus saat Zegran menyeletuk dengan santainya.
"Noh! Adek kelas gue, Gra! Taruhan malam ini," tunjuk Cakra pada seorang gadis cantik berambut halus sepinggang. Gadis itu tampak kebingungan dan terkadang tersenyum malu saat digoda para pria dari sekolah yang sama dengannya.
"Namanya siapa?!" Bukan, bukan Zegran yang bertanya. Tapi Vikram.
"Intan Permata Berlian. Tuh namanya," beritahu Deri, inti RedBlood.
"Anjim tuh nama!" Arka menggeleng tak percaya.
Zegran melotot melihat kehadiran Arka yang tiba-tiba. "Ngapain lo di sini?!"
Arka mengerjap. "Nyusul, lah. Ya kali gue---"
"Njing! Gue tadi ngasih lo tugas apa, bego?!"
"Anjayani! Sakit ibab!" Arka mengumpat saat Zegran menggeplak tengkuknya dengan wajah sangar.
Tapi sedetik kemudian matanya melotot saat mengingat perkataan Zegran beberapa jam lalu. "Jagain Vael. Awas aja gue balik dia malah rewel!"
Arka menggaruk tengkuknya dan berniat kabur. "Eh, keknya gue lupa sesuat----"
Kerah jaket belakang Arka ditahan. "Eiit.... Mau ke mana lo?!"
Arka menyengir saat menoleh dan matanya langsung bersibobrok dengan Zegran.
"Sumpah, Bos. Gua ninggalin Ellyn dalam keadaan tuh anak tenang-tenang ae!" sembur Arka cepat.
"Tenang?" Zegran menyahut tenang.
"I-iya." Arka menjawab ragu.
"Lo---"
"K-kak Cakra. Aku mau pulang." Perdebatan Zegran dan Arka dihentikan oleh suara asing seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Teen FictionSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...