ZL•6 | Susu & Nginap

21.1K 1.3K 279
                                    


Hay Hay!
Kembali lagi di lapak Baby Tuyulnya Gio dan cebong ceweknya Pano🤭🤣


Semoga suka sama chapter ini yak wkwk

Happy Reading 💜

•••

"Pulang juga kamu."

Langkah kaki Zegran yang baru saja masuk ke dalam rumah, sontak berhenti saat netranya menangkap keberadaan sang ayah.

Zergio duduk di kursi dengan kaki yang terjulur ke atas meja, sedangkan di tangannya ada sebuah MacBook. Pria itu meskipun di rumah tetap saja sibuk dengan urusan kantor.

Zegran langsung mendengus pelan. Bukan melewati ayahnya, ia malah duduk tak jauh dari Zergio. Sedangkan matanya mengedar ke sekitar.

"Mami mana?"

Zergio hanya melirik sekilas. "Di kamar, capek."

Zegran kemudian diam setelah mendengar ucapan sang ayah. Pasti pria itu benar-benar senang selama beberapa hari ini.

Beberapa hari ini Zegran memang menginap di markas Antranos. Ia jarang pulang. Tetap ke sekolah, namun hanya muncul saat jam pelajaran berlangsung, jika istirahat ia keluar sekolah, dan ketika masuk lagi ia kembali ke sekolah. Karena itulah ia juga jadi tidak pernah bertemu Ellyn lagi. Terlebih urusan Antranos dengan geng RedBlood belum selesai. Yah, hanya masalah kecil.

Sedangkan adik-adik Zegran yang lain tengah menginap di rumah Opa--Kenneth--dan Oma--Aneeta--nya. Termasuk Zena.

Tapi hari ini Zena sudah kembali ke rumah. Sedangkan adik mereka yang lain masih di rumah Kenneth, jadi bisa dibilang Zergio masih bebas menguasai istirnya sendirian di rumah.

"Egra ke atas duluan," pamit Zegran akhirnya.

Zergio mengangkat sebelah alisnya. "Kamu tidurnya nyenyak di markas? Gak minum susu," celetuk Zergio yang membuat Zegran tak jadi beranjak.

"Bisa lah!" semburnya ngegas.

Zergio melirik sinis. "Nyantai aja kali, gak usah ngegas," cibir pria itu.

Zegran memutar bola matanya malas. Matanya melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 19.44 malam. Masih terlalu cepat untuk sang ibu tertidur.

"Vael gak pernah ke sini?" Dan rencana Zegran yang tadinya ingin ke kamar pun terlupakan karena berbincang dengan sang ayah.

"Tiap hari nyari kamu. Sakit kuping papi, dia mukul pintu kamar kencang-kencang. Ganggu prosesi Papi sama Mami buat debay," cetus Zergio tanpa memfilter ucapannya.

Wajah Zegran berubah sebal. "Gak ada debay lagi ya, Pi. Udah sampai Geo aja," ketusnya.

Zergio tetap santai. "Banyak anak banyak rejeki."

"Egra udah 18 tahun. Gak mau ada adek lagi," cibir Zegran sebelum meninggalkan Zergio yang hanya memasang wajah tanpa dosa.

"Apa ruginya banyak anak? Buatnya enak, jadinya juga bibit unggul," gumamnya dengan kening mengerut bingung.

Berbeda dengan Zegran yang langsung ke kamar untuk membasuh diri. Setelahnya ia menelpon Ellyn namun tidak diangkat oleh gadis itu.

Tak menyerah, Zegran juga mengirimkan pesan beruntun, namun gadis itu tetap tak membalas.

"Ck. Minta dipaksa kali," gumam Zegran kesal.

Dengan kaos putih serta celana pendek selutut, Zegran kembali turun ke lantai bawah dan menemukan keberadaan kedua orang tuanya yang tengah bermesraan di depan TV.

ZEGLYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang