Hay!
Maap baru up wkwkwk
Happy Reading 💜
•••
Pagi harinya Zegran berangkat bersama Ellyn menggunakan motornya. Ellyn mandi, berpakain hingga sarapan pun di rumah Zegran. Sudah dibilang, Ellyn bisa tinggal di mana saja. Entah di rumahnya sendiri atau rumah Zegran. Karena ia sama-sama memiliki kuasa di dua rumah itu.
Lagipula Ellyn yakin jika Papa nya itu senang jika Ellyn menginap di Mansion Zegran, karena pria itu bisa bebas bermesraan dengan istirnya. Pada dasarnya orang tua Ellyn itu sama-sama bar-bar dan mesum, jadi pasti bisa ditebak apa yang kedua insan itu lakukan jika anak pertama mereka si biang rusuh tidak ada di rumah.
Ketika motor Zegran telah terparkir rapi di parkiran khusus anak Antranos. Teman-teman Zegran sepertinya masih belum ada yang datang. Memang ia berangkat terlalu pagi karena dibangunkan Maminya. Padahal Zena saja masih tidur.
"Anterin ke kelas," ucap Ellyn bossy.
Zegran melirik sinis. Namun ia tak menepis saat Ellyn merangkul lengannya dan bergelayut manja layaknya ulat bulu di sana.
Ellyn bahkan dengan sengaja menjulurkan lidahnya keluar saat melewati para perempuan yang menatap sebal atau iri padanya. Tidak ada takut dan malunya memang.
Suasana pagi SMA Praba memang sudah ramai meskipun masih pagi. Katakanlah mereka siswa yang terlalu rajin. Karena menurut Zegran, normalnya ke sekolah itu jam 8. Tapi peraturan di sekolah, lewat dari jam 7.30 sudah dikatakan terlambat.
Sesampainya di kelas Ellyn yang letaknya di lantai 1 karena gadis itu masih kelas 10, Zegran tak langsung pergi, ia malah mengekor masuk ke dalam kelas dan duduk di samping kursi gadis itu.
"Zena, Hana, Aza sama Banu belom dateng," gumam Ellyn memandang kursi teman segengnya.
"Ya lo nya aja yang kecepetan," sahut Zegran sebelum menenggelamkan wajahnya ke meja.
"Lah? Bang Yul mau tidur?!" sembur Ellyn tak santai.
Zegran berdehem menjawabnya. Tangan pria itu meraih tangan Ellyn dan membawanya ke atas kepalanya.
"Ck. Gak bisa tidur," gerutu Zegran pelan.
Pria itu beranjak menarik kursi lain dan merapatkannya dengan kursi yang ia duduki tadi dan kursi Ellyn. Setelah itu ia berbaring dan menjadikan paha Ellyn sebagai bantalan. Tasnya sendiri sudah ia letakkan di atas meja.
Ellyn mah santai-santai saja. Tapi gadis itu tersenyum-senyum centil saat Zegran menenggelamkan wajahnya ke perut Ellyn.
"Jangan goyang-goyang napa sih?" ketus Zegran saat pantat Ellyn tak bisa berhenti bergerak. Entah bergeser atau sengaja ia goyangkan sendiri karena terlalu senang.
Ellyn mengulum bibir menahan senyum. Membiarkan Zegran tertidur di pangkuannya. Sedangkan tangan kirinya mengelus kepala pria itu, dan tangan kanannya asik bermain ponsel.
Selang beberapa menit kemudian, para siswa mulai berdatangan. Begitupun dengan teman-teman dekat Ellyn yang menatap heboh keberadaan Zegran. Lebih tepatnya hanya Banu dan Hana.
"Omaygat omaygat demi apa? Ellyn punya bayi gede," sorak Banu tertahan.
Banu, Hana, Zena serta Aliza memilih duduk di kursi Banu tepat di belakang Ellyn, setelah menyimpan tas di meja masing-masing. Dan segera memerhatikan kedua insan itu.
Zegran masih tertidur, sedangkan Ellyn tetap santai di tempatnya. Mengabaikan teman sekelasnya yang mulai berdatangan dan mencuri-curi pandang ke tempat gadis itu. Mencoba menebak siapa laki-laki yang tertidur di kursi Ellyn dan menjadikan paha gadis itu sebagai bantalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Teen FictionSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...