Good night!Jangan lupa vote & coment. Kalau perlu coment setiap paragraf wkwk
Happy Reading 💞
🌱🌱🌱
Jam istirahat pertama, lapangan sekolah terlihat ramai akan kumpulan para perempuan entah dari kelas sepuluh, sebelas dan dua belas.
Bagaimana tidak? Jika setelah dibuat pusing di dalam kelas terus, saat keluar mereka malah mendapati aset sekolah, maksudnya si gantengnya sekolah tengah berlari mengelilingi lapangan dengan peluh keringat yang malah membuatnya terlihat berdamage.
"Si Egra telat gak ngajak-ngajak," gerutu Arka dengan tangan bersidekap di depan dada.
Saat ini keenam inti Antranos tengah duduk di pinggir lapangan menyaksikan bos mereka yang tengah menjalani hukuman. Bisa dipastikan jika itu hukuman dari pak Adit alias pak Uban. Karena Zegran yang telat datang ke sekolah. Bayangkan saja laki-laki itu datang kurang 5 menit lagi istirahat pertama tiba.
"Kesiangan keknya."
"Tumben? Emang Tante Ghea gak bangunin? Ck, bagusan panggil Kak Ghea gak sih? Emaknya Egra kek masih SMA. Eh sama aja sih sama secircle nya emaknya Egra kek masih anak SMA semua, padahal dah punya anak banyak. Kalo jalan bareng mereka pasti dikira pacar tuh," celoteh Vikram dengan dramatis.
"Ya kali lo manggil Tante Ghea pake 'kak'. Auto ditendang ampe ke Antartika lo sama Om Gio." Vikram bergidik ngeri mendengar ucapan Utroy.
"Jan nakutin lah. Gak asik lo mah," kesal Vikram yang diabaikan temannya itu.
"OI!! GRA!" Pandangan mereka semua fokus pada Zegran yang kini berjalan mendekati keenam temannya.
"Tumben telat." Noah langsung menyeletuk saat Zegran telah duduk bergabung di sampingnya.
Zegran menggedikkan bahunya. "Kesiangan."
"Mami gak bangunin?"
Zegran merengut. "Mami nurutin Vael, katanya jangan bangunin gue."
Eza terkekeh. "Emang minta dislepet tuh anak."
"Lagian lo abis begadang emang?" sahut Arka bertanya.
"Hm. Geo rewel. Ya kali dia pengen ke Zoo jam 11 malem. Mana ngerengek nya di gue," ketus Zegran terlihat kesal sekali.
Vikram tertawa. "Adek-adek Lo emang beda semua, Gra. Zena kek es batu, Gavril manja plus bae dan gak tegaan banget, nah si Geo paling somplak keknya."
"Ya gak heran sih. Keknya tuh anaknya om Gio mukanya doang yang good looking."
"Kalian ngegibahin adek-adeknya Egra di depan abangnya langsung. Hebat bener," gumam Eza menggaruk keningnya yang tak gatal.
"HOY! Diem bae, Lang." Arka mengejutkan Gilang yang sedari tadi diam tak pernah membuka suara.
"Ngapa lo?" Gilang menggeleng.
Mereka semua mengikuti arah pandang Gilang yang ternyata ke arah Ellyn dan teman-temannya. Ah tidak, lebih tepatnya Gilang memandang Hana.
Utroy menghembuskan nafasnya pelan. Laki-laki itu menepuk bahu Gilang pelan. "Gue gak masalah lo mau deketin Hana, Lang. Dia juga keknya like sama lo. Tapi inget, kalian beda keyakinan."
Sederhana tapi menyakitkan. "Gue nggak suka kok sama dia. Kalian tenang aja," gumam Gilang mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"ABANG! GIMANA KEJUTAN VAEL PAGI INI?!" Ellyn berlari tergopoh-gopoh menghampiri tujuh laki-laki yang tengah menatap ke arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Roman pour AdolescentsSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...