Malam....
Gimana kabarnya?
Kita ketemu lagi di lapak ini setelah berbulan-bulan... Bagi yang lupa sama ceritanya, silahkan baca ulang, tapi kalo males, silahkan langsung baca chap ini. Tapi kalo males juga, silahkan tinggalkan lapak ini tanpa komentar yang bikin down.
Happy Reading
...
Siang ini, lapangan SMA Praba dibuat ramai dengan kehadiran inti Antranos yang tengah bermain basket. Terutama Vikram, Utroy dan Arka yang sudah ngerdus ke mana-mana.
Tapi yang membuat para siswi heboh hingga menjerit-jerit sebenarnya adalah Zegran. Lelaki itu tampak menggoda iman dengan berpakaian hanya kaos berwarna hitam dengan wajah penuh keringat yang menambah kesan seksi.
Memang beda kalo cowok ganteng. Kalo cowok jamet keringetan palingan diteriakin jorok ama cewek-cewek. Kalo cowok keringetan kek Egra mah, cewek-cewek haus belaian pada ngeces.
"Huuu gak usah tebar pesona deh, Gra. Cewek-cewek yang gua godain pada kabur ke lu." Vikram cemberut dengan bibir maju, minta dihantam.
Hari ini memang Zegran tampak anteng. Bahkan kadang pria itu tersenyum atau terkekeh kecil jika teman-temannya mengeluarkan candaan. Em sebenarnya, ketiga temannya itu memang gampang ditertawakan. Napas aja mereka bisa bikin orang yang ngeliat langsung bengek.
Zegran mengangkat sebelah alisnya dengan senyum miring. Sengaja ia meminum sebotol air yang disiapkan Utroy--beberapa menit lalu--dan mengundang pekikan histeris yang alay dari cewek-cewek di ujung lapangan.
"Anjim. Kek cabe tereak-tereak gak jelas," cibir Eza mengusap telinganya. Melirik para sekumpulan cewek-cewek itu dengan sinis. Tapi yang dilirik malah semakin histeris.
"AAAA KAK EZA NGELIAT GUE!!"
"GUE KALI! DIA NATAP GUE!"
"FIX! KAK EZA SUKA DIEM-DIEM SAMA GUE!"
Eza terlonjak mendengar pekikan-pekikan histeris itu. "Lah?!" Kena mental dia.
"Bhaks. Lirikan maut lo gak serem tuh, Za."
Eza mendengus. Cowok dengan wajah soft itu menukikkan alisnya kesal. Dia sosok yang pemarah dan paling sensitif, tapi raut wajah yang ia keluarkan itu jatuhnya malah selalu terlihat tampan dan cute. Cowok ganteng emang beda.
"Ini gue doang yang dari tadi kagak liat Ellyn?" Arka tiba-tiba menyeletuk dengan pandangan mengedar ke sekitar.
"Bel istirahat dah bunyi dari 10 menit lalu. Biasanya tuh anak ngacir ke kelas kita atau kemana gitu nyari si Egra," tambah Utroy ikut nimbrung.
Zegran pun menghentikan kegiatannya mendrible bola. Ia ikut mengedarkan pandangannya ke seluruh lapangan, mencari sosok cewek cantik yang biasanya selalu menempel padanya. Tapi.....
"FIX! ANAK INTI ANTRANOS SUKA SAMA CIRCLE KITA!"
"FIX FIX! DAN KAK ZEGRAN SUMA SAMA GUE!"
"IYAA! DIA DARI TADI NGELIRIK KE SINI KARNA ADA GUE!"
Kepedean. Padahal yang dicari adalah cewek bar bar adik kelas mereka.
"Ellyn mana, Gra?" Arka tiba-tiba datang sembari menepuk pundak sahabatnya itu.
Zegran tak menjawab, begitupula tatapannya yang tak beralih sedikitpun mencari keberadaan sosok gadis yang biasanya selalu berisik di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Roman pour AdolescentsSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...