Malam....
Ada yg kangen moment Egra-Vael?
WkwkYa udah ni ku kasi.
Happy Reading ❤️
•••
Suasana kantin utama sangat ramai. Terlebih Ellyn dan teman-temannya ikut meramaikan suasana dengan suara toa nya bersama Banu, serta Bima, Ucup, dan Lilo. Teman sekelasnya.
Satu meja mereka tampak ramai karena kehadiran ketiga orang itu. Zena sendiri tampak tidak begitu risih akan kehadiran tiga orang tersebut. Ia cukup nyaman, berhubung sifat Bima, Ucup dan Lilo yang mirip-mirip Banu serta Ellyn.
"Gebetan lu udah berapa, Lyn?" tanya Ucup semangat.
Minggu berganti bulan setelah menjadi murid SMA Praba, membuat mereka tau jika murid-murid di sekolah ini termasuk di kalangan orang kaya dan orang pintar. Serta banyak siswa-siswi good looking.
"Udah banyak dong. Gak keitung. Tiap malem chatting ganti-ganti orang, supaya gak bosen," jawab Ellyn menjawab dengan santainya.
"Mantap. Untung aja cantik lu. Pantes banyak yang mau," celetuk Lilo setelah menelan habis makanan di mulutnya.
"Cari yang good looking sama good rekening, Lyn. Supaya traktir kita sekelas," sahut Bima menaik turunkan alisnya tengil.
"Gampang lah!" balas Ellyn songong.
"Hay!"
Fokus kedelapan orang itu langsung teralih saat seorang laki-laki tiba-tiba menyapa.
Bima, Lilo, dan Ucup langsung berdiri dengan sigap. "Eh kakak-kakak osis!" seru Ucup heboh.
Ya, yang menyapa barusan adalah Ervan. Ketua osis SMA Praba. Sebenarnya sebentar lagi masa jabatannya akan habis, karena ia sudah menduduki bangku kelas dua belas.
Ervan bersama kedua temannya, Arsaka dan Gemy. Arsaka adalah wakil ketua osis, sedangkan Gemy sekretarisnya.
Ervan, Arsaka serta Gemy hanya memberikan senyuman pada Bima, Ucup dan Lilo.
"Ellyn, nanti sore ada jadwal gak?" tanya Ervan pada Ellyn.
Gadis cantik berwajah kalem itu berpikir sejenak. "Emmm... Kayanya gak ada deh. Kenapa ya, kak?" tanya Ellyn sok sopan. Tak lupa tersenyum cantik, untuk semakin memikat ketua osis tampan di depannya ini.
"Nanti gue chat, gue jemput ya," ucap Ervan dengan senyum tampannya.
Ellyn belum menjawab, tapi Ervan dan kedua temannya sudah beranjak menghampiri meja mereka.
"Centil banget nih anak. Ntar Egra tau, nyaho lu," celetuk Hana tiba-tiba.
"Ck. Cowok tampan tuh gak boleh dilewatkan gitu aja," bela Ellyn.
"Jatohnya malah murahan," gumam Zena membuat Ellyn melotot. Adik Zegran itu jika berbicara memang sangat pedas. Untung saja ia sudah terbiasa.
"Astaghfirullah Zena.... Gak boleh ngomong gitu sama calon ipar," ucap Ellyn dramatis. Sedangkan Zena hanya mendengus malas.
"Lyn, sana kakak kelas gebetan lo kan ya? Yang minta nomor hp lo lima hari yang lalu," celetuk Hana menyenggol lengan Ellyn dari samping.
Seketika mereka semua melirik ke arah pintu kantin dan melihat keberadaan kakak kelas mereka yang memang sempat meminta nomor telepon Ellyn. Bahkan Ellyn meladeninya dengan memberikan nomor ponsel miliknya, dan malamnya mereka asik chat-chatan berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEGLYN
Teen FictionSequel ZERGIO Irit ngomong Galak Sinis Dingin Semua yang Zegran tunjukan di depan publik, berbeda saat bersama Vaellyn. Hanya Ellyn yang bisa meruntuhkan tembok pertahanan Zegran. Besar bersama-sama sejak kecil, membuat mereka lebih dekat dan inti...