part 28

2 1 0
                                    


Tak ada yang lebih menyakitkan      dari pada kepedihan yang tak bisa    ditangiskan

...

"Ternyata Lo beneran hamil?!"seru Rana membuat Maura menengok dengan tatapan tajamnya,

"Iya!gue hamil!kenapa emangnya?!"bentak Maura,

Rana menutup mulutnya,

"Siapa ayahnya?!"tanya Rana lagi,

Maura diam

"Siapa ayahnya?!"bentak Rana,

"Orang yang gue benci,"Maura menyenggol lengan Rana cukup kencang,

"Maura!"panggil Rana sambil mengejar Maura,

Maura mengambil hpnya lalu menelpon seseorang,
Rana terdiam,

"Halo dok?ini saya,Maura,"ucap Maura,

"......."

"Ya benar saya yang akan melakukan aborsi"

Rana mengpalkan tangannya,
"Taro hpnya Ra,"ucap Rana menahan emosi nya,

"Jadi saya mau mengatur_"ucapan Maura tepotong

"Taro hpnya Maura!"bentak Rana membuat Maura menaruh hpnya,

"Apa?kenapa!Lo mau nyegah gue?!iya!"bentak Maura ,

"Apa yang bisa gue lakuin biar Lo nggak aborsi?"ucap Rana pasrah,

Maura tertawa licik,Maura mendekat,lalu menatap manik mata Rana tajam,

"Hanya tiga syarat"ucap Maura licik,
"Hanya tiga syarat,mudah dan akan membuat hidup Lo semakin seru"ucap Maura licik,

Rana meneguk Saliva nya ,

"Bunda ,neda harus gimana?"batin Rana,

"Kalau dalam hitungan ke lima Li nggak mau,gue bakal atur jadwal operasi gue,karna gue benci dia"ucap Maura menatap jijik perutnya yang mulai membuncit,

"Satu,dua,tiga,....empat ....lima,,,"Maura menghitungnya dengan cepat,
"Okey,gue bakal telfon dokternya,"ancam Maura dengan liciknya,

"Iya,gue mau,"ucap Rana sedikit ragu,

"Coba ulangi"

"Iya gue mau,"ucap Rana sangat ragu,

"Buka telinga Lo,"Maura menarik dagu Rana,

"Lo harus ngasuh anak ini setelah gue lahirin dia,dan Lo harus bawa anak ini saat Lo sekolah,kasian dong kalo Lo tinggal ke sekolah,"ucap Maura licik,Maura pun berjalan meninggalkan Rana,

"Apa yang ketiga?"ucap Rana memberhentikan lankah Maura,

Maura tersenyum licik,
"Bilang ke semua orang ,kalo anak ini,anak Lo dan Aska, mudah kan,"Maura pun pergi dari hadapan Rana,

Rana terdiam,

Tiga syarat yang akan mengubah kehidupannya,

Memang mudah ,namun sulit untuk diterima ,

Rana mengambil hpnya lalu menelfon Aska,

"Halo ran,ada apa?"tanya Aska,

"Temui gue di danau ujung kompleks,gue tunggu sepuluh menit"ucap Rana langsung mematikan telfonya

"Ran,gue anter adeklu dulu ya,"ucap Rio yang sudah membawa koper baju milik Ira,

Rana berlutut didepan adiknya,Rana memeluknya lalu menangis,

"Kamu baik baik ya sama Oma,"ucap Rana sesegukan,

"Kaka kalo sakit ke rumah Oma ajh ya,"ucap Ira

ARANA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang