part 9

12 3 1
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit,Rana langsung masuk ke kamarnya.

"Kaka!"ucap Ira saat melihat Kakanya tiba di kamar.

Rana merentang kan tangannya dan memeluk adiknya erat.

"Kaka nggak boleh tinggalin aku sama kayak bunda dulu"ucap Ira.

"Iya Ira..."ucap Rana lalu melepas pelukannya.

Tok tok tok

Aska mengetuk jendela Rana.
Dengan segera Rana membuka nya.

"Hai!"sapa Aska.

"Ayo masuk"ucap rana.aska pun masuk ke kamar Rana.

"Kak itu siapa?"tanya Ira yang duduk di kasur nya.

"Hai,Kaka namanya kak aska.kamu Ira ya?"tanya Aska.

"Iya kak."jawab Ira malu.

"Gue ambilin minum dulu bentar"ucap Rana .Rana pun keluar kamar.

"Ira sayang sam kak Rana?"tanya Aska.

"Banget kak.soalnya ,kak Rana bagi aku tuh adalah malaikat kedua setelah bunda pergi menjadi malaikat yang sebenarnya."

"Kak Rana mengajar kan segala hal ke aku.mulai dari senyum yang bisa membuat semua orang nyaman sampai senyum semangat diri sendiri."

"Nggak tau harus gimana ,kak Rana udah selalu ada untuk aku.dia perempuan yang sangat tegar.waktu itu kakak yang nganterin ayah ke pelamin pas mau nikah lagi."

"Ayah juga sebenernya berat buat melupakan bunda.tapi,mau bagaimana lagi.ayah harus melakukan ini."

Tutur Ira panjang lebar.
Aska yang mendengarnya sangat salut.seorang Rana yang memiliki hati yang sangat baik.

Rana pun masuk ke kamar dengan dua gelas es teh dingin beserta bibi di belakang Rana.

"Ka ini bibi."ucap Rana lalu meletakkan gelas tab di meja belajarnya.

"Den kok bertamunya dari jendela.kenapa nggak dari depan?"tanya bibi

"Biar beda sendiri bi."ucap Aska.

"Oh iya.besok kata Li mau kerumah nenek Lo?gue ikut ya...."ucap Aska.

"Ya udah.sekalian numpang gek"tawar Rana.

"Shiap Bu bos"jawab Aska.

"Eh non bibi keluar dulu ya ,lupa blum bikinin nyonya susu"ucap bibi .

Rana mengerutkan keningnya

'Susu ? buat?'batin Rana

"Susu apaan bi?"tanya Ira kepo.

"Susu hamil non.kan udah masuk usia tiga bulan."ucap bibi.

"Tiga bulan?!"pekik Rana dan Ira serempak.

" Non belum tau?"tanya bibi.

"Blum bi.ayah jahat!"ucap Ira lalu menelungkup kan kepalanya di bantal.

Bibi dan Rana mendekati Ira.

"Ira.....Adek Kaka...dengein Kaka sayang."pinta Rana.

Ira berusaha menahan isakan ya dan duduk menghadap rana.aska ikut di dekat bibi.

"Kamu tau apa perasaan seorang Kaka saat kamu ada di perut bunda?"tanya Rana. Ira hanya menggeleng.

"Bahagia sayang....sangat bahagia.kaka berfikir akan punya teman bermain nanti sama bunda.pokoknya bahagia deh.berbulan lamanya kamu pun lahir.namun,tak berselang lama bunda menjadi malaikat.bunda pergi.dan sekarang hanya ada kita dan ayah.ayah juga harus mempunyai hidup baru untuk melengkapi kehidupan kita.namun,semuanya salah.kita tertekan tapi nggak papa lah.asal masih ada ayah yang menjadikan kita putri disini."

ARANA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang