Aska mengantarkan Rana sampai ke Rumahnya lalu ia bergegas kembali ,
Rana memasuki rumahnya dengan langkah gontai,ah,rasanya sangat sedih harus meninggal rumah ini ,namun,ia sudah muak tinggal disini,
Rana menghampiri Bibi yang sedang merapihkan dapur,
"Bu..."panggil Rana,
Bibi pun mengelapkan tangannya di celemek yang dikenakannya,
"Ada apa non?"tanya bibi,
"Bibi ikut aku dulu yuk,"ucap Rana,
Bu dayim pun mengikuti apa yang Rana katakan,
Rana menutup kembali kamarnya ,
"Bibi..."ucap Rana menyuruh bi dayim duduk disampingnya,
"Bibi harus janji ke Rana,bibi harus jagain bayi yang dikandung Maura sampai dia melahirkan bayi itu,"ucap Rana dengan mata berkaca-kaca,
"Emang non mau kemana?"tanya bi dayim,
"Rana ,,,Rana harus pergi dan tinggal bersama seseorang bi,"ucap Rana
"Siapa non, kenapa emangnya ,kok non tiba tiba pergi"ucap Bu dayim,
"Bi,Maura minta buat aku dan Aska tanggung jawab atas kehamilannya,padahal aku sama Aska nggak tau apa apa,tapi , aku bersyukur bi, keluarga asaka menerimanya dengan senang hati,dan,,,ya ,demi menutupi semuanya,aku bakal tinggal berdua sama Aska mulai besok,"ucap Rana panjang lebar,
Bi dayim menghela nafasnya,
"Non tunggu disini,"ucap Bu dayim lalu keluar meninggalkan Rana ,sambil menunggu BI dayim Rana merapihkan seluruh kebutuhannya,
Tak lama ni dayim pun kembali ke kamar Rana,
"Non,"panggil bibi,Rana pun menghampiri bi dayim
"Bibi mau ,non ajh yang pegang semua aset alm.bunda non,"Bu dayim pun memeberika tiga buah ATM ,dan sebuah map,
"Tapi bi"Rana ingin menolaknya,
"Non,bibi takut,kalo non Maura akan meminta itu semua,bibi harus gimana,mending bibi kasih ke non sekarang"ucap Bu dayim,
Rana menerimanya,
"Semuanya masih sangat rapih sesuai seperti alam.bunda mom berikan ke bibi dulu,"ucap bi dayim,
"Makasih ya Bi,"Rana pin menatuh berkas itu ke kopernya dan mengambil sebuah kertas dari tas sekolahnya,
"Bibi, dengerin Rana,bibi masih ingat kan kalo aku sakit?"ucap Rana dan bibi mengiyakannya,
"Tadi Rana abis check up,dan dokter bilang,Rana udah sembuh,bibi harus janji ya,kalo Rana nemuin bunda di surga,bibi jagain Ira ,anak Rana dan Aska,bibi harus jagain keluarga Rana, sebagaimana bibi sekarang,setidaknya sampai Ira besar,bibi janji kan?"ucap Rana dengan air mata tak terbendung namun senyuman sama sekali tak pudar
Bi dayim pun merengkuh tubuh Rana dan menangis sekuatnya,
Ia mengerti dibalik kata SEMBUH yang Rana katakan tadi,
Bi dayim menguraikan pelukannya,
"Iya non,bibi janji,"ucap Bu dayim yang ikut tersenyum,
"Ya udah bi,Rana mau beres beres lagi,takut dijemput nanti sore"
.....
Aska menghampiri ayahnya ,
"Pah,Aska mau ngomong sesuatu,"ucap Aska ,
Erik menutup laptopnya,
"Kenapa ka,"ucapnya ,
"Pah,kan Aska udh mau punya keluarga sendiri,Aska mau izin buat beli apartemen, boleh kan pah?"tanya Aska,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA[On Going]
Teen FictionSemua yang Tuhan berikan kepada kita adalah anugrah,termasuk penyakit yang aku derita, Dan bertemu dengan Aska dan Kenan adalah anugrah yang tak ada duanya,