Berharap tidak sendiri
...
Rana membuka matanya,
"Udah?"tanya Aska yang masih bermain basket,
Rana mengangguk,
Aska melemparkan bola tsb sembarang arah ,lalu menghampiri Rana yang berlutut didepanya
"Jadiin yang Lo gambarkan tadi itu topik yang akan Lo bawain di panggung nanti,"ucap Aska hangat,lalu merengkuh Rana kedalam pelukan hangatnya,
"Semangat,"ucap Aska hangat lalu melepaskan rengkuhannya,
Rana kembali meneteskan air mata,
"Jangan tinggalin aku,"ucap Rana lirih,
Aska tersenyum,
"Gue cuman pindah kota doang,bukan mati,"ucap Aska ringan,
Rana pun menghadiahi pukulan pedas pada bibir Aska,
"Ngomong tuh disaring dulu,"
Mereka pun terkekeh bersama,.
....Dream menghampiri kenan yang sedang duduk di kursi yang sempat Rana duduki sambil menyandarkan kepalanya ke kursi didepanya ,
"Lo...liat Rana nggak?"tanya drean
"Dia nggak ikut lomba Dre,"ucap Kenan dengan lesu,
"Ah,ngaco Lo,mana mungkin dia udah hapal tesk nya k_"
"Dia lupa semuanya ,se mu a nya,"ucap Kenan frustasi,
Drean menatap ujung kakinya,
"Gue yakin dia nggak mungkin gagal,"ucap drean pelan,
Rana berjalan tegar menuju panggung,di lubuk hati terdalam,Rana terus berdoa dan menyebut bundanya,berharap bundanya benar benar datang,
Untuk menyemangatinya,
Rana menaiki tangga satu persatu hingga ia sudah berdiri di tengah panggung,
Rana menatap semua orang yang ada di depannya,pandanganya jatuh kepada viska ,Rena dan Rio yang sangat semangat di bawah sana,begitupun pandanganya jatuh kepada ayah nya ,
"Berharap tidak sendiri"
Ucap Rana penuh percaya diri,
Ia menarik nafas dalam dalam dan membuka matanya,
Senyum terbit di wajah Rana saat ia melihat bundanya datang dan berdiri di barisan paling belakang,
Bundanya terlihat sangat bangga dengan Rana yang sudah mengucapkan judul dari puisi yang akan dibawakan ya,
Kenan sendiri takjub dengan penampilan Rana,
Apalagi drean yang mendengarkan Rana mengucapkan puisisnya beda judul,
"Waktu berlalu tanpa memberi tahu,
Masa masa riang terlewati sudah,
Tinggal kenangan dalam kehidupan,
Renungan diri tak perlu disesali,Perubahan terjadi begitu cepat
Tanpa aba aba ataupun peringatan
Dulu bersama sama ,
Sekarang terpisahkan,Dulu berjanji,
Sekarang di ingkari,
Tak ada yang salah,
Semua pasti berubah,Berjalan mencari orang yang peduli,
Hanya membuat lelah luluh lantah,
Sepi dalam kesendirian itu menyakitkan,
Memukul keras jiwa yang terdalam,
Jatuh ke dasar lautan tanpa pertolongan,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA[On Going]
Teen FictionSemua yang Tuhan berikan kepada kita adalah anugrah,termasuk penyakit yang aku derita, Dan bertemu dengan Aska dan Kenan adalah anugrah yang tak ada duanya,