Rana berlari memasuki toilet ,Rana langsung membuka dekapan tangannya dan ya,darah segar mengalir dari hidungnya,wajahnya pun semakin memucat,
Rana membasuhnya dengan air,ia menadahkan wajahnya ke atas dan berharap darah itu tak mengalir lagi,Rana melihat dirinya di cermin,wajahnya semakin memucat,dan yah,bibirnya pun sudah sangat biru,
Rana melupakan kondisi tubuhnya karena harus memikirkan kehidupan nya,apalagi setelah ia keluar dari pekerjaan nya,
Rana merapikan pakaiannya dan bersiap kembali ke kelas,
Rana duduk ditempatnya,
Ia melanjutkan menulis soal yang tertera di papan tulis,
Hingga Rana melihat papan tulisnya seperti diputar putar,Rana pun langsung menunduk,
"Lo kenapa ran?"tanya viska yang menyadari gerak gerik aneh Rana,
"G-gue butuh minum"ucap Rana,viska pun membukakan botol minum yang sempat ia beli saat istirahat dan memberikan nya kepada Rana,
Rana meneguknya hingga tersisa setengah,
"Lo nggak papa ran?"tanya viska lagi,
Rana menggeleng,"Nggak,gue nggak papa kok,gue liat cateran Lo ajah ya,"ucap Rana langsung berusaha menyalin tulisan viska,
"Lo nggak mau ke UKS ajh ran?"tanya viska,
Rana menggeleng,
"Kalo Lo kenapa Napa lagi bilang ke gue ya,"ucap viska yang ikut khawatir,
Rana menatap viska dengan senyuman manisnya,
Rana menunduk,ia mengingat ingat terakhir kali mengecek kan diri ke dokter,
Itu sudah sangat lama,
Ya , seperti nya Rana harus ke dokter sepulang sekolah nanti,
,,,
Kenan langsung mencari Rana ke kelasnya,dan beruntung,ia mendapati Rana sedang menyapu kelasnya,
"Ran,"panggil Kenan,
Rana menengok,
"Gue masuk ya,"Kenan memasuki kelas Rana dan duduk di kursi paling depan,
"Lo kemana ajh dari kemaren?gue ngehubungin Lo nggak bisa terus"ucap kenan,
"Aku nginep di rumah Aska ,ka"ucap Rana ,
"Oh,gimana kalo ntar malem nginep di rumah gue mau nggak?"tanya Kenan jahil,
Rana tersenyum,
"Aku sibuk kak,"jawab Rana,
"Aku yang ketua OSIS ajh nggak sibuk"jawab Kenan lagi,
Rana bergeming,
Kenan menarik nafas,"pulang gue anterin yak"tawar Kenan,
"Ngggggg,kayaknya nggak bisa deh,soalnya aku harus _"Rana terdiam ,ia bingung harus melanjutkan apa ,
"Harus apa?"tanya Kenan,
"Ha-rus nemenin tetangga cari baju bayi ka,"alibi Rana,
Kenan ber-oh ria,
"Ohh,ya udh lain kali ajh,yaudah yuk,keliatannya udh selesai piketnya"ucap kenan menyadarkan Rana,
Rana langsung menaruh sapu ,mengambil tas dan berjalan keluar mengikuti langkah Kenan,
"Eh ,tunggu,kayaknya ada yang ketinggalan,"ucap kenan berbalik,
"Apa yang ketinggalan kak?"Rana yang ikut diam dan menatap Kenan bingung,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA[On Going]
Dla nastolatkówSemua yang Tuhan berikan kepada kita adalah anugrah,termasuk penyakit yang aku derita, Dan bertemu dengan Aska dan Kenan adalah anugrah yang tak ada duanya,