Rana menganga melihat apartemen yang kini di tinggali nya,"Ini mahal banget ya ka?"tanya Rana,
"Nggak tau,kan ini papah yang kasih,"ucap Aska setelah selesai membawakan semua koper miliknya dan Rana,
"Ya udah kuy beres-beres"ajak Aska,
Mereka pun bekerja sama merapihkan apartemen tsb,
"Pas anak Maura lahir,Lo masih mau sekolah RAN?"tanya Aska yang sedang mengelap meja makan,
Rana mengejntikan pekerjaan menyapunya,
"Hmm,,,,kayaknya ngga deh,lagi pula_"Rana menggantungkan omongan nya,
"Lagi pula kenapa ran?"tanya Aska lagi,
"Nggak,ntar malem ajh"ucap Rana,
Aska pun ber oh ria,
Mereka pun kembali melakukan perkerjaan mereka masing-masing,
....Maura menelfon seseorang,
"Halo,"Panggil maura
"Ya halo"
"Lo lagi mood buat ngehancurin hidup seseorang nggak"ucap Maura ragu,
"Tumben ,bukannya Lo udh nggak mau temenan sama gue lagi,"jawabnya seseorang
Dari seberang"Ini penting banget,soal uang gue atur"ucap Maura
"Oke,hidup siapa yang harus gue bantai?"tanya orang itu lagi,
"Rana,katakan pada semua orang ,dia itu pelacur,dan katakan juga kalo dia hamil anak Aska,"ucap Maura penuh kebencian,
"Sampai kapan?"
"Gue nggak liat dia tersenyum karena kebahagiaan,karena gue nggak mau dia bahagia"ucap Maura,
"Siapin uang 30 JT,gue ambil besok di sekolah,"ucap orang tsb lalu mematikan telfonnya,
....
Rana duduk di sofa yang terdapat di depan tv,
Ia mengusap keringat yang membanjiri wajahnya,
"Ran,Lo nggak mandi?"tanya Aska yang sudah selesai mandi,
Rana berjalan menuju kamar nya lalu membersihkan tubuhnya,
Aska menghampiri dapur,perutnya terasa lapar sekali setelah merapihkan apartemen selebar itu,
Aska menghangatkan makan siap saji yang ia beli saat perjalanan menuju kesini
Rana sudah selesai mandi,ia memakai celana pendek dengan baju oversize miliknya
Rambutnya yang basah pun masih digulung ke atas,
"Laper lu ka?"seru Rana,
"Kagak,cuman kasian Ama cacing penghuni lambung gue,kagak gue kasih makan,"ucap Aska dengan cengiran tengilnya
"Nge les Mulu kek bajai"seru Rana mengambil alih dapur dari tangan Aska,
Aska pun tersenyum puas,ia duduk menunggu Rana di bar dapur,
Dengan lihainya Rana memasak beberapa menu untuk dirinya dan Aska makan,
"Maura emang udh berapa bulan Ran?"tanya Aska,
"Lima bulan,cuman nggak keliatan ya kalo dia hamil"ucap Rana
"Berarti sebelum UAS ajh kira kira dia udh lahiran ya,"ucap Aska sambil menghitung hari,
"Gimana kalo kita beli perlengkapannya dari sekarang Aja"ucap Aska lagi,
"Kan blum tau gender nya,"ucap Rana,
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA[On Going]
Teen FictionSemua yang Tuhan berikan kepada kita adalah anugrah,termasuk penyakit yang aku derita, Dan bertemu dengan Aska dan Kenan adalah anugrah yang tak ada duanya,