part 14

6 2 1
                                    

"Maura!"panggil Maya dari arah dapur,

Dengan malas ,Maura menghampiri mamahnya,

"Teriak teriak Mulu sih mah"protes Maura,

"Bikinin mamah mie cepetan!"titah Maya

"Mama bisa bikin sendiri,udah malem juga aku mau tidur"ucap Maura lalu berlalu dari dapur,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mama bisa bikin sendiri,udah malem juga aku mau tidur"ucap Maura lalu berlalu dari dapur,

"Uang jajan kamu mama potong dua bulan!"teriak Maya ,

Dengan sigap Maura kembali ke dapur dan membuatkan mamahnya mie,
Maya berjalan melewati kamar mandi , terlihat tumpukan baju kotor yang belum dicuci,

"Maura!kenapa kamu belum nyuci baju?!"tanya Maya dengan nada marah,

"Aku abis perawatan mah,masa langsung nyuci sih?"ucap Maura menghampiri mamahnya,

"Pokoknya malem ini juga,kamu harus cuci baju ini,atau mamah beneran potong uang jajan kamu"titah Maya,

"Ah mamah jangan gitu dong, nanti aku ke salon bayarnya gimana?"rengek Maura,

"Pikir sendiri!"ucap Maya lalu menaiki tangga menuju kamarnya,"jangan lupa,mie nya bawa ke kamar mamah!"ucap Maya Sari kamarnya,

"Papah mana sih?"gerutu Maura sambil menuangkan mie ke mangkok lalu mengantarkan nya ke kamar mamahnya,

Maura pun turun dan duduk di sofa sambil menonton televisi,

"Papah pulang,"ucap Revan lalu masuk kerumahnya,

"Maura?"ucap Revan sambil celingak-celinguk mencari seseorang,

"Mamah di kamar pah"sahut Maura,

"Bukan,Rana sama Ira mana?biasanya di dapur?"ucap Revan yang langsung melengos ke dapur,Maura mengernyitkan dahi nya,

"Kan dua hari yang lalu kita usir pah,masa papah lupa sih?"Revan terdiam mendengar penuturan Maura,

Maura kembali duduk di sofa,sedangkan Revan menuju kamar Rana dan Ira yang berada tepat di samping kamar Bi Ita,

Revan menaruh tas kerjanya di ranjang kasur Ira,lalu berjalan menyusuri meja belajar Rana,

Terdapat amplop disana, terdapat sebuah foto keluarganya yang dulu,ketika Revan menggendong Rana kecil dan mendiang istrinya yang menggendong Ira sesaat setelah dilahirkan,

Air mata Revan meluncur ,

Revan membuka surat yang juga diselipkan di amplop tsb,

Dear ayah,

Rana harap ,ayah buka ini,
Ayah baca surat ini,

Ayah...
Nanti kalau ayah udah lebih baik, jemput Rana sama Ira dari rumah Oma yah;(
Rana kan kangen ayah,walaupun Rana selalu dijahatin,

Tapi nggak masalah,asal kami hidup bersama ayah;)

Kami dirumah Oma ya,yah.jangan lupa jemput:)))

ARANA[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang