"Mamah bakal punya cucu!"ucap Rana spontan dengan menutup matanya untuk menetralkan rasa gugupnya
Erik dan enika menegakkan tubuhnya,Erik terlihat sudah mengepalkan jemarinya,
"Kamu bilang apa?ulangi"ucap Erik dingin,
"Ma-mah bakal punya cu-cu"ucap Rana pelan,
"Ran,"panggil Aska pelan,Rana tak berani menatap wajah siapapun kali ini,
"Mamah_"enika menghentikan omonganya,
BRAK!
"Yeaaaaay!mah kita punya cucu!"Erik dengan sumringah memeluk enika,membuat semua orang disekitarnya tercengang,apalagi Rana dan Aska,
"Ngomong ngomong udh berapa bulan Rana?"tanya enika tanpa menghilangkan rasa senangnya,
"Emm,_"
"Empat mah,"ucap Aska menyela omongan Rana,
"Ooh empat,ya udh mulai besok kamu tinggal sama mamah,"ucap enika santai,
Rana langsung menatap enika kaget,
"Ta-tan te ,kayaknya nggak bisa deh,soalnya,Rana itu tinggal sama Omanya yang udh tua,"bantu viska,
"Oh,ya udh,ntar mendekati persalinan bilang ke kita ya,"ucap enika lagi,
"Tapi tadi kamu nggak papa jatoh di tangga?"tanya Erik,
"Nggak kok p-pah"ucap Rana gugup,
Aska dkk menatap Rana jahil,
"Ya udh sana kalian istirahat,jangan sampe Rana kecapean,"ucap enika menyuruh anak anaknya memasuki kamar mereka,Aska pun mengode ke empat sahabatnya meninggalkan ruang tamu,
"Aska!"panggil Erik,"ajaran papah paling mantep emang kamu doang,"ucap Erik diikuti applouse nya,
Aska tertawa lalu merangkul Rana,
...
Aska menutup pintu kamar mereka,
Ya !Aska memutuskan ikut gabung bersama Rana dkk dikamar mereka,
"Anjir .....gue udh deg degan dari dinner ,nyatanya bonyok Lo sangat sangat seneng,"ucap Rio yang langsung menyalakan TV,
"Gue ngebayangin Rana perutnya buncit"celetuk Rena,
"Ngaco ih"ucap Rana yang tersipu malu,
"Kalo kita ngelakuin beneran juga udh santai ,ya nggak ran?"goda Aska sambil menatap Rana jahil,
"Apaan sih!"Rena melempar kan biji popcorn tepat ke wajah Aska,
"Bonyok Lo kok bisa santuy banget gitu sih ka?lu pelet jenis apa?"tanya Rio yang asyik mengemil,
"Bokap gue sering ngewejangin bujangnya tentang begituan,jangan harap gue polos ye"ucap Aska
"Bokap Lo panutan terbaik njrit!"seru Rio yang tahu maksud Aska mengenai wejangan dari Erik,
"Aska,"panggil Rana,
"Apa nggak sebaiknya kita jujur"tanya Rana ,
Aska duduk de hadapan Rana kalau memandangin manik gadis itu,
"Saat anak Maura lahir,biar gue yang bilang ke mamah dan papah,Lo santai ajh,"ucap Aska kalau mencubit hidung mungil Rana,Rana mengangguk,
"Time to?!"seru viska dan Rena,
"Maskeran!"seri Rio dan Aska,
Akhirnya mereka pun melakukan treatment bersama....
...
Malam semakin larut ,viska,Rena dan rio pun sudah terlelap setelah menciptakan keributan besar,
Rana bangun dari tidurnya ia memandangi balkon yang tampak indah,
Rana berjalan menuju balkon,
"Bunda,,,neda kangen,"bisik Rana
Aska yang sedang bermain hp pun menyadari Rana yang menyendiri di balkon,
Aska menaruh hpnya lalu menghampiri Rana,
"Kok sendirian?"tanya Aska
Rana menoleh,wajah manisnya terlihat pucat ,bahkan bibir Rana pun terlihat sedikit memutih,
"Lo sakit ran?"tanya Aska,
Rana menggeleng,
"Ka,Lo mau nggak janji ke gue?"tanya Rana mengalihkan pembicaraan,
"Apaan sih Lo, janji-janji segala,kek mo mati aja,"ucap Aska diiringi tawanya,
Rana terdiam,memang umurnya sebentar lagi kan,
"Mau nggak?"tanya Rana,
"Ya udah deh,iya,apa emangnya "ucap Aska mengalah,
"Kalo suatu hari nanti gue meninggalkan Lo semua,tolong jaga anak Maura,jangan sampai anak itu tau kalau dia punya mamah jahat kayak Maura,semisal dia udh besar dan nanya mamahnya mana,sedangkan gue udh nggak ada di samping Lo,tolong katakan,mamah kamu sudah sama nenek kamu , cukup itu ajh,"ucap Rana menatap sendu bulan yang hanya sendiri tanpa bintang satupun,
Aska terdiam memandang lama wajah pucat Rana,
"Lo ngomong apaan sih?"tanya Aska ,
"Gue serius ka,gue bener bener sayang anak Maura,walau dia blum terlahir ke dunia,"ucap Rana,.
Aska tersenyum kalau meraih pundak Rana,
"Lo akan slalu sama gue,inget itu,"ucap Aska diikuti senyum manisnya,.
Rana menatap mata Aska ,iya tak kuasa menahan senyumnya,namun air mayitak dipungkiri untu jatuh membasahi pipinya,
"Jangan nangis,ntar gue di hukum papah gue,stop ya,"ucap Aska sambil mengusap air mata di pipi Rana,
Rana tertawa,
"Muka Lo ngak cocok jadi serius,"ucap Rana membuat Aska ikut tertawa,
"Yaudah Lo tidur gih,besok kita jalan jalan,okeeeey"ucap Aska mendorong pelan tubuh Rana untuk menghampiri viska yang sudah terlelap pulas,
Aska berjalan keluar kamar itu menuju kamarnya,
Aska mematikan lampu kamar nya dan menyalakan lampu Tumbler berwarna putih,
Aska berjalan menyusuri Tumbler tsb yang dipenuhi polaroid fotonya dan Rana,
"Gue udah ikhlas Lo sama kenana,tapi kenapa Lo kelihatan butuh gue?"ucap Aska monolog,
"Gue udah senang akan pergi dari hadapan Lo,meninggalkan semuanya menjadi kenangan,dan,dengan mudah nya Lo datang tanpa memberi tahu hati gue dulu,sumpah,Lo bidadari paling jahat buat gue,"ucap Aska,
"Tapi gue nggak bisa ninggalyli saat Lo nangis di depan mata gue,rasanya,hati gue semakin sakit ngeliat nya,"
"Gue mau Lo bahagia ,biatgue pergi dan ngejalanin kehidupan baru gue tanpa Lo,"
"Tapi nyatanya Boomerang itu slalu datang dan menarik gue untuk balik lagi ke Lo,"
"Makasih ran,Lo udh buat gue se bucin ini,"ucap Aska didepan sebuah foto , tergambarkan Rana yang sangat menawan,
.....
Kenan membuka hpnya, berkali kalia ia menelfon Rana,namun tak ada satupun respon dari gadis itu,
Kenan benar benar menyesal,ia ingin meminta maaf kepada Rana,
Kenan menaruh hpnya ,
Ia benar benar merindukan gadis nya,
Kenan pun memutuskan mematikan lampu tidur ya dan mengistirahatkan seluruh tubuh nya,"Gue masih punya besok buat ketemu dia,"ucap kenan,
,,,
Semangat in aku dong,
Like and comment
KAMU SEDANG MEMBACA
ARANA[On Going]
Teen FictionSemua yang Tuhan berikan kepada kita adalah anugrah,termasuk penyakit yang aku derita, Dan bertemu dengan Aska dan Kenan adalah anugrah yang tak ada duanya,