THIRTY TWO

2.5K 226 2
                                    

Istana semakin hari semakin kacau karena Alpha King mereka sangat jarang menyentuh tanggung jawabnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Istana semakin hari semakin kacau karena Alpha King mereka sangat jarang menyentuh tanggung jawabnya. Dimitri dan Alastair kebingungan menanggapi keluhan para Alpha yang sedang diserang oleh rogue. Mereka ingin memberikan solusi namun mereka sadar diri jika mereka hanya bawahan Alpha King mereka. 

Untuk Clara, wanita itu semakin semena-mena dengan Dimitri, Alastair, ataupun Selena. Hingga hari ini, tiba-tiba sang raja ingin mengadakan pertemuan tiba-tiba untuk mendatangkan semua Alpha yang ada dibawah pimpinannya. Tidak ada yang tahu apa yang ada direncanakan oleh Alpha King mereka.

"Ada apa, King? Kenapa tiba-tiba mengadakan pertemuan secara mendadak?" tanya Dimitri dengan sangat penasaran.

"Aku akan menikahi Clara dan mengangkatnya menjadi Luna Queen, posisi itu sangat penting tidak baik jika membiarkannya kosong terlalu lama," ucap Marcell dengan tenang.

Raut wajah terkejut Dimitri tidak bisa ia sembunyikan. Lalu ia mencoba membantah rencana sang raja. "Tetapi kita juga tidak pernah mencoba mencari keberadaan Queen."

"Itu keputusannya untuk meninggalkanku dan posisinya."

"Apakah tidak terlalu cepat, King? Ini baru satu bulan setelah kepergian Queen."

"Tidak, keputusanku sudah bulat."

Setelah mendengar apa rencana sang raja, Dimitri segera menemui Selena untuk memberitahunya rencana Marcell dan bersiap untuk menjemput Caithlin agar kembali ke istana secepatnya.

"Kenapa kau tergesa-gesa, sayang?" kata Selena terheran melihat suaminya yang menunjukkan raut wajah yang tidak seperti biasanya.

"King akan segera menikahi wanita ular itu, kau harus segera menjemput Queen," ucap Dimitri dengan kesal.

"Apa? Sepertinya King sudah tidak waras, ya aku harus secepatnya menjemput Caithlin. Tapi apa rencana kita jika Caithlin sudah disini? Marcell sudah tak peduli dengannya."

"Kita pikirkan itu saat Queen sudah ada disini,"

Selena langsung bergegas menuju ke dunia manusia bersama dengan hanya beberapa warior yang selalu setia menemaninya denga perintah dari Dimitri. Sebenarnya cara dia pergi dari istana terbilang lumayan susah karena terkadang dia harus sembunyi-sembunyi untuk keluar dari istana sebab tidak akan sering ada pengawasan yang turun langsung dari istana. Di perbatasan sudah ada para penjaga yang selalu menjaga jadi akan mencurigakan jika Selena sering menggunakan alasan itu.

Rumah Caithlin terlihat lumayan bagus untuk seorang manusia biasa dengan pagar besi yang menjaga penghuni didalamnya. Sebisa mungkin Selena mengingatkan dirinya untuk tidak menggunakan kekuatan apapun di dunia ini. Dia memegang pagar besi itu lalu dia terpental dan merasakan sengata listrik di tangannya. Ya, rumah itu telah dilapisi mantra untuk melindungi diri Caihthlin dari ancaman makhluk lain yang mengancamnya.

"Bagaimana caranya membuka pagar ini tanpa menggunakan kekuatan?" monolognya yang membuat para wariornya juga ikut kebingungan.

Sedangkan di dalam rumah Caithlin merasaka ada yang mencoba memasuki rumahnya. Mantra itu adalah mantra pelindung yang digunakan agar makhluk immortal tidak bisa memasuki rumahnya tanpa seizinnya. Saat melihat jendela betapa terkejutnya ternyata ada Selena di ikuti dengan beberapa wariornya berada di depan pagar rumahnya. Ia langsung berlari ke pagar.

"Selena! Bagaimana bisa kau tau rumahku?"

"Emm itu aku memang ditugaskan Dimitri untuk mengintaimu," katanya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Baiklah, sebaiknya kita mengobrol di dalam rumah saja."

"Tetapi aku tadi terpental saat menyentuh pagarmu."

"Sekarang kau dan wariormu sudah ku izinkan jadi kalian bisa masuk ke rumahku."

Selena takjub melihat halaman rumah Caithlin yang menurutnya sangat cantik. Disana terdapat banyak jenis bunga denga beragam warna yang ditanam di tanah yang berumput hijau. Terdapat beberapa kupu-kupu juga yang sedang mengambil sari madu dari bunga dan pohon-pohon yang tinggi menambah kesan asri di rumah itu. Disana juga disediakan sebuah meja dan kursi untuk menikmati pemandangan itu diluar rumah. Mereka mengikuti Caithlin hngga berhenti dan duduk di rung tamu.

"Ada apa kau sampai kesini menemuiku?" tanya Caithlin dengan membawa nampan berisikan jus jeruk untuk mereka.

"Marcell akan menikahi Clara."

Empat kata yang membuat Caithlin tak tahu harus bereskpresi seperti apa.

Empat kata yang membuat Caithlin tak tahu harus bereskpresi seperti apa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Nb:

Kalau kalian bingung kenapa Marcell harus menerima keluhan dari para Alpha padahal dia sendiri seorang Alpha King, karena Seorang Alpha King merupakan Pemimpin semua Alpha dan dia mempunyai tanggung jawab untuk mengayomi para Alpha yang ada dibawahnya.

Kalau kalian punya koreksi typo ataupun kritik kalian bisa sampaikan ke aku karena aku tahu kalau ceita ini masih banyak kekurangannya. Ya karena ini cerita pertamaku hehehe. 

Terima kasih telah membaca ceritaku ^_^

The Great Queen [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang