The Great Queen [End]

TWENTY TWO

Hai teman-teman
Ada yang masih setia nungguin aku update?
Nih aku kasih spesial part buat kalian yang setia nungguin Marcell dan Caithlin.

***

"Sweetheart, kita akan menikah 3 hari lagi" kata Marcell tiba-tiba.

"APA??" Caithlin berteriak dengan keras karena terkejut.

"Kita akan menikah sayang" ulang Marcell.

"Apa kau gila? Aku masih belum genap 17 tahun dan kau mengajakku untuk menikah?"

"Ulang tahunmu tinggal 3 hari lagi dan kita akan melangsungkan pernikahan saat kau tepat berumur 17 tahun. Bukankah itu romantis?" Kata Marcell dengan menaik turunkan alisnya.

"Aku masih belum siap"

"Kau harus siap, satu hari setelah kita menikah akan diadakan upacara pengangkatanmu menjadi Luna"

"Kau benar-benar sudah gila" kata Caithlin dengan memutar bola matanya.

"Ya aku gila karenamu, sweetheart" kata Marcell dengan mencium kening Caithlin.

"Pergi sana, aku mau mandi"

"Mandi bersamaku?" Tanya Marcell dengan menaik turunkan alisnya.

"KAU MAU KULEMPAR LEMARI?" teriak Caithlin dan Marcell yang langsung berlari keluar kamar dengan tertawa.

***

Di ruang rapat sudah ada para petinggi kerajaan. Dan saat pintu terbuka menampakkan paras tampan sosok Alpha King yang mereka hormati di ikuti Beta di belakangnya.

Mereka akan membahas mengenai pernikahan dan pengangkatan Luna mereka. Keamanan kerajaan yang harus dipersiapkan matang-matang agar rencana mereka berhasil untuk memancing orang yang mengincar Caithlin.

Orang yang mengincar Caithlin bukanlah orang biasa. Dia bisa saja seorang Alpha yang kuat atau dari klan Vampir.

"Cepat persiapkan semuanya dengan baik jangan sampai ada yang terlewat" kata Marcell.

"Ada apa King? Kenapa anda seperti terburu-buru untuk melangsungkan kedua acara sakral tersebut?" Tanya salah satu petinggi pack.

"Ada sesuatu yang mengincar mateku, dan juga ada satu alasan lainnya" jawab Marcell.

"Jika boleh saya tahu apa itu King?" Tanya orang itu lagi.

"Besok kau akan tahu sendiri"

Mereka terus merundingkan strategi yang akan mereka gunakan untuk menjaga kerajaan agar tetap aman.

Dan di lain tempat seseorang sedang mengumpulkan pasukannya di dalam sebuah hutan dengan aura yang mencekam.

"Kau sudah mempersiapkannya dengan baik kan?"