THIRTY SIX

2.6K 217 1
                                    

Setelah menyelesaikan urusannya dengan Ibu Clara, Caithlin segera bergegas menuju ke hutan yang dimaksudkan oleh Ibu Clara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyelesaikan urusannya dengan Ibu Clara, Caithlin segera bergegas menuju ke hutan yang dimaksudkan oleh Ibu Clara. Namun Caithlin tak bisa pergi sendiri karena ia tak tahu jalan untuk menuju ke huta tersebut, jadi ia pergi bersama Selena. Sedangkan Dimitri dan Alastair kembali ke istana untuk memperlambat pernikahan esok hari jika Caithlin masih belum datang.

Caithlin dan Selena akhirnya sampai di hutan tersebut yang berjarak limapuluh kilometer yang tidak memungkinkan mereka untuk berjalan kaki. Atas ide dari Selena, Caithlin menaiki punggung Selena yang telah merubah wujudnya menjadi wolve. Dengan kemampuan werewolfnya dia dapat sampai di hutan tersebut dengan waktu limabelas menit.

Kesan yang pertama kali dirasakan mereka berdua saat memasuki hutan ini yaitu gelap, sama seperti yang diucapkan oleh Ibu Clara. Seperti ada tembok dan penghalang disekeliling hutan itu sehingga matahari tak dapat menembus ke dalamnya. Apalagi pohon-pohon yang berada disana tergolong rimbun dan tanah yang sudah tertutup daun yang sudah mengering. 

"Dimana sebenarnya tempat obat penawar itu?" tanya Selena yang khawatir dengan kondisi istana saat ini.

"Sepertinya penawar itu ada ditempat yang berbeda dari yang lain," jawab Caihtlin yang tak kalah cemas tetapi masih ia simpan di dalam hatinya.

"Tapi semua ini terlihat sama saja. Hanya ada pohon-pohon rimbun yang menjulang tinggi."

"Kita tidak boleh menyerah begitu saja, kita pasti akan menemukannya."

"Tetapi ini sudah tengah sore hari, sebentar lagi akan malam dan akan semakin susah untuk mencarinya."

"Tak ada waktu juga untuk kita beristirahat."

Mereka semakin masuk ke dalam hutan itu dan malam sudah datang yang menambah keelapan di dalamnya. Mereka bisa saja menggunakan kekuatan werewolf Selena agar tak letih berjalan namun Selena sudah tak sanggup jika harus mengeluarkan kekuatannya lagi karena sudah terkuras saat perjalanan menuju ke hutan ini.

Dibalik semak-semak terdengar suara daun-daun bergesekan yang menandakan ada sesuatu dibaliknya. Selena dan Caithlin  sudah bersiap untuk menyerang apa saja yang ada dibalik semak-semak itu namun yang muncul adalah seorang anak kecil.

"Ada urusan apa kalian sampai masuk ke hutan ini?" tanya anak kecil itu dengan suara seperti orang dewasa.

"Siapa kau? Kenapa suaramu tidak seperti anak kecil pada umumnya?" tanya Caithlin dengan raut muka yang kebingungan.

Anak kecil itu berubah menjadi seorang wanita cantik, wajahnya seumuran dengan Caithlin dan Selena, "Aku Maria, aku seorang wizard jadi aku bisa mengubah diriku menjadi apa saja."

"Kebetulan sekali, bisakah kau tunjukkan kami dimana penawar itu berada?" tanya Selena.

"Ah kalian ternyata dari istana, apakah dia sudah meninggal? Sayang sekali dia telah termakan oleh dendamnya."

"Ya, kami dari istana dan bagaimana kau tahu tentang dia?" tanya Caithlin yang masih tidak mengerti dengan semua ini.

"Aku memang tinggal disini dan ternyata ada orang lain juga yang tinggal disini untuk bersembunyi dan membuat ramuan dan penawar itu."

"Jadi kau tahu bukan dimana penawar itu berada?" tanya Selea dengan sangat penasaran.

"Tentu saja, aku selalu mengikutinya. Ikuti saja jalan itu dan kau akan menemukan botol diujung jalannya," ucapnya hilang begitu saja sebelum Caithlin dan Selena mengucapkan terima kasih.

Mereka sudah menyusuri ke hutan ini sampai tengah malam tetapi belum juga mendapatkan penawar itu, waktunya sudah sangat sedikit dan mustahil akan sampai di istana dengan tepat waktu.

***

Pagi ini Clara akan resmi menjadi istri dan luna queen dari istana ini. Semua sudah siap dengan semua persiapan selama beberapa hari ini. Seorang lelaki dengan tuxedo dan jas serba hitam sudah siap untuk menuju ke pelaminan. Sedangkan sang perempuan masih sibuk memakai riasan di wajahnya.

Clara tampak anggun dengan gaun putih dengan hiasan bunga di bagian perutnya. Gaunnya sangat terbuka dengan potongan dada yang rendah dan memperlihatkan punggung mulusnya. Senyumnya tak luntur dari wajahnya karena dia sudah lama menunggu hari ini.

Setelah Clara siap, dia pergi keluar dengan dijemput oleh sang ayah. Samuel sebenarnya sangat terkejut dengan kabar pernikahan Clara dan Marcell namun dia hanya bisa menuruti kemauan putrinya itu. Marcell yang sudah ada di sana dengan lembut menerima tangan Clara.

"Marcellino Xander Lucifer apakah anda berjanji akan mencintai dan setia kepada Clara Aurellia Kevan?"

"Tidak." jawaban Marcell yang singkat namun membuat semua yang berada di aula kebingungan.

" jawaban Marcell yang singkat namun membuat semua yang berada di aula kebingungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Minal aidzin wal Faidzin teman-teman. Mohon maaf kalau selama menulis cerita ini ada salah kata🙏🥰

The Great Queen [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang