The Great Queen [End]

TWENTY THREE

Hari ini adalah hari dimana Caithlin berusia 17 tahun dan dia melangsungkan pernikahannya. Nanti malam Marcell sudah menyiapkan perketatan pengawasan di packnya. Karena nanti malam sebagian diri Caithlin akan muncul.

Marcell belum tahu pasti apa yang dimaksud sebagian kekuatan itu. Bisa jadi serigalanya yang akan muncul ataukah kekuatan wizardnya.

***

Enam jam yang lalu Caithlin telah resmi menjadi istri Marcell. Mungkin di dunia manusia umur Caithlin masih sangat kecil namun di dunia immorland.

Marcell memperhatikan Caithlin yang sepertinya merasa gelisah, seperti ada yang mengganggunya.

"Ada apa sweetheart?" Tanya Marcell.

"Rasanya badanku ngilu dan panas aku tidak tahu kenapa bisa begini" jawab Caithlin.

"Sepertinya itu efek dari keluarnya sebagian dirinya" kata Leo lewat mindlink.

"Ya sepertinya begitu" jawab Marcell.

"Istirahatlah di kamar mate aku ada urusan sebentar" kata Marcell.

"Jangan! Aku tidak tahu kenapa tidak suka sendirian" ucap Caithlin dengan memegang lengan Marcell.

"Baiklah aku akan menemanimu"

Tak butuh waktu lama Caithlin tertidur padahal saat ini masih sore. Itu adalah kesempatan Marcell untuk meninggalkan Caithlin dan membicarakan hal penting dengan Dimitri.

"Bagaimana keamanan istana? Jangan sampai ada yang salah" kata Marcell.

"Semua sisi sudah diperketat dengan merata King" kata Dimitri.

"Bagus awasi setiap ada pergerakan mencurigakan, tidak lama lagi mereka pasti akan muncul"

Marcell memejamkan matanya sejenak di ruang kerjanya. Kira-kura 30 menit dia hanya menutup matanya namun pikirannya berkelana kemana-mana memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tiba-tiba saja pintu ruang kerjanya terbuka menampilkan sosok Dimitri yang terengah-engah.

"King ini gawat Queen mengamuk"

"Apa? Bagaimana bisa?"

"Saya tidak tahu King tadi saya hanya melewati kamar Queen para maid sudah panik"

Tanpa menjawab perkataan Dimitri Marcell berjalan cepat menuju ke arah kamarnya.

Saat Marcell memasuki kamarnya Caithlin sudah sangat berantakan dengan barang-barang yang berserakan.

"Hei mate tenanglah, ada apa?" Tanya Marcell dengan memeluk Caithlin.

"Lepaskan aku!" Teriak Caithlin.

"Aku tidak akan melepaskanmu sebelum kau tenang"

Caithlin berteriak kencang namun masih tetap diperlukan Marcell. Semakin lama Caithlin semakin melemah dan akhirnya jatuh pingsan.

Marcell segera memanggil Dimitri untuk menyuruh Allysia dan Robert datang. Karena hanya mereka berdua yang tau mengapa Caithlin menjadi seperti itu.

Biasanya para werewolf saat berusia 17 tahun akan berganti wujud langsung menjadi seekor serigala. Namun Caithlin berbeda mengingat dia adalah half wolf dan wizard.

"Allysia dan Robert telah datang King" kata Dimitri.

Marcell menganggukkan kepalanya lalu berjalan ke arah ruang tamu untuk menemui mereka.

"Ada apa King memanggil kami?" Tanya Robert.

"Caithlin tiba-tiba saja mengamuk tanpa alasan yang jelas, apakah kalian tahu penyebabnya?"

"Yang kami tahu Caithlin akan berubah setengah wujud aslinya, tapi kami tidak tahu wujud apa yang akan muncul dahulu" jawab Allysia.

"Jika wujud serigala yang akan muncul terlebih dahulu dia akan langsung berubah menjadi seekor serigala, apakah kekuatan wizardnya yang akan muncul terlebih dahulu?"

"Bisa saja King, kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada Caithlin setelah ini" ucap Allysia.

"Apakah kalian pernah melihat seorang wizard yang baru berubah?" Tanya Marcell.

"Kami tidak tahu King, dahulu saat ibu Caithlin masih hidup beliau sudah menjadi seorang wizard tanpa adanya segel kekuatan" jawab Robert.

"Bisakah kalian menginap beberapa har disini agar kalian dapat memberi tahuku jika Caithlin berubah menjadi aneh lagi?"

"Baik King"

***

Marcell memasuki kamarnya dengan pikiran yang masih melayang memikirkan teka teki kehidupan Caithlin yang masih menjadi tanda tanya.

Marcell duduk disamping tubuh Caithlin yang masih terlelap dalam tidurnya. Saat hendak mengelus rambut Caithlin, Marcell terkejut dengan perubahan rambut serta wajah Caithlin.

Rambut Caithlin yang semula berwarna hitam kini menjadi berwarna perak. Dan wajah Caithlin yang semula masih terlihat seperti anak usia 17 tahun kini berubah menjadi lebih dewasa namun tak memudarkan wajah cantiknya malah lebih menambah kecantikan gadis itu.

***

"Sial! Kenapa bisa penjagaan diperketat di semua penjuru?" Kata orang itu.

"Sepertinya mereka sudah mengetahui akan terjadi sesuatu yang mulia" jawab ravv.

"Tapi pasti ada celah dari penjagaan itu, cepat cari kelemahannya!" Suruh orang itu.

"Baik yang mulia"

Gimana part ini? Kalian udah siap mengungkap semua teka tekinya?

Makasih yang udah baca sampai part ini😚

Maaf kalau ada typo dan jangan lupa vote🤗