The Great Queen [End]

TWENTY FOUR

Caithlin terusik dengan cahaya matahari yang memasuki netranya. Dengan sebuah beban yang terasa di pinggangnya. Yang memeluknya dengan erat sedangkan sang pemilik tangan masih terlelap dalam tidurnya.

Caithlin mulai melepaskan secara perlahan tangan besar itu agar sang pemilik tidak terganggu dengan gerakannya.

Kemudian dia memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket. Setelah mandi dia langsung menuju ke kaca rias dan betapa terkejutnya dia dengan perubahan fisiknya.

"AAAA!!!!" Teriak Caithlin.

"Hah? Ada apa sweetheart? Apakah kau terluka?" Tanya Marcell yang baru saja terbangun karena teriakan Caithlin.

"K-kenapa aku berubah?"

"Aku juga tidak tahu kenapa, setelah ini kita akan menemui orang tuamu"

"Apakah karena umurku sudah 17 tahun? Tapi kenapa wajahku berubah menjadi lebih dewasa? Tidak seperti remaja umur 17 tahun biasa"

"Kau bisa menanyakannya nanti sweetheart"

"Baiklah"

***

Allysia dan Robert sudah ada di ruang tamu dengan tenang. Mereka tidak tahu bisa menebak apa yang terjadi pada Caithlin karena penjelasan dari orang tua kandung Caithlin dahulu hanya sebatas yang mereka sampaikan pada Marcell.

"Caithlin? Apakah itu benar dirimu?" Tanya Allysia pada mereka yang baru memasuki ruang tamu.

"Ya kenapa fisikmu bisa berubah drastis seperti itu?" Tanya Robert dengan tatapan heran.

"Kalian juga tidak tahu? Bukankah kalian mengetahui semuanya tentang Caithlin?" Tanya Marcell dengan bingung.

"Kami hanya mengetahui apa yang kami ceritakan padamu seluruhnya," ucap Robert.

"Lalu apakah aku baik-baik saja dengan fisik yang seperti ini?" Tanya Caithlin.

"Marcell apakah Caithlin tidak ada tanda-tanda perubahan seorang werewolf?" Tanya Robert.

"Tidak ada, semalam Caithlin hanya mengamuk dan kehilangan kesadaran lalu berubah menjadi seperti ini," jelas Marcell.

"Bisa saja dia berubah menjadi seorang wizard karena seingatku ibu kandungnya berambut silver sepertinya sekarang," kata Allysia.

"Tapi aku tidak merasakan kekuatan apapun dalam diriku," ucap Caithlin.

"Itu semua harus dilatih terlebih dahulu Caith," kata Robert.

"Apakah aku harus mencari seorang guru wizard untuknya?" Tanya Marcell.

"Kalau boleh mengusulkan, aku mempunyai kenalan seorang wizard namanya Lyra dan kebetulan dia juga teman ibu kandung Caithlin," kata Allysia.

"Besok undang dia kesini" perintah Marcell.

"Baik King"

***

Dimitri dan Alastair masih memantau situasi disekitar pack dari semalam. Sejauh ini belum ada tanda-tanda pergerakan dari musuh namun mereka juga tidak boleh lengah, karena musuh mereka lumayan licik.

"Bagaimana persiapan pengangkatan Luna Queen nanti malam?" Tanya Dimitri pada seorang maid.

"Sudah hampir selesai Beta," katanya.

"Selesaikan dengan cepat dan benar jangan sampai ada kesalahan,"

"Baik Beta,"

"Beta ada sesuatu mencurigakan di daerah selatan," kata Alastair.

"Mungkin itu hanya pancingan, jangan arahkan semua pasukan ke arah selatan kita lihat dulu pergerakan selanjutnya" kata Dimitri.

***

"Arahkan pasukan kita ke arah selatan untuk mengecoh mereka," ucap lelaki itu.

"Tapi mereka mungkin bisa membaca trik itu, Yang Mulia," kata ravv.

"Tak masalah itu hanya rencana awal saja, hanya untuk mempermainkan mereka. Nanti malam adalah rencanamu yang sesungguhnya," kata lelaki itu dengan senyum mengerikannya.

"Lalu bagaimana caranya agar anda dapat mengambil Queen, Yang Mulia?"

"Mudah saja, aku sudah memasukan seseorang ke dalam Pack itu,"

"Rencana anda memang tidak diragukan lagi, Yang Mulia,"

Hai haii maaf banget baru up Minggu ini karena mingu-minggu kemarin banyak ulangan harian dan Senin besok juga PAS yang dilaksanakan offline:'(

Semangat buat teman-teman yang akan melaksanakan PAS online maupun offline.

Aku gak janji buat up Minggu depan tapi bakalan aku sempatin oke😉

Kalau kalian mau ingetin aku biar gak lupa up karena PAS bisa ingatin aku di ig aku @rgitachy ya😊

Sekian untuk minggu ini. Aku sayang kalian🤗

Maaf kalau ada typo dan jangan lupa vote😚