Malam ini Caithlin menunggu Marcell untuk datang ke kamarnya. Tidak tahu kenapa akhir-akhir ini selalu ingin Marcell ada disampingnya.
"Marcell kenapa kau lama sekali?" Tanya Caithlin yang langsung lari ke arah Marcell dan langsung memeluknya.
"Hei mate, sudah ku katakan jangan lari" ucap Marcell
"Tetap saja kau menyebalkan" ucap Caithlin sambil memasang wajah cemberut.
"Kenapa bibirmu seperti itu? Mau aku menciummu?" Tanya Marcell.
"Ish dasar laki-laki tidak peka" ucap Caithlin dengan kesal dan langsung berjalan ke ranjang dan langsung menutupi badannya dengan selimut untuk berpura-pura tidur.
Sedangkan Marcell masih tidak mengerti apa salahnya pada gadis itu.
"Apakah aku berbuat salah?" Tanya Marcell.
"Pikir saja sendiri" jawab Caithlin.
"Kau mau apa?" Tanya Marcell.
Sejenak Caithlin terdiam, dia sangat merindukan teman-temannya yang ada di dunia manusia. Dia berpikir ini adalah saat yang tepat untuk memintanya pada Marcell.
"Marcell aku ingin kembali ke dunia manusia?" Tanya Caithlin.
"Tidak" ucap Marcell dengan datar.
"Ayolah Marcell, bagaimana sekolahku dan aku juga merindukan teman-temanku" ucap Caithlin dengan muka penuh harap.
"Sekali tidak tetap tidak" ucap Marcell
"Aku merindukan Adrian, Ken, dan juga Rita. Mereka adalah orang yang selalu ada untukku, tidak bisakah aku menemuinya?" Ucap Caithlin.
"Untuk sekolahmu kau tidak perlu bersekolah lagi mulai sekarang aku sudah membereskan masalah itu dan untuk bertemu temanmu, kau boleh bertemu mereka namun harus denganku dan jangan dekat-dekat dengan Adrian mate" ucap Marcell.
"Memangnya ada apa dengan Adrian?" Tanya Caithlin.
"Apakah kau tidak menyadari? Dari tatapannya saja dia sudah kelihatan menyukaimu" ucap Marcell.
"Tidak, kita sudah berteman lama tidak mungkin dia menyukaiku" ucap Caithlin.
"Aku laki-laki, aku tau tatapan itu adalah tatapan seorang laki-laki pada seorang gadis bukan pada seorang sahabat" ucap Marcell.
"Tapi dia temanku" ucap Caithlin dengan menggunakan puppy eyenya.
"Jauhi dia atau tidak sama sekali?" Tanya Marcell.
"Okay aku setuju" ucap Caithlin.
"Cath ada yang ingin aku bicarakan padamu tentang apa yang baru saja kau alami" ucap Marcell.
"Ada apa? Bukankah ini hanya sakit biasa?" Tanya Caithlin.
"Ini ada hubungannya dengan masa lalumu, cara untuk meredam rasa sakitnya adalah dengan menandaimu" ucap Marcell.
"Apa itu menandai? Apakah aku akan ditandai dengan bolpoin atau spidol?" Tanya Caithlin dengan polos.
Ucapan Caithlin yang polos tersebut membuat Marcell tertawa. Dan tawa itu sangat mempesona sampai Caithlin tidak bisa menutup mulutnya.
"Bukan seperti itu sweetheart, maksud dari menandai adalah mengikatmu untuk sellau ada bersamaku dengan cara menggigit lehermu. Disini itu semacam ritual pernikahan" ucap Marcell.
"Bukankah sebaiknya kita menikah terlebih dahulu?" Tanya Caithlin.
"Kita bisa melakukannya saat kau sudah pulih, karena di dunia immortal menandai pasangannya sudah termasuk pernikahan" ucap Marcell.
"Apakah itu sakit?" Tanya Caithlin yang tiba-tiba saja merasa gugup.
"Ya lumayan, tapi aku akan berusaha agar tidak terllau menyakitimu" ucap Marcell.
"Apakah sekarang?" Tanya Caithlin.
"Kau mau sekarang? Apa sesakit itu tubuhmu sweetheart?" Tanya Marcell.
"Bukan begitu, aku hanya tidak tahu kapan waktu untuk melakukannya" ucap Caithlin.
"Sebelum itu aku akan memberitahumu sesuatu hal, mungkin kau akan terkejut mengetahui semua ini tapi ingatlah aku selalu ada untukmu" ucap Marcell.
Marcell menceritakan masa lalu Caithlin yang tidak diketahuinya selama ini. Bahwa dia adalah seorang half wolf dan wizard dan kekuatan besar yang disegel didalam dirinya.
"Bagaimana aku baru tahu semua ini?" Tanya Caithlin yang sudah menangis.
"Tenanglah sweetheart semuanya akan baik-baik saja" ucap Marcell menenangkan.
"Jadi kita harus melakukan penyatuan untuk menghancurkan segel itu?" Tanya Caithlin.
"Ya, tapi kau harus dilatih terlebih dahulu sebelum itu" ucap Marcell.
"Baiklah tandai saja diriku dahulu, aku sangat bosan jika harus berada dikamar ini terus" ucap Caithlin.
"Apa kau yakin?" Tanya Marcell menyakinkan.
"Ya aku yakin, ini juga untuk kebaikanku" ucap Caithlin.
Marcell mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Caithlin dan langsung melumat bibir mungil milik Caithlin. Lumatan yang sangat lembut karena Marcell tidak ingin melukai Caithlin.
Kemudian Marcell berpindah mencium leher jenjang Caithlin dan mengecup basah disana. Lalu Marcell menancapkan taringnya ke dalam kulit putih milik Caithlin. Darah segar keluar dari lehernya yang kemudian dijilati oleh Marcell agar darah itu cepat berhenti.
Caithlin yang merasakan sakit mencengkram kuat kaos yang dikenakan Marcell. Dan saat Marcell melepaskan taringnya kesadaran Caithlin yang sudah menghilang.
🌹🌹🌹
TBC
Part ini khusus Marcell & Caithlin.
Aku masih bingung gimana cara nulis bagian adegan kiss nya itu🙈
Maaf kalau kurang ngefeel, besok diusahakan lebih baik lagi kok.
Kalian mau visual gak?
Jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Queen [End]
Werewolf[Werewolf-Romance] [Masih dalam proses revisi] ⚠️Terdapat beberapa kata-kata kasar dan adegan kekerasan⚠️ Seorang gadis tomboy yang kehidupannya tiba-tiba saja berubah saat bertemu dengan seorang laki-laki yang menatapnya dengan tatapan anehnya. Bu...