Bebby masih terus menutari halaman upacara itu dengan keringat yang beecucuran dan wajah yang terlihat pucat
Ia baru menyelesaikan 10 kali putaran dan tinggal 5 putaran lagi. Sedangkan Boy, dia sudah duduk dibawah pohon yang rindang sembari meminum air mineral yang diberikan adik kelasnya tadi
Dengan segenap tenaga yang tersisa Bebby berusaha terus berlari walau kakinya terasa sangat lelah
Bebby merasakan sesuatu yang mengalir dari hidungnya, sontak ia menghentikan langkahnya dan tangannya terulur meraba hidungnya dan benar saja, hidungnya kembali keluar darah
Belum sempat Bebby mengelap darah yang mengalir dari hidungnya ituFriska yang sedari tadi mengawasi hukuman mereka bersama Ardan,merasa cemas dan menyuruh Bebby untuk berhenti
"Astaga Beb itu lo mimisan, gausah dilanjutin lagi deh, mending sekarang lo ke UKS gue anter ayo" Ucap Friska panik
"Paling juga drama" Cibir Ardan, Bebby pun langsung menatap abangnya itu tajam
"Bebby sabar disayang mas boy" Batin Bebby melantur, lalu ia mengusap darah di hidungnya itu dengan santai lalu menatap Friska
"Santai kayak dipantai, slow kayak di pulau jangan panik kayak di klinik" Ucap Bebby sambil membersihkan hidungnya
"Dan buat lo ketua OSIS terhormat,Sorry-Sorry to say nih ya tapi gue bukan tukang dusta" Ucapnya pada Ardan
Bebby pun melanjutkan hukumannya dan saat sudah dua putaran setelahnya berhenti tadi,Pandangan Bebby mulai kabur, kepalanya pun sudah mulai berat
"Oh god, jangan didepan Ardan please" Batin Bebby berdoa agar tidak pingsan didepan abangnya itu, karena dirinya tidak mau dianggap lemah oleh Ardan
Namun keberuntungan tidak berpihak kepadanya dan akhirnya ia ambruk di tengah lapang, Friska yang melihat itu pun memekik panik dan terkejut
"ASTAGA BEBBY" Pekik Friska yang kini wajahnya berubah menjadi panik dan cemas, sedangkan Ardan hanya menatap Bebby yang tergeletak dihalaman dengan tatapan datar
Friska yang kesal pun langsung menendang tulang kering Ardan dengan keras
"GAK ADA ADAP LO" Bentaknya
Boy yang melihat Bebby yang tergeletak lemah di tanah pun berlari menghampiri Bebby
Lalu dengan wajah datarnya Boy mengangkat tubuh Bebby ala bridal style, ia menatap Bebby sejenak sebelum melanjutkan langkahnya
"Sebenarnya lo itu kenapa sih? Dan gue juga kenapa harus peduli sama lo?" Batin Boy bertanya, lalu ia melangkahkan kakinya menuju ke UKS
Tapi sebelumnya ia berhenti disamping Ardan yang menatapnya dengan tatapan datar, Boy pun menatap Ardan tak kalah datar
"Gue gak tau apa masalah lo sama dia, tapi gue tau mata lo mengisyaratkan kekhawatiran saran gue buang gengsi lo atau suatu saat lo akan menyesal" Ujar Boy datar dan dingin
Sesampainya di UKS, Boy merebahkan Bebby di salah satu brankar yang ada disana, lalu Boy mengambil beberapa helai tisu yang ada dimeja samping bankar itu dan mulai membersihkan hidung Bebby yang terdapat darah itu dengan telaten
Tak lama kemudian pintu UKS terbuka dan menampilkan Friska yang menenteng tas milik Boy dan Bebby
"Ini tas kalian gue taruh sini ya, gue mau ngerukyah si ketos biadap itu" Ucap Friska yang diangguki oleh Boy
"Ya"
Lalu Friska pun berbalik badan dan meninggalkan ruangan itu, sedangkan Boy duduk di kursi samping bankar Bebby, ia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELISHA [𝐄𝐍𝐃]
Random#𝐕𝐚𝐥𝐭𝐞𝐫 x 𝐃𝐢𝐱𝐨𝐧 __________ Dia Elisha, Gadis dengan senyum palsunya. Dia Elisha, Gadis dengan segala kesedihannya. Dia Elisha, Gadis yang dibesarkan dengan siksaan. Dia Elisha, Gadis yang dibenci oleh keluarganya sendiri, karena sebuah...