𝓓𝓲𝓪 𝓮𝓵𝓲𝓼𝓱𝓪 #29.

10.3K 1K 186
                                    

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆


Sudah hampir tiga jam lamanya sekelompok remaja itu berkumpul dan bercanda gurau disuatu ruang rawat yang berada di sebuah rumah sakit. Mereka adalah Bebby-Boy and the gengs. Dikarenakan siang tadi ada rapat dadakan dan membuat mereka dipulangkan lebih awal, jadi mereka dapat lebih lama berkumpul disana.

Kini jam dinding sudah menunjukkan pukul 16.32,yang artinya sebentar lagi senja akan tiba, namun mereka masih tak memperdulikan waktu, hingga Sheza angkat suara menyadarkan mereka dari keasikan bercengkrama itu.

"Guys, udah sore nih. Gue balik duluan ya, takut diomelin mami nih," Ujar Sheza sambil menatap jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya.

"Eh iya gila... Keasikan ngobrol jadi lupa waktu gini," Sahut Bebby.

"Keasikan ngobrol apanya, keasikan nistain gue adanya," Sungut Yogi sambil melotot.

Bagaimana tidak? Tiga jam lamanya yang mereka bicarakan adalah Yogi sang fuckboy menjadi sadboy. Ya Yogi tau mereka hanya bercanda, ia pun tak terlalu ambil hati karena memang itu fakta-nya bukan?

"Yaelah bercanda kalo yog, baperan amat," Sahut Fito yang duduk diatas brankar.

"Baperan kata lo? Kalo gue baperan udah gue tendang lo dari tadi sialan," Umpat Yogi.

"Malah manggil si Boy lo yog? Eh– btw mas boy lo kemana Beb, kok ngilang kayak Jailangkung aja," Ujar Lily seakan tersadar.

Bebby yang sedang memakai jaketnya pun langsung mengedarkan pandangannya ke sekeliling sudut ruangan itu.

"Belom balik lagi?" Tanya Bebby heran.

Pasalnya, sekitar dua puluh menit lalu Boy pamit ke toilet tapi sampai sekarang belum juga kembali ke ruang rawat Fito. Dan itu membuat Bebby bingung.

"Emang kemana? Bukannya dari tadi duduk di samping lo ya?" Tanya Dyana.

"Tadi ijin ke toilet, tapi kok belum balik," Balas Bebby bingung.

"Lah toilet mana jamilah? Lo gak liat disini ada kamar mandinya? Ngapain sampe keluar ruangan coba? Gabut banget," Sahut Fito sambil menunjuk kamar mandi yang ada disudut ruangan itu.

Bebby terdiam sejenak, benar juga. Setahunnya Boy itu bukan tipe orang yang suka ribet, jika didalam saja ada, mengapa harus keluar? Apa mungkin Boy marah karena Bebby terlalu sibuk dengan yang lain? Bebby rasa Boy tak se-childish itu.

"Boy pulang," Ucap Keano tiba-tiba, setelah sedari tadi diam.

Sontak semua pasang mata menatap kearah Keano yang sedang mengotak-atik ponsel miliknya, Keano yang merasa ditatap pun langsung angkat kepala, sedetik kemudian ia paham akan tatapan mereka.

"Dia chat gue," Ujarnya singkat.

Mereka pun membulatkan bibir mereka membentuk huruf O. Sedangkan Bebby menganga tak percaya, dia ditinggal?Seriously, benar-benar kejam pacarnya satu itu.

"Gue ditinggal?" Ucap Bebby tak percaya.

"Kagak penting sih, gak ada gunanya juga nungguin lo," Sahut Yogi yang membuat Keano menatapnya datar.

"Yog!" Tegur Keano, karena ia tau Bebby sedikit sensitif mengenai penting atau tidak dirinya dihidup seseorang, dan ya, itu semua karena keluarganya.

"Ehehe... Hampura atuh, gue keceplosan," Ucap Yogi sambil menyengir.

"Heleh sante we, dah kebal gue," Ucap Bebby santai. "Ly, lo pulang sekarang atau nanti? Kalo sekarang sekalian aja, kalo nanti naik taksi soalnya motor gue mau gue bawa pulang," Lanjut Bebby pada Lily.

DIA ELISHA [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang