𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆
•
•
•Boy sampai dirumah pukul 15.22,ia langsung menjatuhkan tubuhnya pada kasur king size yang ada dikamarnya. Hari ini cukup melelahkan menurutnya.
Ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong, pikirannya berkelana kesana kemari. Ia meremaa rambutnya dan meraup wajahnya gusar seakan-akan masalahnya begitu besar.
Ia kembali teringat tentang pertemuan dengan seorang sahabatnya di rumah sakit tadi. Ada rasa bahagia dan ada rasa dilema, ia binggung harus bagaimana.
Boy mendudukkan tubuhnya dan menutup kedua muka dengan telapak tangannya lalu menyugar rambutnya kebelakang.
"Kenapa harus Bebby," Lirihnya
Seakan tersadar sesuatu, Boy merogoh ponselnya disaku celana dan langsung menghubungi seseorang yang sedang menjabat menjadi kekasihnya.
"Oh Damn" Umpat Boy saat saku jaketnya bergetar yang menandakan ada ponsel yang tertinggal disana
Dan ponsel itu adalah milik Bebby yang sempat ia sita karena Boy tak suka saat Bebby bersamanya malah bermain ponsel dan chatting-an dengan anak-anak Dixon, katakan saja Boy cemburu.
Boy pun mulai panik, ia menatap jam yang menempel pada dinding kamarnya. Apa mungkin gadisnya masih menunggu disana?
Boy pun kembali mengotak-atik ponselnya guna menghubungi kakak sepupunya, Andra.
"Hallo lan, kenapa?" Tanya Andra disebrang sana.
"Kakak masih di rumah sakit?" Tanya Boy.
"Ini mau pulang," Balas Andra.
"Bebby masih ada disitu?"
"Lah, bukannya udah pulang sama kamu?" Bukannya menjawab, Andra malah balik bertanya.
"Tadi Alan ada urusan, dan... Lupa" Balas Boy dengan memelankan suaranya pada kata lupa.
"Astaga Alan... Kamu taukan dia... Ah, bentar kakak liat dulu," Ujar Andra yang terdengar frustasi.
Boy hanya diam mendengar ucapan dari kakak sepupunya itu, ia sadar, ia salah. Samar-samar Boy mendengar suara Andra sedang berbincang dengan seseorang disebrang sana. Biy menghela napas panjang merutuki kebodohannya.
"El udah pulang sejam yang lalu, sama.cowok!" Ujar Andra dengan menekan dua kata terakhir.
Untung saja Bebby sangat akrab dengan beberapa perawat dan satpam disana, jadi bukan hal sulit untuk mencari tau apakah gadis itu sudah pulang, karena memang sudah cukup lama Bebby selalu bolak balik ke rumah sakit itu dan dengan sikap humble-nya membuatnya mudah akrab dengan orang orang disana.
"Yaudah kak... Makasih," Ucap Boy.
"Iya, saran kakak, apapun urusan kamu tadi jelasin sama El yang sejujur-jujurnya. Jangan ada yang kamu tutupin dari dia, ingat lan kamu juga paling gak suka dibohongi," Ujar Andra panjang lebar yang membuat Boy terdiam sejenak.
"Iya kak..."
Setelah mengatakan itu, Boy langsung menutup telfon dan menghela napas pendek. Ia beranjak dari duduknya dan melangkah menuju kamar mandi guna membersihkan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELISHA [𝐄𝐍𝐃]
De Todo#𝐕𝐚𝐥𝐭𝐞𝐫 x 𝐃𝐢𝐱𝐨𝐧 __________ Dia Elisha, Gadis dengan senyum palsunya. Dia Elisha, Gadis dengan segala kesedihannya. Dia Elisha, Gadis yang dibesarkan dengan siksaan. Dia Elisha, Gadis yang dibenci oleh keluarganya sendiri, karena sebuah...