𝓓𝓲𝓪 𝓮𝓵𝓲𝓼𝓱𝓪 #19.

11.9K 1.1K 77
                                    

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆


Disebuah ruangan yang tampak begitu megah, terdapat beberapa orang berbeda usia sedang berkumpul

Suasana di sana cukup mencekam dikarenakan oleh seorang pria paruh baya yang sedang menatap mereka dengan tatapan tajam dan wajah datar

Sedangkan mereka yang ditatap hanya bisa menunduk takut akan tatapan pria paruh baya itu

"Bulan kemarin Ayah dengar Elisha di Drop Out dari sekolahan-nya, Ayah juga dengar kamu menstop uang jajannya" Ucap Pria paruh baya yang sedari tadi menatap orang-orang di depannya itu datar

Dia adalah Opa tersayang dari Bebby dan mereka adalah keluarga Bebby yang selalu menyiksanya

Kini Hermawan berniat ingin memperingati kepada Anak dan menantunya itu agar tidak lagi melakukan kekerasan Fisik maupun Batin kepada Bebby

Sungguh ia sangat muak mendengar laporan-laporan dari orang kepercayaannya mengenai Bebby yang tersiksa dirumah jahanam itu, sungguh Hermawan sangat murka.

"Dia yang sudah mencoreng nama baik keluarga kita" Ucap Herman angkat bicara

Hermawan terkekeh sinis mendengar penuturan putranya itu

"Sungguh? Haha bahkan dia rela dipandang buruk oleh orang-orang hanya untuk mempertahankan nama baik keluarga sialan kamu" Ucap Hermawan terkekeh yang masih sinis

Herman yang mendengar ucapan itupun langsung mendongak menatap sang Ayah, dengan dahi berkerut

"Mempertahankan nama baik bagaimana maksud Ayah? Dengan dia di DO dari sekolah itu sudah mencoreng nama baik keluarga" Sarkas Herman

"Kamu sangat Bodoh Herman, dia berkelahi dengan beberapa siswi disana karena dia tidak Terima keluarga sialan mu itu dihina walau nyatanya kalian memang tidak sebaik yang orang-orang lihat" Ujar Hermawan

"Lihatlah cucu kesayangan ku itu, dia rela mempertahankan nama baik keluarga yang sudah menyiksanya dari kecil, sungguh mulia bukan hatinya? apa kalian sudah buta? Kalian dengan tidak punya hati menyiksa orang yang membela keluarga sialan ini, Aku tidak menyangka anakku terlalu bodoh dan tidak bisa bertanggung jawab sebagai seorang Ayah" Lanjut Herman

"CUKUP OPA" Pekik Debby yang sedari tadi diam, ia muak dan iri karena Opa nya itu selalu membanggakan Kembarannya

"Hey anak manis, turunkan nada bicara mu" Ujar Hermawan

"Kenapa sih? Kenapa Opa selalu membanggakan Elisha daripada Alisha, aku mungkin memang tidak sempurna dalam segi fisik tapi aku punya prestasi yang membanggakan dari pada Elisha, nilai aku bagus walaupun aku Home schooling, dan aku bukan pembuat onar seperti Elisha" Ujar Debby dengan nada yang masih sama

Sontak semuanya menatap kearah Debby, bahkan ardan menatap adiknya itu dengan raut wajah tak percaya, dia kira adiknya itu masih polos tapi sepertinya dia sudah tumbuh dengan dendam yang tertanam di dirinya itu, sebegitu bencikah Debby terhadap kembarannya itu?, pikir Ardan

"Wow berani sekali kau berbicara seperti itu" Ucap Hermawan berdecak tak percaya

Tubuh mereka menegang, kecuali Debby. Pasalnya jika Hermawan sudah menggunakan aku-kau itu menandakan jika dirinya sedang menahan amarah, kini matanya pun mulai menajam

"Hey anak manis, mungkin memang nilaimu bagus, tapi apa kau tidak bisa berfikir bagaimana jika kau bersaing dengan orang-orang disekolah umum untuk mendapatkan peringkat satu paralel dan mengalahkan ratusan orang, kau hanya Home Schooling jadi aku rasa kau tidak akan sanggup mendapatkan peringkat satu paralel itu" Ucap Hermawan

DIA ELISHA [𝐄𝐍𝐃]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang