𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆
•
•
•Seorang gadis tengah duduk termenung disebuah tribun lapangan basket yang ada di SMA Kharisma. Gadis itu menatap seorang laki-laki yang sedang riang bermain basket bersama sahabat-sahabatnya.
Ia menghela napas pelan, lalu kembali menatap ke arah lapangan itu.
Saat sedang asik melamun, ia tersentak kaget saat ada seorang dibelakang yang mengagetkannya.
"Woy!! Diem-diem bae," Ujar sang pelaku itu.
Gadis itu langsung mengelus dadanya seraya istighfar sebelum mengumpat.
"Astagfirullahalazim, anying lo Beb," Ujar gadis itu kepada temannya.
Sang pelaku yang tak lain dan tak bukan adalah Bebby, terkekeh melihat wajah sahabatnya itu kesal.
"Lagian ya dy, lo ngapain melamun disini sih? Kesurupan tau rasa lo," Ujar Bebby pada temannya itu yang tak lain adalah Dyana.
"Rese banget sih lo, gue lagi galau nih," Ucap Dyana kesal.
"Gak rese bukan Bebby namanya," Gumam Bebby yang dibalas dengusan malas dari Dyana.
"Galau kenapa btw?" Lanjutnya yang membuat Dyana kembali menghela napas.
"Sakit ya beb?" Ujar Dyana mengantung.
"Lah? Mana gue tau, orang gue gak tau apanya yang sakit," Sahut Bebby sambil memainkan botol yang berisi air mineral yang ia bawa untuk kekasihnya, yang membuat Dyana kesal setengah mati.
Gadis itu lantas menabok lengan mulus Bebby lumayan kencang saking kesalnya.
"Beb... Gue serius..." Rengek Dyana yang membuat Bebby tertawa lepas.
"Iya iya what happen Dyana Arabella?" Tanya Bebby sambil meredakan tawanya.
Sedangkan Dyana kembali menatap ke depan, dimana disana ada seorang pria yang menjadi pujaan hatinya saat ini, Arthur Ardiansyah.
"Gue capek deh beb, suka sendirian," Ujar Dyana yang membuat Bebby paham.
"Tiga tahun gue mendem rasa ini sendirian, gue kadang pengen nangis kalo inget perasaan gue gak kebales, miris banget ya beb," Lanjut Dyana sambil terkekeh miris.
Bebby tau bahwa sahabatnya ini sudah lama menyimpan perasaan kepada sabahat pacarnya, Arthur. Karena rumah mereka tetangaan membuat Dyana terbiasa dengan adanya Arthur, hingga dengan lancang ia meletakkan harapan lebih kepada pria itu yang jelas jelas terlihat biasa saja.
Tiga tahun lalu, dimana Dyana diboyong pindah rumah oleh Papanya ke komplek yang sama dengan Arthur, yang dimana rumahnya terdapat didepan rumah Arthur. Saat itu Dyana kesusahan untuk mengangkut barang-barangnya untuk dimasukkan kedalam rumah barunya, dan disaat itu juga Arthur dengan lapang dada membantu Dyana dan memperkenalkan diri kepada tentang barunya itu dengan senyum hangatnya.
Dan sejak detik itulah, kisah cinta bertepuk sebelah tangan seorang Dyana Arabella dimulai!
"Gara-gara sikapnya yang hangat, dewasa dan humble-nya itu gue lancang terbawa perasaan sama dia, padahal dia kayak gitu bukan cuma sama gue," Lanjut Dyana
KAMU SEDANG MEMBACA
DIA ELISHA [𝐄𝐍𝐃]
Random#𝐕𝐚𝐥𝐭𝐞𝐫 x 𝐃𝐢𝐱𝐨𝐧 __________ Dia Elisha, Gadis dengan senyum palsunya. Dia Elisha, Gadis dengan segala kesedihannya. Dia Elisha, Gadis yang dibesarkan dengan siksaan. Dia Elisha, Gadis yang dibenci oleh keluarganya sendiri, karena sebuah...