Begitu aku membuka mataku terlihat banyak makhluk yang tidak semua orang bisa melihat nya dari kecil aku di jauhi karena mereka menganggap ku aneh dan pembohong." Dasar gadis aneh mana ada orang yang bisa melihat monster " Ledek salah seorang tetangga seusia ku.
" Aku pun juga tidak ingin melihat mereka " Teriakku melempar pasir kematanya dan berlari dengan air mata.
Bahkan keluarga ku pun juga mengasingkan ku. Aku pun di kurung dalam ruang yang gelap dan pengap. Bersama mereka. Makhluk yang seharusnya tidak bisa di lihat orang normal.
" Kenapa hanya aku yang bisa melihat kalian " Teriakku
Aku menjerit, menarik-narik rambutku berharap semua ini hanya mimpi buruk dan aku segera terbangun. Namun mereka makin mendekat. Makhluk menjijikkan dan suaranya sangat menggangu.
" A-ayo main " Serunya menarik lengan kimono ku dengan seulas senyum menjijikkan.
" Kenapa kalian terus mengganggu ku " Teriak ku mulai hilang kewarasan ku. " Apa? Apa ini? Aku tidak membutuhkan nya sialan." Teriak ku
Emosiku terus meluap hingga seolah aku bisa melihatnya berupa gelombang cahaya merah yang memecahkan kaca serta mereka. Dan gelap.
Anehnya aku bisa tertidur dengan lelap setelah sekian lamanya. Tidak ada lagi mimpi buruk. Hanya mimpi aku pergi jalan-jalan di taman bersama seseorang yang tidak ku kenali.
" Kau sudah berjuang dengan baik selama ini " Serunya mengusap kepalaku.
Hangat walaupun aku tidak bisa mengingat wajahnya. Namun kehangatan nya membuat air mataku bergulir jatuh. Dan membuat ku berfikir
" Ah jadi seperti ini ya rasanya di perhatian orang lain "
Begitu mataku terbuka terlihat seorang laki-laki dengan pakaian serba hitam yang kontras dengan surai seputih salju itu. Lebih dari itu bagaimana bisa ada orang begitu mencolok seperti nya sampai di desa terpencil ini
" Yo selamat pagi " Serunya bertopang dagu.
" Siapa kau ? " Teriak ku spontan menjauh
" Gojou Satoru"
Laki-laki itu tertawa singkat dan menunjukku dengan angkuhnya. Walaupun memang tampan namun sifatnya buruk.
" Aku akan persingkat saja. Kau baru saja menghancurkan desa mu. Tidak ada satupun yang selamat selain kau " Serunya serius.
Aku terdiam mendengar perkataan nya. Menghancurkan desa menyebalkan itu? Kalau memang iya kenapa aku tidak bisa mengingat nya.
" Karena itu kau harus ikut dengan ku ke Tokyo. Dengan kata lain mohon bantuannya nya." Serunya entah kenapa membuatku kesal.
" Apa yang kau bicarakan ? " Seruku makin gagal paham
Laki-laki itu berhenti melangkah dan menoleh padaku . Entah kenapa aku gugup saat dia menatap ku. Degup jantung ku mulai tak karuan
" Apa? " Seruku bersemu merah
" Oh iya ngomong-ngomong siapa namamu? " Serunya tanpa beban
" Fu- hanya Yukari " Seruku berjalan mendahului nya.
Begitu pintu ku buka pemandangan mengerikan langsung tersuguhkan. Selain gubuk tempat ku di kurung semuanya rata dengan tanah. Bau amis darah bertebaran memasuki rongga hidungku.
" Jadi benar desa ini sudah musnah " Seruku
Anehnya aku tidak senang ataupun lega padahal mereka selalu memperlakukan ku dengan buruk
Perlahan aku terduduk dengan dada yang luar biasa sesak. Akupun teriak sekencang-kencangnya yang di iringi air mata. Ku keluarkan semua tangis yang tertahan selama ini.
Pemuda surai putih itu menepuk pelan kepalaku. Tanpa berkata apapun hanya menemani hingga tangisku reda. Ternyata dia masih punya perasaan.
" Jadi apa kita bisa pergi sekarang? " Seru nya dengan santai.
" Baiklah ayo kita pergi lagi pula aku akan di penjara karena tuduhan tidak jelas ini " Seruku mengusap air mata
" Eh bagaimana kau bisa tahu. Jangan-jangan kau cenayang? " Serunya dengan nada mengejek.
Menyebalkan. Kepribadian laki-laki yang ada di hadapanku ini terlalu buruk. Namun yang lebih tidak masuk akal kenapa aku mau saja ikut dengan laki-laki mencurigakan dan menyebalkan ini.
" Satoru " Tegur laki-laki surai hitam ponytail mendekat.
Terlihat jelas bagaimana perbedaan sikapnya padaku dan pada laki-laki ponytail itu.
" Kau hanya membuatnya kebingungan jika seperti itu " Seru nya.
Laki-laki yang di panggil Suguru itu pun menjelaskan semuanya dengan serinci mungkin di perjalanan menuju Tokyo. Tentang makhluk menjijikkan yang di sebut kutukan. Tentang energi kutukan ku yang cukup besar.
" Ya intinya kau perlu belajar mengendalikan energi kutukan mu Yukari"
KAMU SEDANG MEMBACA
If I can Into Your World
FanfictionYukari menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam gubuk gelap bersama mahkluk yang di namakan Kutukan . Sampai akhirnya datang 2 orang Shaman yang membawanya ke Tokyo.