Tak lama setelah itu kamipun menyusul Okkotsu dan Itadori. Ku genggam erat tangan Utahime-san.
"Kita pasti bisa melaluinya bersama" Serunya tersenyum
"Hei ayo cepat sebelum kita kehilangan jejak mereka" Seru Gojou-san seketika mengangkat ku di pundak nya.
"He-hei apa yang kau lakukan Gojou-san? " Seruku kaget.
"Sudah diam saja" Sahutnya begitu sinis.
Dengan cepat shaman terkuat itu melesat ke tempat mereka berada. Aku urungkan niatku untuk protes saat menyadari sekeliling ku.
"Di mana Geto-san" Seruku langsung menghadang roh terkutuk itu.
"Yukari" Seketika sentilan mendarat di keningku.
"Apa" Teriakku
Gojou-san terdiam beberapa saat setelah dia menghela nafas barulah dia bicara.
"Dingin kan kepalamu dulu" Serunya
"Argh baiklah" Seruku menjauh dari sana.
Disaat aku melangkah pergi Mahito kembali memprovokasi ku. Entahlah roh terkutuk satu itu benar-benar menyebalkan.
"Kenapa kau pergi Fumikage? Apa kah kau takut? " Cemooh nya
Aku berhenti melangkah. Setelah menghela nafas sejenak barulah aku menoleh. Gojou-san menggeleng kedua murid ku hanya menatapku.
"Apakah begitu? " Seruku
Tak lama setelah itu. Jimat yang ku tempelkan di punggung nya saat aku menghadangnya tadi meledak. Aku tersenyum puas saat melihat raut kesalnya.
"Kau" Tubuhnya tak beraturan sebagian untuk beberapa saat.
"Tidak hanya kau yang memiliki sifat itu" Seruku tersenyum sinis
Tak lama berselang Itadori atau lebih tepatnya Sukuna tertawa. Seketika dia sudah ada di sampingku. Mengelus wajahku sambil membisikkan sesuatu
"Sensei" Seru Okkotsu menghampiri ku.
"Fokus saja pada musuh di depan" Seruku
Masih bisa ku lihat sorot waspada dari Okkotsu dan Gojou-san kurasa. Tanpa berkata apapun Gojou-san langsung melenyapkan roh terkutuk itu.
"Sejak kapan" Seru Gojou-san
"Sejak kematian kekasih Onna" Seru Sukuna "Kau sungguh wanita yang menarik" Serunya menciumku
"Jauhkan tanganmu dari Yukari-ku" Seru Gojou-san spontan merebutku dengan paksa.
Saat ini aku merasa menjadi wanita lemah tak berdaya yang hanya bisa menunggu di selamatkan laki-laki. Benar-benar memuakkan.
"Sekarang bisakah kau turunkan aku? " Seruku terdiam saat dia menciumku.
Raja kutukan itu tertawa sambil bertopang dagu menunjukkan ku. Arogan adalah hal yang tidak bisa di pisahkan dari laki-laki bertato itu.
"Menggelikan sekali" Serunya "Di saat seperti ini kalian masih bisa memikirkan hal sepele"
Gojou-san tertawa sejenak sebelum akhirnya berganti menjadi tatap sinis. Laki-laki jakung itu seketika melesat menghampirinya.
Entah apa yang mereka bicarakan tato di tubuh Itadori hilang. Pemuda surai pink pendek itu kebingungan dengan situasi.
******
Laki-laki surai hitam panjang itu menatap dari atas gedung pencakar langit. Seulas senyum sinis terkembang sempurna saat melihat roh terkutuk yang terpojok.
"Padahal sudah kubilang untuk tidak mencari masalah dengannya. Dasar keras kepala" Gumamnya
Pandangannya sekarang tertuju pada wanita surai coklat panjang.
"Sungguh wanita yang berdosa" Serunya tersenyum
Setelah menghela nafas beberapa kali barulah laki-laki dengan pakaian pendeta kuil itu pergi. Tanpa ada yang sadar dia selama ini mengawasi mereka.
*****
Setelah kejadian itu Gojou-san bersikeras untuk tetap didekatku. Kau tahu anak kecil yang tidak mau berbagi mainnya. Kurang lebih seperti itulah.
"Abaikan saja aku" Serunya tepat di belakang ku. "Si-lah-kan la-jut-kan" Serunya mengancam.
Aku hanya bisa tersenyum tidak nyaman. Duduk di pangkuan dan pelukan Gojou-san.
"Bisakah kita sudahi saja lelucon ini" Seruku tidak nyaman.
"Eeh kenapa malu-malu seperti itu Yukari-chan. Bukankah kau suka seperti ini" Katanya terdengar seperti sindiran bagiku.
Laki-laki itu tertawa dan kian erat memelukku. Sebelum akhirnya dia melepaskan ku.
"Lain kali jangan nakal lagi ya" Serunya ngedipkan sebelah matanya.
"Diam kau Gojou Bodoh" Seruku malu.
Yang lain hanya menghela nafas berpura-pura tidak melihat apapun. Aku sungguh tidak mengerti bagaimana bisa seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
If I can Into Your World
FanfictionYukari menghabiskan sebagian besar hidupnya di dalam gubuk gelap bersama mahkluk yang di namakan Kutukan . Sampai akhirnya datang 2 orang Shaman yang membawanya ke Tokyo.