Mau bagaimanapun dia juga penting bagiku.

213 40 0
                                    

Sejak saat itu tanpa kusadari. Aku terus berusaha mengendalikan energi kutukanku sepenuhnya .Aku mencurahkan segalanya hingga tak terasa 5 tahun waktu berlalu.

"Ternyata memang butuh waktu yang lama ya" Gumamku

Alasan kenapa aku harus menghabiskan waktu yang lama adalah karena tujuanku sedikit berubah. Dan juga masalah dengan para petinggi di markas Jujutsu.

"Memangnya kau bisa mengajar Yukari?" Ledeknya padaku.

"Tidak sopan, aku tidak akan jadi guru jika tidak bisa mengajar Gojou-san" seruku.

Ya sejak Musim Semi lalu aku resmi menjadi Guru di SMK Jujutsu Prefektur Tokyo sama seperti Gojou-san. Meski begitu aku hanya pengganti saat Gojou-san keluyuran.

"Aku tidak menyangka kau kan sebegitu lengket dengan Gojou" Seru Ieri-san

"Apa yang kau bicarakan Ieri-san. Orang itu tidak lebih dari laki-laki menyebalkan dan seenaknya" seruku mengerjakan tugas Gojou-san

Aku berhenti menulis sambil menatap figura foto kami saat melihat bunga sakura dulu. Foto terakhir sebelum Geto-san berubah seperti sekarang.

"Ya meski pun begitu dia tetap penyelamat ku" seruku meletakkan figura tadi dan lanjut mengerjakan tumpukan dokumen tersebut.

Setelah menyelesaikan tumpukan dokumen tersebut. Aku berjalan menuju kelas tahun pertama.

Berbeda saat angkatanku tahun pertama saat ini memiliki sebuah boneka kutukan dengan wujud panda yang memiliki kesadaran sendiri.

"Fumikage-sensei dimana penutup mata itu?" seru Zen'in Maki.

"Jika keberadaan Gojou-sensei aku juga tidak tahu Maki" seruku tersenyum kesal.

"Sensei sekarang apa yang akan kita lakukan?" seru Panda.

Aku menyuruh mereka berganti pakaian dan segera menuju halaman. Bisa ku melihat cengiran bersemangat Maki setelah mendengar perkataan ku.

"Mari kita lihat sejauh apa perkembangan kalian" seru ku

Maki begitu bersemangat menyerangku. Dengan tombak panjang tersebut. Pelatihan kami berlangsung sengit terlebih mengingat Maki adalah pengguna Senjata terkutuk. Dan Panda juga tipe petarung jarak dekat.

"Seperti yang di harapkan dari klan Zen'in" seruku kebanyakan hanya menghindar.

Kombinasi serangan mereka berdua cukup menyusahkan. Kerja sama mereka tidak buruk dan masih ada celah.

"Fumikage-sensei bukankah aku sudah bilang tidak suka mendengar nama klan itu" serunya kembali mengayunkan tombak tersebut

"Fumikage-sensei tidak hanya Maki lawan mu" serunya tidak kalah bersemangat

Walaupun kebanyakan menghindar aku bisa dengan mudah membalikkan keadaan dengan sedikit trik.

"Sejak kapan" serunya kaget

Saat melihat beberapa jimat melayang di sekeliling mereka. Keduanya sempat membeku di tempat beberapa saat.

"Baiklah cukup sampai di sini" seruku menghilang jimat-jimat tadi.

Satu lagi siswa tahun pertama sedang mengerjakan misi pemurnian kutukan. Inumaki Toge Shaman dengan kata-kata kutukan.

*****

Apa lagi yang kau lakukan Gojou-san "seruku

Laki-laki itu terdiam beberapa saat sebelum akhirnya menganti topik. Walaupun tinggal serumah 10 tahun terkadang aku masih merasa orang asing baginya.

"Oh iya Yukari, bagaimana perkembangan mereka" serunya

Aku menghela nafas sejenak. Berhenti menyinggung alasan dia tidak ada kabar belakangan ini.

"Ada peningkatan namun masih banyak yang perlu di perhatikan" seruku

"Ah jadi begitu" laki-laki itu berlalu ke ruang kerjanya.

Aku menatap punggung laki-laki jakung surai putih tersebut. Tekadang aku merasa dia juga akan pergi meninggalkanku seperti Geto-san.

"Gojou-san, aku akan tetap di pihakmu. Ingat itu" seruku tiba-tiba

Dia tertawa. Meski menjengkelkan namun dia tetap penyelamat ku. Laki-laki arogan yang tak menunjukkan kelemahannya.

"Apa yang terjadi Yukari. Kenapa tiba-tiba berkata seperti itu?" serunya meledekku.

"Ternyata aku tarik lagi kata-kataku tadi" seruku malu bercampur kesal

Laki-laki itu mengusap rambutku dengan seulas senyum. Dia selalu saja memperlakukan ku seperti anak kecil.

"Jangan dingin seperti itu Yukari. Tapi aku senang mendengar nya." tuturnya "Walaupun kau hanya akan jadi beban" lanjut laki-laki itu merusak suasana

Tanpa sadar tanganku bergerak dengan sendirinya melempar jimat kearahnya. Sepersekian detik sebelum jimat itu meledak. Gojou-san mengaktifkan bariernya.

"Ah maaf bebanmu hanya sedikit kesal" seruku dengan beberapa jimat yang melayang di kedua sisiku.

Laki-laki itu kembali tertawa. Sambil menghindari amukanku. Dia begitu menikmati saat mempermaikanku.

Aku baru sadar telah memporak-porandakan ruangan itu saat salah seorang pelayan mengatakan ada tamu untukku.

"Tamu? Laki-laki atau perempuan" sela Gojou-san

"Hei itu bukan urusanmu" kataku

Pelayan tadi langsung pergi setelah mengatakan itu. Dia tergagap terlebih saat melihat keadaan ruangan yang seperti kapal pecah.

"Apakah kau benar-benar tidak punya aktifitas lain sampai mengikutiku" seruku

"Aku hanya ingin memberi sapaan pada tamu" serunya

Dia mencengkram bahuku. Aku urungkan protes saat melihat raut wajah Gojou-san yang cukup menakutkan.

"Biarku lihat laki-laki seperti apa yang berani mendekati Yukari-ku" gumamnya

"Hei tidak ada yang bilang dia laki-laki" seruku tersenyum geli.

Gojou-san terlihat kecewa saat melihat wanita dengan pakaian miko. Diapun pergi setelah membuat Utahime-san kesal.

"Sungguh bagaimana bisa kau betah tinggal dengan orang itu" seru Utahime-san

"Ya terjadi begitu saja" seruku

If I can Into Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang