Kenapa Geto-san.

325 49 0
                                    

Sejak masuk sekolah aku jadi jarang bertemu Geto-san. Jadi di saat dia mengajakku makan siang tentu aku kegirangan. Tidak salah kan jika aku menganggap ini kencan.

"Seragam itu cocok denganmu Yukari." seru Geto-san

"Benarkah? Apakah aku terlihat manis saat memakai seragam ini?" seruku bersemangat

Laki-laki itu tersenyum tipis sambil bertopang dagu menatapku. Dia pun mengangguk pelan.

"Sangat manis hingga aku berpikir kau adalah boneka"

Aku hanya tersenyum bahagia saat menghabiskan waktu dengan Geto-san. Berbanding terbalik saat dengan kacamata hitam menyebalkan itu.

"Jadi bagaimana apa kau masih takut dengan mereka?" serunya

Tanpa kusadari tanganku bergetar hebat. Meskipun ku tahan tetap saja belum cukup untuk menyembunyikan nya.

"Di bandingkan itu aku lebih terganggu dengan tatapan ketakutan orang-orang padaku" seruku "Mengingatkan ku pada orang-orang di desaku dulu"

"Padahal merekalah yang menciptakan kutukan itu tanpa sadar" seru Geto-san menoleh pada orang-orang yang berlalu lalang

"Apa maksudmu Geto-san?" seruku penasaran.

Meskipun memilki kekuatan kutukan yang cukup besar tapi aku benar-benar awam dengan dunia Jujutsu. Dan juga karena pengaruh Gojou-san aku masih menjalani kehidupan gadis normal-kurang lebih.

"Disaat emosi negatif manusia terkumpul maka terciptalah kutukan. Terlebih di kehidupan perkotaan yang penuh tekan seperti ini"

Aku mengangguk-angguk paham. Meskipun telah lulus SMK pemuda itu dengan bangga mengatakan mimpi yang cukup tidak logis.

"Menciptakan dunia yang hanya di huni Shaman. Tidak kusangka Geto-san bisa memiliki impian seperti itu walaupun aku sedikit penasaran " seruku

Setelah meninggalkan uang tip di meja. Dia mengusap kepalaku beberapa kali dan pergi karena ada urusan.

"Tunggu saja saat itu Yukari" serunya sebelum pergi

Aku tidak pernah menyangka setelah itu Geto-san akan menjadi Shaman terburuk sepanjang sejarah.

"Eeh, Geto-san membunuh seluruh non shaman di sebuah desa?" seruku saat tidak sengaja menguping pembicaraan Mereka.

"Yukari" seru Gojou-san kaget.

"Bohong kan Gojou? Lagipula Geto-san bukan orang jahat seperti itu iya kan" seruku mendesak nya untuk bicara.

"Kau mungkin salah dengar karena kelelahan setelah sekolah seharian kan  Yukari" elaknya menepuk-nepuk kepalaku

"Yang benar saja" seruku menepis tangannya. "Aku benci kau, Gojou bodoh"

Dengan dingin dia berlalu pergi tanpa berkata apapun lagi.

Karena masih tidak percaya tentang kabar Geto-san. Akupun mulai mengumpulkan informasi tentang Geto-san

"Anu-" seruku langsung di sambut hangat wanita dengan pakaian gadis kuil itu.

"Astaga Yukari-chan kau manis sekali dengan seragam itu" seru Utahime-san heboh.

"Terimakasih Utahime-san" seruku tersenyum.

Kamipun melanjutkan perbincangan di dalam restoran keluarga. Kupikir akan mudah mendapatkan informasi dari Utahime-san. Tapi sepertinya aku terlalu meremehkan dunia Jujutsu

"Maaf Yukari jika saja aku bisa mengatakan nya padamu." serunya merasa bersalah.

"Tidak mengapa Utahime-san lagipula aku juga tidak memiliki hak untuk memaksamu bicara" seruku maklum

Saat nyaris putus asa akupun memutuskan untuk menyelinap ke ruangan Gojou-san untuk mencari informasi tentang Geto-san.

"Permisi" seruku setengah berbisik.

Aku terus mengacak-acak ruangan yang berisi banyak dokumen penting-kurasa. Meskipun tidak mengerti maksud dari beberapa dokumen yang ku baca. Aku tetap lanjut membuat ruangan itu berantakan.

"Kenapa susah sekali mencarinya. Maksudku teman macam apa yang tidak tahu tentang temannya" Ocehku

"Setidaknya aku masih punya teman" terdengar suara yang tidak asing bagiku.

Akupun menoleh dengan seulas senyum canggung. Terlihat Gojou-san berdiri di ambang pintu sambil melipat tangannya di dada.

"Hmmph" seruku berpaling

"Bukan 'Hmmph' kau bocah merepotkan. Jika begitu penasaran dengan Suguru kenapa tidak jadi Shaman saja" serunya kesal

"Lagipula itu salah mu karena tidak mengatakan yang sebenarnya padaku" seruku melunjak.

Gojou-san pun menceritakan apa yang Yaga-san katakan padanya beberapa hari lalu. Ya yang tak sengaja ku dengar.

"Kau sudah mengerti kan, Suguru adalah musuh. Setidaknya itulah yang para orang tua menyebalkan itu tetapkan sekarang" jelas Gojou-san

"Pasti ada alasan kenapa Geto-san seperti ini. Aku harus menanyakan langsung padanya" seruku polos.

Laki-laki surai putih dengan kacamata hitam itupun tertawa setelah mendengar tekadku.

"Hei" seruku jengkel bercampur malu

"Iya kau benar juga Yukari. Lagipula yang kita bicarakan sekarang Suguru" serunya setelah tertawa.

If I can Into Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang