Kumohon Kali Ini saja

119 20 0
                                    

Aku selalu merindukan hari-hari di mana aku hanya seorang gadis kecil. Saat di mana aku berada di dekat laki-laki surai hitam itu.

Hari-hari di mana kami masih bisa tertawa meski mereka baru pulang dari misi luar kota.

"Geto-san aku ingin makan Crepe" Pintaku selugu mungkin.

Gojou-san menekan pipiku dengan telunjuknya beberapa kali sambil meledek ku seperti biasanya.

"Hei apa kau berpikir wajah lugu seperti itu akan membuat orang menuruti keinginan mu? "

"Berisik Gojou Bodoh" Seruku menepis tangannya.

Pemuda itu tertawa sambil mengacak-acak rambut coklat ku. Terlebih saat aku tersulut emosi karena perkataan nya.

"Sungguh laki-laki menyebalkan ku harap kau menghilang saja dari hidupku" Seruku kesal

"Yukari" Seru Geto-san mengusap kepalaku. "Bagaiamana pun Satoru lah yang mengurusmu sekarang" Katanya.

"Tapii-" Rengek ku.

Laki-laki surai hitam itupun jongkok hingga sejajar denganku. Dia menyentuh pelan hidungku sambil tersenyum.

"Kelak kau akan menyesal mengatakan hal itu, percayalah" Serunya.

Aku yang masih belum tahu apa-apa hanya menggembungkan pipiku sambil menggerutu.

"Sudah ayo kita makan siang" Seru Gojou-san tiba-tiba mengangkatku seperti mengangkat beban.

"Hei lepas kan aku dasar kau Gojou bodoh" Omelku terus meronta

*****

Aku terus menatap jengkel Gojou-san sambil menggerutu. Pemuda itu malah tertawa sambil menyodorkan buku menu.

"Aku tidak lapar" Seruku menepis buku menu tersebut.

Namun sayangnya perutku tidak bisa di ajak kerja sama. Tak lama setelah aku menepis buku menu tersebut terdengar bunyi perutku yang lumayan keras.

"Tapi perutmu tidak berkata seperti itu" Ledek nya

"Be-berisik" Seruku malu.

Karena terus di ledek Gojou-san akupun pergi dengan kekesalan. Hingga tanpa sadar menabrak Geto-san yang baru kembali dari toilet.

"Hei, ada apa Yukari? " Seru Geto-san heran.

"Aku ingin makan crepe bukan Omurice" Seruku kesal. "Sungguh menyebalkan kacamata hitam itu" Oceh ku.

Laki-laki itu tertawa geli melihat ku yang sedang mengoceh. Bukannya merasa kesal aku malah ikut tertawa. Tapi akan berbeda jika itu Gojou-san.

"Kalau begitu ayo kita beli Crepe" Gumam Geto-san menjulurkan tangannya.

Dengan bersemangat aku menggapai tangannya. Jika boleh memilih aku ingin tetap seperti itu selamanya.

"Bagaimana crepe nya? " Tanya pemuda itu tersenyum.

"Manis dan enak Geto-san" Seruku

"Baguslah kalau begitu"

Namun nyatanya aku tidak di izinkan berlama-lama tenggelam dalam mimpi indah.

"Apa kau bersenang-senang Yukari" Seru Geto-san berhenti melangkah.

"Ya aku sangat bersenang-senang Geto-san" Seruku bersemangat.

"Kalau begitu pertemuan selanjutnya pastikan kau membunuhku" Serunya

Entah sejak kapan Gagak berkumpul di sini. Pandangan mentari tenggelam yang harusnya indah seketika berganti mencekam setelah kata-kata itu terlontar dari mulutnya.

"Eeeh" Seru "Tiba-tiba apa yang kau bicarakan Geto-san"

Dia mengusap rambutku dengan seulas senyum. Senyum yang perlahan berubah menjadi seringai

"Jika tidak maka aku yang akan membunuhmu" Serunya

******

Detik berikut nya aku terbangun. Keringat dingin terus bercucuran. Nafasku masih tersekal-sekal.

"Permintaan mu terlalu berat bagiku Geto-san" Seruku memijit pelipis ku beberapa kali.

Perlahan air mata meluap bersama sesak di dadaku. Ingin ku menjerit namun suaraku tak keluar sedikitpun.

If I can Into Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang