Jarak yang Selalu Ada.

211 35 2
                                    

Setelah menghabiskan waktu bertahun-tahun mengejar Geto-san. Akhirnya aku bisa bertemu kembali dengan laki-laki surai hitam itu.

"Get-"seruku terdiam

Saat melihat sorot mata itu. Aku tersadar dia bukan lagi Geto-san yang ku kenal. Namun hal itu semakin membuatku ingin tahu alasan dari semua ini.

"Siapa wanita surai coklat itu Satoru, ah bercanda." serunya menjulurkan lidahnya "Kau sudah jadi wanita cantik sekarang ya Yukari"

Seketika Gojou-san menahan tanganku saat aku akan berlari ke pelukan Geto-san.

"Suguru kenapa kau melakukan semua ini. Apa yang kau pikirkan" seru Gojou-san kesal.

Geto-san tersenyum. Seulas senyum mengerikan sambil menjelaskan tujuan gilanya.

"Para non Shaman terus menciptakan kutukan tanpa mereka sadari. Lalu Shaman lah yang membersihkannya. Semua ini tidak akan ada habis. Jadi kenapa tidak bunuh saja mereka" ocehnya seperti psychopath

"Ternyata memang sudah tidak ada harapan" seru Gojou-san "Yukari pulanglah dulu aku masih ada urusan dengan Suguru"

"Jangan bilang kau akan-" seruku

"PULANGLAH" bentaknya "Ku mohon Yukari "

******

Laki-laki itu hanya diam dan berlalu begitu saja. Terlihat jelas di wajahnya kesedihan nan dalam. Rasanya aku masih tidak percaya Geto-san sudah mati.

" Gojou-san "

"Maaf. Bisa biarkan aku sendiri dulu Yukari " tatap matanya seperti ikan mati.

Seketika aku menarik tangannya hingga dia berbalik padaku. Ku pegang kedua lengannya erat-erat hingga berbekas. Namun dia masih diam mematung seolah tidak ada tenaga yang tersisa di tubuh jangkungnya.

" Kumohon katakan sesuatu " seruku menguncang kedua lengannya. "Aku juga berhak tahu"

Tanpa ku sadari air mata ku sudah keluar begitu saja. Melihat hal itu Gojou-san pun akhirnya mau beradu pandang denganku.

"Maaf, hanya saja- " gumamnya perlahan emosional hingga akhirnya berteriak dan menangis.

Kami berkabung atas kepergian sosok yang berharga. Rasanya begitu menyayat hati saat kenangan bersama Geto-san terputar di kepalaku.

Laki-laki surai putih itu mulai perlahan terduduk. Ku peluk erat kepalanya berharap bisa sedikit mengurangi duka. Walaupun aku juga sama halnya.

"Kenapa? Kenapa berakhir seperti ini SUGURU" Teriak Gojou-san begitu emosional.

Tanpa sadar pelukan ku kian erat. Mengecup kepalanya beberapa kali. Aku sudah tidak tahu lagi apa yang harus ku lakukan.

"Aku melakukan nya Yukari. Aku melakukannya" gumam Gojou dengan tatap mata ikan mati "AKU MEMBUNUH SUGURU DENGAN TANGANKU SENDIRI"

Laki-laki surai putih itu menjerit pilu. Sesak yang telah lama tak kurasa kembali memenuhi rongga dadaku.

"Kumohon tenang lah Satoru-san" seruku

Sejenak laki-laki itu merenggangkan pelukanku. Terlihat jelas raut kaget di wajahnya meskipun air mata masih mengalir.

"Kumohon tidak hanya kau yang kehilangan dia." seruku

"Yukari?" serunya

Meski aku ingin menangis dan menjerit. Namun saat ini Gojou-san lah yang paling menderita. Sedikit saja meski sedikit saja aku ingin menghilangkan kesedihan nya.

"Terima kasih kerja kerasnya Gojou-san" gumamku nyaris berbisik.

Perlahan Gojou-san terlelap di pangkuanku. Kuusap surai seputih salju itu hingga tanpa sadar air mataku bergulir jatuh.

"Ternyata aku memang tidak bisa bersikap seolah tidak terjadi apapun Geto-san,Gojou-san" kataku lirih.

Aku terus menangis tanpa suara. Menahan suara tangis ku agar tidak membangunkan Gojou-san.

"Bagaimana jika kita makan pizza malam ini?" serunya tiba-tiba

"Sungguh kau tidak bisa baca suasana ya Gojou-san" seruku tersenyum.

*****

Aku tidak akan berbohong butuh waktu lebih dari seminggu bagi ku untuk bisa bangkit dari lembah duka.
Entahlah semuanya terasa hampa bagiku sekarang.

"Maaf tapi bisa biarkan aku sendiri" seruku menolak semua yang datang untuk menemuiku.

"Kau tidak bisa seperti ini terus Yukari-chan. Ya aku tahu kau masih berduka." serunya

"Ku mohon pergilah Utahime-san" seruku menangis bersandarkan pintu kamar.

Di sinilah aku kembali ke dalam ruang remang-remang seperti dulu. Namun entah kenapa aku merasa sedikit tenang di sini.

"Ironis" seruku mengusap air mata.

If I can Into Your WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang