BS - [14] PUTUSKAN

1K 154 54
                                    

🎶 Here's You Perfect - Jamie Miller

•••

Kalau mereka berdelapan sedang bergelut didalam kelas bersama dua mak lampir,

Beda lagi dengan Yera yang sudah mulai hilang kesabaran dengan sikap teman cewenya kak Marga yang satu ini.

"kenapa sih Yer? ga usah jealous gitu lah" ucap Marga dengan nada suara agak ditekan.

"kak!" gertak Yera. "aku ga suka dia peluk peluk kakak! caper banget sih jadi cewe!" hardik Yera mendorong kasar bahu kanan perempuan itu.

"Yera!" hadang Marga.

"gue ga caper ya" balas perempuan itu menatap Yera tak suka juga.

"ga caper? terus ngapain lo peluk peluk cowo gue?! ngapain lo mepet terus sama cowo gue?! lo temen apa demen sih?"

"YERA!" bentak Marga, membuat Yera beralih menatapnya. "ga usah jealous! aku ga suka!"

"kak! kenapa aku jealous karna aku pacar kakak!" timpal Yera, beralih menatap perempuan yang melempar tatapan kesal kepadanya. "dan dia!"

"cuma orang asing yang hobi ngebuat hubungan kita renggang kak!"

"YERA! dia bukan orang asing!" bentak Marga sekali lagi. "lo ga tau apa apa dan lebih baik lo diam!"

Lo? Marga manggil Yera dengan sebutan 'lo' bukan 'kamu'?

Yera mengernyit menatap kak Marga heran. "kak,"

"kalau lo gini terus mending kita putus Yer!" putus Marga yang membuat Yera reflek membulatkan matanya kaget. "lo sendirikan yang bilang kalau kita itu ga bisa nyatu! dan juga gue ga suka cewe manja dan egois kayak lo!"

"semenjak gue pacaran sama lo gue baru tau sikap asli lo kayak gimana Yer! gue salah paham sama sikap lo" lanjut Marga.

Yera dibuat spechless oleh ucapan seorang Marga. Yera menggeleng cepat dan menahan pergelangan Marga yang hendak berjalan pergi dari hadapannya.

"engga kak, Yera ga mau. tolong kak" mohon Yera yang kini buliran air sudah membasahi pipi kirinya berulang kali. "Yera ga mau!"

"YERA!" sentak Marga menepis kasar tangan Yera yang menahan pergelangannya.

"kak," panggil Yera yang melihat Marga mengandeng tangan perempuan yang ada disampingnya untuk pergi.

"Y-yera... yera g-ga mau putus kak..." gumam Yera dengan nada yang terbata. Sepertinya kondisi hatinya lebih sakit dibandingkan luka yang ada dibetisnya.

Yera ga bakal nyangka kalau sepulangnya dari camping kak Marga bakal minta putus dan sama sekali tidak melirik sedikitpun luka yang diperban dibetis Yera. Yera ga bakal nyangka kak Marga akan memilih untuk bilang kata putus dibandingkan kata kenapa.

"Yera,"

Suara panggilan membuat Yera seketika terjatuh lemas ketanah. Luka yang diperban dibetisnya hanya membuat kak Marga semakin tidak mempedulikannya. Sebigitunya kah kak Marga sama Yera?

"Yer, lo ngapain nagis elah. dicuekin lagi lo sama kak Marga? tapi kalau dicuekin lo ga pernah nagis deh perasaan"

Yera melirik laki laki yang berjongkok heran tepat disampingnya. "gue harus ngapain lagi Dra?... gue... gue masih mau hidup" tanya Yera dengan penuh isakan tangis.

Andra menggaruk keningnya yang sama sekali tidak gatal baginya. Lalu menunjuk kearah betis Yera. "udah diobatin? tambah parah tuh"

BAD SCHOOL || BlackVelvet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang