BS - [42] JEBAKAN

744 122 17
                                    

🎶 Happier Than Ever - Billie Eilish

•••

Sepi.

Hanya ada mereka berdua disini.

Wendy memperhatikannya dari belakang dengan tatapan cemas melihat punggung yang tegak didepannya.

"kak" panggil Wendy yang melihat Genta berdiri sendirian menghadap pantai. "...bukannya lo ke bandara dulu ya?" pertanyaan pelan membuat Genta berbalik untuk melihatnya.

"engga" geleng Genta. "gue ga jadi ke bandara"

Wendy menaikkan kedua alisnya heran. "kenapa ga jadi?"

Genta mengendikkan bahunya. "gue baru ingat. hari ini teman gue disidang" jawab Genta tersenyum ringan.

Teman?

Wendy terdiam. Pandangannya lurus kearah Genta berada. Rasa penasaran yang tinggi.

"entah kenapa... akhir akhir ini gue suka berfikir aneh" ujar Genta berdecih kecil dihadapan Wendy. "gue.." gantung Genta.

"gue gampang percaya sama orang yang baru sekali dua kali ketemu"

Wendy mengernyit.

"sementara orang yang udah bertahun tahun gue kenal sampai gue tau seluk beluknya gue masih ga bisa percaya sama dia"

"maksudnya?" tanya Wendy yang kurang paham akan ucapan Genta saat ini.

Tak Tak Tak

Suara langkah sepatu terdengar. Nafas beratpun ikut terdengar digendang telinganya.

Wendy menoleh.

Melihat beberapa orang yang memakai seragam polisi berjalan cepat kearahnya.

Beberapa detik setelah otaknya mengerti dengan keadaan, decihan kecil ia ciptakan.

Sementara Genta hanya menatapnya dengan tatapan datar.

"maksudnya orang yang sekali dua kali ketemu sama lo itu gue?" tanya Wendy dengan senyuman miring menatap Genta.

"lo hampir nipu gue" ucap Genta, membuat Wendy hanya menggeleng dengan kedua mata yang heran.

"dengan saudari Wendy?"

Genta menghela, membalikkan wajahnya ketika polisi telah berada tepat dibelakang Wendy.

"sebentar" tahan Wendy menarik Genta agar kembali melihat wajahnya.

Tatapan tajam segera ia dapatkan.

Wendy memperhatikannya. Pupil yang membesar dengan kerutan dahi yang terlihat jelas.

"lepas" pinta Genta, melepas kasar cekalan dari Wendy yang membuatnya reflek tersenyum miring.

Seorang polisi yang memiliki satu bintang dibahu kanan dan kiri itu seketika mengode dua anak buahnya untuk membawa Wendy ikut dengannya.

Genta terdiam dengan posisi badan membelakangi Wendy yang berjalan menjauh darinya.

"lo percaya? orang yang kelihatan baik dari cover selamanya belum bisa dipercaya Gen"

"Savero lihat. dia lihat dengan mata kepalanya sendiri direkaman cctv kalau yg teror dia itu Airen"

"dan lo masih mau percaya juga sama teman temannya? lo gila Gen"

"lo lihat tadi siangkan? beberapa dari dia anggota IT. dan ga tertutup kemungkinan orang yang selalu lo bela orang yang selalu ada didekat lo itu adalah pembunuh adek lo"

BAD SCHOOL || BlackVelvet✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang