.
.
.
.
Masuk bulan Desember, hawa jadi super dingin. Jalanan kota yang semula berwarna hitam, kini beberapa titik jadi putih karena salju yang turun waktu pagi. Menyelingi hujan yang turun hampir setiap hari.
"Ini empat ribu, ini tiga ribu."
Sunoo menatap deretan mi instan di rak depannya lalu nghitung uang recehan yang ada di tangannya.
"Tinggal dua belas ribu. Gajian masih seminggu lagi," gumamnya.
Tadi waktu ngerjain tugas kuliahnya, Sunoo merasa perutnya tiba-tiba melilit kelaparan.
Dia lalu melompat dari tempat tidurnya dan lari ke dapur. Saat dia membuka pintu kulkas, ternyata cuma ada sup sayur kalengan.
Tanpa ngerasa perlu menghangatkannya lebih dulu, karena memang sudah gak bisa lagi menahan rasa keroncongan di perutnya, Sunoo segera menyambarnya.
Sup itu dingin, tapi Sunoo minum setengah kuahnya dalam sekali teguk.
Kemudian dia mengambil mangkuk di rak, lalu menyebrang dapur menuju meja makan. Menuang sayur yang sudah lembek itu ke mangkuknya.
Sunoo mau muntah. Ini makanan manusia, apa makanan anjing?
"Gak usah ngeluh, cuma ini yang kamu punya," katanya muram.
Setelah selesai makan, dia kembali ke tempat tidurnya, malah merasa lebih lapar daripada sebelum makan sup tadi.
Wajar memang, karena Sunoo isi perut baru pagi tadi. Itupun cuma sama satu bungkus roti cokelat.
Kebetulan juga dia lagi libur kerja di cafe, jadi gak bisa dapat jatah makan dari Heeseung.
Gaji bulanannya untuk akhir minggu ini menipis gara-gara kemarin dia pakai buat beli buku panduan baru yang harganya lumayan mahal. Gak main-main sih harganya. Sunoo sampai putus asa, dan nyaris ke rumah sakit buat jual satu ginjalnya.
Huhuhu.. u_uHingga akhirnya dia dengan berat hati kemari. Ke minimarket ini.
Kembali tersadar dari lamunan, di depannya kini ada berjejer-jejer mi instan cup, dengan berbagai varian, dan harga.Sunoo melakukan perincian dengan sangat serius, apa yang harus dia makan sekarang biar uang sesedikit itu bisa cukup buat makan seminggu T_T
Mau makan aja kok sesulit ini, ya?
"Kalau aku makan ini, tiga hari kemudian aku gak bisa makan apa-apa lagi," gumamnya.
"Tapi cuma ini yang paling murah. Atau aku beli pil antasida lagi?"
Kebiasaannya Sunoo tiap kali kepepet di akhir bulan. Dia selalu nyetok beberapa butir obat lambung, buat jaga-jaga sama situasi kayak gini u____u
Dengan setengah gak ikhlas, Sunoo akhirnya ngambil mi instan seharga tiga ribu won di rak nomor dua deretan paling ujung.
Dan tiba-tiba saja, insting bertahan hidupnya yang biasanya selalu aktif di saat-saat kayak sekarang, kembali berfungsi. Gak sengaja dia dengar gibahan dua wanita yang ada di rak depannya. Yang suaranya Sunoo tau, kalau mereka adalah kasir di minimarket itu.
"Kakek itu dateng lagi.." kata salah satu kasir.
"Siapa?" tanya temannya.
"Pengemis yang biasanya minta jatah kimbab kadaluarsa..."
SRET
Sunoo meletakkan mi instan itu ditempatnya lagi.
Minta jatah kimbab kadaluarsa...
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ ESEDENSIES
Fanfiction"Sejak tinggal bareng lo, tiap hari berbagai macem hantu dateng dan gangguin hidup gue! Tapi sekali aja apa pernah gue ngeluhin itu ke lo?!! CUKUP DIEM DISINI GAK USAH KEMANA-MANA!! GUE YANG NGELINDUNGIN LO!!" -Sunghoon "Gimana mungkin aku cuma diam...