.Selama beberapa minggu berikutnya Sunghoon dan Sunoo ngelewatin banyak waktu buat kesibukannya masing-masing.
Sunoo dengan aktivitas kuliah-kerjanya, sementara, waktu Sunghoon hampir sepanjang hari dihabisin di fakultas seninya. Sambil sekali dalam dua pekan keluar kota buat ngehadiri even.
Jadi mereka ketemu cuma beberapa jam dalam sehari. Atau bahkan gak ketemu sama sekali kalau Sunghoon pergi keluar kota buat turnamen.
Café Heeseung makin ramai, dan karena makin sibuk, Sunoo jadi makin ceroboh. Heran, tiap hari ada aja itu anak acaranya.
Gak pernah satu hari pun dia lewati tanpa kepeleset lantai kamar mandi.
Bahkan Heeseung cuman bisa geleng-geleng ngeliat Sunoo yang beberapa kali pulang dengan kondisi basah kuyub gara-gara kena semprot kran air waktu cuci piring.
Pernah juga suatu ketika, waktu mereka beres-beres, sambil bawa tumpukan koran bekas, Sunoo jalan ke gudang.
Entah karena gudangnya yang kesempitan atau karena Sunoo yang apes, waktu dia membungkuk mau naruh koran, pantatnya kepentok lemari yang di atasnya ada kotak kardus. Kardus itu jatuh dan nimpa kepalanya.
Karena kaget, Sunoo reflek berdiri dan kepalanya nyundul keras papan yang di atasnya ada berkaleng-kaleng cat yang biasanya dipake buat bikin gambar grafity di dinding café.
Kaleng itu jatuh dan beberapa yang terbuka karena mungkin nutupnya gak begitu rapet, kena ke tubuh Sunoo.
Alhasil!! Sunoo nangis dan karena gak berhenti-berhenti, Heeseung harus nelfon Sunghoon buat jemput.
Heeseung masih inget banget gimana panik dan herannya Sunghoon waktu itu pas ngeliat jidat Sunoo yang benjol dan bajunya yang belepotan cat.
Maka dari itu, dengan begitu banyaknya kejadian gak mengenakkan, Sunoo cukup seneng waktu hari sabtu tiba. Dia udah ngerencanain mau rebahan dirumah seharian dan gak ngelakuin apa-apa sebelum nanti siang berangkat kerja lagi.
'Jungwon is calling...'
Tapi kayaknya semesta hari ini lagi gak berpihak ke dia. Jungwon pagi-pagi ngebangunin dia dengan terus-terusan nelfon beberapa menit lebih awal dari waktu dia bangun biasanya.
"Ada apa?" tanya Sunoo agak pusing.
"Temenin ke mall!" kata Jungwon. "Ayo!"
Masih ngantuk, Sunoo memandang lewat jendela.
Kabut tipis menggantung di langit merah jingga. Lalu pas nengok ke jam dinding, jam setengah enam.
Sunoo heran gimana bisa dia gak emosi sama Jungwon sekarang.
"Jungwon," panggil Sunoo serak, "masih pagi."
"Dah tau. Aku gak buta."
Dih...
"Nanti siang kan kita kerja," katanya penuh semangat. "Mumpung mau musim liburan, ayo jalan-jalan."
'Ah iya, sekarang kan mau libur semester.'
"Iya deh... mandi dulu..."
"Aku tungguin di halte deket stasiun, ya?"
"Hm.." Sunoo ngelempar hapenya ke ranjang.
Menguap dan sedikit bergidik kedinginan, dia lalu berguling dan turun dari tempat tidurnya. Jalan ke kamar mandi.
.
"Mau kemana, Nu?"
Sunoo yang keluar kamar sambil nenteng tas sama sepatunya, nengok. Di lorong kamar itu, dia ketemu sama Sunghoon yang lagi jalan ke ruang tengah sambil bawa segelas air es.
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ ESEDENSIES
Fanfiction"Sejak tinggal bareng lo, tiap hari berbagai macem hantu dateng dan gangguin hidup gue! Tapi sekali aja apa pernah gue ngeluhin itu ke lo?!! CUKUP DIEM DISINI GAK USAH KEMANA-MANA!! GUE YANG NGELINDUNGIN LO!!" -Sunghoon "Gimana mungkin aku cuma diam...