-07. Mabuk

3.5K 578 142
                                    


.

"Saya sudah periksa rahangmu. Sembilan puluh persen sudah sembuh dan untung saja bekas lukanya gak terlalu parah."

"Aaa... begitu..."

"Iya, gak usah khawatir. Ini saya kasih salep buat antiseptic. Jangan dioles terlalu banyak soalnya ini bisa bikin iritasi."

"Iya, terimakasih. Kalo begitu saya permisi."

Sunoo membungkuk hormat ke dokter rumah sakit yang baru saja meriksa rahangnya.

Siang ini dia dijadwalin buat ngelepas perban sama jahitannya yang bekas jatuh kemarin. Untungnya gak ada bekas yang parah.

Setelah keluar dari ruangan dokter tadi, Sunoo buru-buru turun ke lantai dasar pakai lift, kemudian menyusuri lorong yang panjang dan terang dengan langkah cepat. Langkah-langkahnya bergema waktu kakinya ngehentak lantai.

Ngerasa sibuk banget hari ini.

Berkali-kali dia ngecek jam di ponselnya buat ngeliat berapa lama lagi waktu yang masih tersisa. Karena setelah ini dia harus segera ke café.

Begitu sampai di luar, Sunoo segera melangkah ke halte. Mau berangkat kerja.

.

'KLING-KLING!'

Waktu masuk ke dalem café, Sunoo disambut sama dua orang yang udah sangat dia kenali. Sunghoon sama Jay. Duduk di sofa ditemenin bosnya.

"Nuuu!! Halooo!"

Jay dadah-dadah ribut ke dia dengan senyum yang agak creepy. Bibirnya dari kuping kiri, ke kuping kanan.

Sunoo senyum manis sambil nunduk, "halo.."

Terus dia ngehampiri Heeseung. "Kak Sung..." panggilnya. "Maaf tadi habis dari rumah sakit dulu."

"Oh iya... gimana? Gapapa lukamu?"

"Udah gapapa. Nih udah di lepas."

"Gue punya karyawan kayak gini, udah gue mampusin dari dulu kali. Udah gak berguna, bisanya cuma menuh-menuhin tempat."

Ini udah bisa ditebak lah siapa. Sunoo gak ngurus. Udah biasa denger Sunghoon ngomong kayak gitu. Dimata Sunghoon kan, dia kayak gak ada benernya gitu. Bahkan Sunoo ngedip aja kayaknya udah keliru.

Dan kalau dia perhatikan, Sunghoon jadi kelihatan jauh lebih riang daripada ketika terakhir kali mereka ketemu minggu lalu. Mungkin dia udah gak digangguin sama si hantu lagi.

"Kalo gitu aku mau kerja dulu, ya? Permisi.."

"Semangat, ya..."

.

.

.

"Sampai kapan dia mau kayak gitu?"

"Gue jadi Sunoo capek kali nyolo mulu."

"Katanya Sunghoon dia udah lima tahun lebih kayak gitu. Awal-awalnya pasti berat banget buat dia."

"Udah pasti... dulu dia waktu pertama kerja di sini hampir gak pernah ngomong."

"Tapi dia bisa dengan mudahnya ngelewatin ini semua. Gue jadi dia belum tentu setegar itu."

Kamis ini berlalu cepet banget buat Jay, perasaan dia tadi cuma duduk, napas, dan kentut, tiba-tiba aja udah jam sembilan kurang lima menit.

Dia sama Heeseung sama-sama bersedekap, senderan di meja counter. Ngomongin Sunoo yang agak jauh dari mereka, lagi makan kimbab gulung –kimbab gulung yang bener-bener utuh gak dipotong-potong– sambil jongkok dipojokan samping kulkas.

✓ ESEDENSIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang