-25. Ditinggal

2.4K 431 33
                                    


.

Jungwon ngusap kasar wajahnya yang bengkak karena kebanyakan menangis. Otaknya terus mikirin omongan Dokter Taehyung tadi pagi.

Tadi malem mamanya kembali collaps dan dia terus merintih kesakitan. Semaleman Jungwon dibikin panik.

Lalu sekarang, wanita itu harus di tempatin di ruang ICU. Dimana Jungwon cuma bisa ngeliat dari kaca luar ruangan. Gak boleh masuk.

Jungwon gak tau harus gimana lagi. Dia takut banget hal yang buruk terjadi ke mamanya.

"Won!" Jungwon noleh, dan dari kejauhan dia bisa ngeliat Sunoo lari ke arahnya. Disitu Sunoo gak sendiri. Ada Sunghoon.

Sunoo langsung jongkok di depan Jungwon yang nggelesot di lantai dingin rumah sakit. "Ngapain di bawah? Ayo duduk di kursi."

Jungwon nahan tangan kakaknya yang mau narik dia berdiri. Dia ngegeleng, terus nangis.

"Kenapa?" Sunoo tanya dengan nada yang lembut. "Hm? Ada apa?"

Jungwon ngegeleng lagi. Dia gak bisa ngomong.

Sunoo ngehapus air mata yang terus aja netes di pipi Jungwon pake punggung tangannya.

"Mama kamu kenapa?" tanyanya lagi.

"Mama.." tangisnya "tolong mamaku... hiks.."

"Mama kamu kenapa?" Sunoo kembali nanya. Sementara Sunghoon keliatan bingung, dia gak tau harus ngapain. Pertama kalinya dia ngeliat Jungwon yang kayak gini.

Kedua tangan Jungwon nutupin mukanya, suara isak tangisnya kedengeran tambah kenceng.

Dia berusaha buat ngomong, tapi gak bisa. Suaranya tercekat gitu aja ditenggorokannya. Ngebuat tenggorokannya kerasa sakit.

"Won, kamu tenang dulu.."

Jungwon narik napas, terus dia tahan di tenggorokannya.

"Tolongin aku..." Jungwon megang kedua lengan Sunoo.

"Won.."

"Mamaku kritis.. aku udah gak punya uang lagi.." Dan tangisnya pecah lagi. "Tolong seenggaknya biarkan dia dirawat sampai sembuh, aku gak bisa minta bantuan ke siapapun selain ke kalian.."

"Aku minta tolong.."

Sunoo langsung ngebawa tubuh rapuh Jungwon ke dalam pelukannya.

Sementara Sunghoon ngurut keningnya yang berdenyut-denyut nyeri.

.

.

.

"Dokter bilang, kalo mamamu bisa ngelewatin masa kritisnya, gak akan ada lagi yang perlu ditakutkan." Sunoo berdiri di sebelah Jungwon yang sedang menatap mamanya lewat kaca besar ruang ICU.

Jungwon noleh, dan senyum. "Hm.. makasih." Tapi setelah itu dia menatap mamanya lagi. Rautnya berubah datar.

"Kamu gak usah mikir yang aneh-aneh."

Seolah ngerti, Sunoo ngegenggam sebelah tangannya.

"Yang penting mama kamu bisa sehat lagi."

Jungwon ngangguk. "Kalo gitu aku ke atap dulu, ya? Mau jemur bajunya mama."

"Aku bantuin." Sunoo nyekal tangannya Jungwon yang mau pergi.

"Gak usah, kakak bantu aku jagain mama aja." Setelah itu Jungwon pergi dari situ buat ngambil baju mamanya yang baru aja dia cuci dikamar mandi rumah sakit.

.

Waktu sampai di atap, Jungwon langsung ngelakuin tugasnya ngejemur selimut di tali jemuran yang masih kosong. Dengan satu lemparan dia bentangkan kain tebal itu. Terus dia rapikan.

✓ ESEDENSIES Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang