."...hiks.. kakak jangan tidur.... aku mohon... Kakak harus bertahan.." Jungwon gak berhenti nangis, sambil ngegenggam tangan Sunoo yang dingin. Sunoo masih sadar, tapi tubuhnya udah lemah banget. Mereka sekarang udah ada di mobil ambulan yang ngebawa mereka ke rumah sakit.
Jungwon terus nangis. Dan karena gak ada seorangpun yang bisa nenangin dia, dengan gemetar Jungwon ngambil hapenya di saku. Lalu ngehubungi nomernya Jay.
"Ha-halo.."
"Jungwon? Lo kenapa, kok nangis?"
"Kak Sunoo... hiks... Kak Sunoo..." tangisan Jungwon makin gak terkendali waktu nyebut nama Sunoo. Tangan satunya ngegenggam kuat tangan kakaknya itu.
"Sunoo kenapa? Hah!"
"Di.. dia... hiks.. dia ngiris tangannya sendiri... di kamar mandi."
"YA TUHAN SUNOO!!" Jay teriak, lalu Jungwon denger suara Sunghoon.
"Ada apa, Je?"
Jungwon kemudian ngomong lagi. "Dia berdarah banyak banget... aku gak mau dia kenapa-kenapa..." Dari nada bicaranya, kayak dia udah putus asa banget.
"Lo sekarang dimana?"
"Di.. di ambulan... aku bawa ke rumah sakit."
"Ya udah! Gue nyusul sama Sunghoon, ya?"
Sambil masih megang hapenya, Jungwon memandang Sunoo lagi. "Bentar lagi... hiks.. bentar lagi kita sampai.. bertahan.. hiks.. kakak harus bertahan.."
TIN! TIN! TIN!
"Jung..wonhhh..." Sunoo menatapnya sayu. Dengan susah payah dia mencoba bicara.
"Apa? Hm? Hiks... kenapa kakak kayak gini?"
"Ja...ngan... nangis.."
Cuma itu yang Sunoo ucapkan, karena setelah itu matanya tertutup, dan pegangan tangannya di tangan Jungwon merosot jatuh. Ngeliat itu semua, Jungwon ngerasa kepalanya dihantam meriam sekeras-kerasnya.
"KAK! KAK SUNOO!! AAAAAAAHHH!!"
TIN!! TIN!! TIIIIIIIIIIIINNNNNN!!!!
Dan mobil ambulan itu melaju semakin kencang.
.
Sunoo baru dipindahin di tempat tidur dorong tepat saat Sunghoon dan Jay sampai.
Sunghoon nutup mulutnya, sementara Jay nahan napas, kaget-sekaget- kagetnya waktu mereka ngeliat kondisinya Sunoo. Piyama putih motif rilakumanya udah berubah jadi warna merah. Lalu waktu ngeliat tangan kiri Sunoo. Handuk yang ngikat pergelangan tangannya udah penuh dengan darah. Bahkan gak cuma di handuk. Sweater abu-abu mudanya Jungwon juga berubah warna jadi merah.
"Ini kenapa jadi kayak gini?! Namjoon cepet kesini!!"
Mereka bertiga bersama dengan dokter dan perawat, segera menuju ke ruang ICU.
Sunoo udah sepenuhnya gak sadar, sehingga dokter harus masang masker oksigen di hidung dan mulutnya.
"Mohon menunggu di luar," kata salah satu perawat sebelum nutup pintu.
Walaupun pintu itu tertutup, mereka masih bisa ngeliat dengan jelas apa aja tindakan yang di lakukan dokter pada Sunoo lewat kaca jendela besar.
"Cek kondisinya, Jin!" Dua orang dokter dan tujuh orang perawat ada di ruangan itu.
"Pupil mata masih merespon cahaya, tapi tekanan darah menurun dan detak jantungnya hampir berhenti."
"Segera lakukan tindakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ ESEDENSIES
Fanfiction"Sejak tinggal bareng lo, tiap hari berbagai macem hantu dateng dan gangguin hidup gue! Tapi sekali aja apa pernah gue ngeluhin itu ke lo?!! CUKUP DIEM DISINI GAK USAH KEMANA-MANA!! GUE YANG NGELINDUNGIN LO!!" -Sunghoon "Gimana mungkin aku cuma diam...