35🥧

199 32 21
                                    

Sudah hampir jam sebelas malam namun yesung masih berada di kantornya. Ia nampak sibuk melihat-lihat video dari audisi online.
Rasa berat mulai menumpuk di pundak dan juga lehernya tangannya perlahan menjadi kesemutan. Yesung mengambil obat di dalam tasnya  lalu meminumnya. Sang menejer nampak tertidur dengan kepala di atas meja. Belakangan ini mereka memang terlalu sibuk jadi yesung membiarkannya.

Ia akan menyelesaikan sedikit lagi setelah itu pulang namun sebelum melanjutkannya Ia memilih untuk beristirahat sejenak. Menyandarkan tubuhnya pada kursi yang terasa nyaman itu. Memejamkan matanya dan benar-benar mengistirahatkan tubuhnya meski tak tidur. Hanya melemaskan saja.

Tadi yesung melihat postingan nana,sarah yang sedang berada di Bandung. Ia yakin Donghae dan Eunhyuk juga pasti di sana. Senang sekali bisa berkumpul seperti itu. Tidak seperti dirinya yang merasa kesepian. Tak ada yang mengajaknya. Mungkin tak ingat. Atau Ian hanya tak mengenalnya saja jadi tak mengundangnya.

Sudah beberapa hari ini Ia tak menghubungi nana begitupun dengan nana. Bukannya yesung tak mau mengirim pesan lebih dulu Ia hanya sangat amat sibuk dan tak ingin mengganggu nana.

Setelah lima menit berlalu dari istirahatnya. Yesung pun kembali bangun dan melanjutkan pekerjaannya.

.....
.....

Ucapan Donghae tentang perselingkuhan terus saja mengiang di kepala nana. Nana bahkan tak bisa tidur karna itu meski lampunya sudah di padamkan.

Haruskah Ia mengatakannya? Bagaimana Donghae akan tau tapi tak lewat dirinya?

Atau Ia ceritakan saja pada yesung? Yesung pasti akan menceritakannya..

Nana cepat-cepat mengambil ponselnya. Ia akan menghubungi yesung namun melihat mereka yang terakhir kali saling menghubungi adalah beberapa hari yang lalu nana mengurungkan niatnya.

Ataukah sarah?
Nana menggeleng cepat. Tidak Ia tidak ingin melibatkan sarah untuk ini.

Nana meletakan ponselnya. Ia benar-benar harus memaksakan dirinya untuk tidur. Besok pagi ada acara seminar yang harus Ia datangi. Salah satu seminar yang paling Ia tunggu. Nana tak ingin mengantuk saat seminar hingga terlewatkan banyak materi.

"Tidur dulu na.. kita pikirkan besok lagi... Hmm.." ucap Nana pada dirinya sendiri.

...
...

Meski sudah mencoba tidur baru pada pukul tiga lebih lima belas lah nana berhasil tidur. Sedangkan pada pukul 8 pagi seminar sudah di mulai. Entah berapa kali nana menguap.

Hingga saat coffe break nana memutuskan untuk menuju toilet membasuh wajahnya.

Nana berjalan lesu keluar dari toilet. Ia sudah mencuci wajahnya sudah minum kopi tetap saja merasa sangat mengantuk. Nana merenggangkan lehernya dengan sedikit memejamkan matanya hingga tanpa sengaja Ia menabrak seseorang orang atau lebih tepatnya Ialah yang di tabrak.

"Ahhh maaf" ucap Nana terkejut hingga rasa mengantuk langsung hilang begitu saja.

Nana melihat bahwa ponsel seseorang yang baru saja bertabrakan dengannya terjatuh. Nana cepat-cepat membungkuk untuk mengambil bersamaan dengan orang itu.

"Maaf...maaf aku sungguh tidak sengaja.."

"Tidak apa aku yang salah.."

Nana yang sangat familiar dengan suara itu pun mengangkat kepalanya. Betapa terkejutnya nana saat melihat siapa wanita di hadapannya. Di bandingkan nana wanita itu nampak sangat lebih terkejut.

Tak ada yang bicara di antara mereka. Hanya saling beradu tatapa penuh arti. Nana menatap marah sedangakan petra menatap penuh permohonan.

Keduanya sama-sama berkaca-kaca. Hanya cukup satu kedipan saja hingga membuat kedua wanita itu menitikan air mata.

My Last MeringueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang