22🥧

195 32 2
                                    

Tangan yesung membuka pintu kamar utama yang harusnya menjadi kamar miliknya.

"Ayo na.." ucap Yesung

Nana masuk ke dalam kamar di susul oleh yesung. Donghae yang sedang memainkan ponselnya langsung meletakannya saat Nana datang.

"Nana.... " Ucap Donghae dengan nada suara yang di buat manja.

Tanpa perlu di panggil dua kali. Ia langsung mendekat ke arah dongek duduk di pinggir kasur Donghae.

"Perut ku sakit sekali.."

"Coba aku periksa.." ucap Nana. Ia mengecek perut Donghae. Lalu mengeluarkan stetoskop nya.

"Jantung ku seperti berdebar cepat sekali. Jangan-jangan karena yang memeriksa ku dokter cantik.. " ledek Donghae

Raut wajah yang semula nampak khawatir itu perlahan hilang. Nana tersenyum tipis.

"Tidak lucu.."

"Ck.. aku tidak sedang membuat lelucon" ucap Donghae

Nana menggelengkan kepalanya dan lanjut memeriksa. Ia mengecek suhu badan Donghae juga tekanan darah Donghae.

"Oppa kau demam, tekanan darah mu juga rendah,nadi mu cepat. Oppa sudah makan?"

Donghae menggeleng.
"Oppa.. aku sudah bilang jangan telat makan dan jangan stress"

"Bagaimana tidak stress jika kekasih ku sedang melakukan tugas rahasia yang mungkin bisa membahayakannya.." ucap Lee Donghae

Tubuh Nana mendadak membeku saat mendengar ucapan Donghae. Tugas rahasia? Alasan itukah yang di berikan petra pada Donghae. Ya.. tugas.. tugas selingkuh.

"Meskipun begitu kau tetap tidak boleh telat makan. Kalau kau sakit kak petra juga pasti khawatir" ucap Nana sekuat mungkin menyebut nama petra.

Donghae tak menjawab lagi, Nana menoleh pada yesung.

"Dia terus muntah ya?"

Yesung menganggukan kepalanya. "Minum saja tidak bisa.."

"Sudah ku duga.. aku akan pasang infus. Dia ada gejala dehidrasi.."

"Apa bahaya? Apa perlu ke rumah sakit?" Tanya yesung

Nana menggeleng, "sementara aku akan memasang infus dan memberikan beberapa obat lewat injeksi. Kalau memang tidak ada perbaikan.  Baru bisa kita bawa ke rumah sakit. Tapi seharusnya ini cukup" ucap Nana 

Yesung mengangguk. Nana kembali melakukan tugasnya.

"Ssh aah.. "

"Sakit?" Tanya Nana saat memasang infus di tangan Donghae.

"Tidak, cari perhatian saja."

"Oppa.. jangan begitu. Tidak sakit pun aku akan memperhatikan mu"

Donghae tersenyum lebar dengan wajah pucatnya.

"Nana jjang..." Ucap Donghae.

Yesung yang merasa tak lagi di butuhkan di sana pun memilih untuk pamit keluar.

"Ehmm..kalau butuh sesuatu aku ada di luar ya" ucap Yesung

Namun entah karna suaranya yang terlalu pelan, atau karna Nana dan Donghae asik berbincang tak ada yang menanggapi nya. Yesung meninggalkan kamar Donghae. Ia tak menutup pintu kamar Donghae dengan rapat. Barang kali mereka membutuhkan bantuan dan Ia tak mendengar. Atau karna ada sebagaian hatinya yang tak rela membiarkan Nana di dalam sana dengan seorang pria.

....
...

Nana sudah melakukan apa yang harus Ia lakukan. Ia juga sudah memposisikan tubuh Donghae agar lebih nyaman.

My Last MeringueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang