3🥧

520 51 6
                                    

Ibu Nana berlari dengan tergesa-gesa saat mendengar suara jeritan nana dan suara sesuatu yang pecah.

"Kenapa na.. kenapa?" Ucap sang ibu panik.

Tentu saja panik dan khawatir. Jeritan nana benar-benar menggema ke seluruh ruangan di rumah itu.

Ibu nana melihat sebuah toples yang pecah dan beberapa bubble wrap yang berserakan.

Nana nampak terdiam di tempatnya jelas sekali wanita itu sedang mengalami keterkejutan yang luar biasa hingga tak sadar menjerit sekencang itu.

"Na.."

Suara ibunya kembali menyadarkan nana. Ia pun menoleh dengan bingung.

"Kenapa sih? Ada apa ?"

"Oh.. itu.. ah.. euhm.. tidak.. tadi ada kecoa"

"Ya Allah na.. bener-bener kamu tuh.. mau bikin mama jantungan atau gimana sih? Sejak kapan memang kamu kaya gitu kalau ada kecoa?" Omel Ibu nana.

Nana masih hanya diam. Ia merasa tak percaya melihat botol mineral yang di pegangnya saat ini.

"Beresin itu pecahan toples.. ampun deh kamu na.." ucap Ibu nana lagi lalu meninggalkan nana.

Nana terduduk di sofa ruang tamunya. Wajahnya masih nampak sangat terkejut.

Ia pasti bermimpi, bagaimana bisa. Bagaimana bisa Ia mendapatkan satu botol air mineral dengan tangan wooya, juga foto dan album terbaru super junior.

Nana cepat-cepat melihat kembali siapa nama pengirim paket itu.

"Han min Na.. Han Min Na? Emang aku punya kenalan orang korea bernama Han Min Na?"

Kepala Nana menggeleng. "Tidak.. ini tidak masuk akal.. ini pasti mimpi" ucap nan lalu menampar pipinya sendiri  yang tentu saja langsung terasa sakit karna nana memukul cukup keras.

"Ah.. sakit.. tunggu kalau ini sakit.. artinya aku tidak mimpi? Kalau tidak mimpi itu artinya? " Ucap Nana dan melihat pada botol itu lagi.

Nana sungguh nyaris menjerit lagi kalau saja Ia tak cepat menutup mulutnya. Kaki Nana menghentak-hentak cepat. Ia sangat amat senang. Ia benar-benar tak menyangka mendapatkan itu.

....
....

Hingga malam tiba, Nana masih terus memikirkan siapa pengirim paket itu di hadapannya juga ada foto Wooya yang yang tersenyum memegangi botol itu dan juga botol bertanda tangan.

"Han Min Na.. Han seung woo? Apa ada hubungannya?" Gumam nana gelisah.

Nana menatap ponselnya, Ia sudah cerita heboh pada sarah  sayangnya semua pesan itu hanya berakhir dengamln ceklis satu. Sudah satu minggu ini Sarah benar-benar tak bisa di hubungi melalui media apapun. Sebenarnya kemana Sarah? Apa anak itu baik-baik saja? Nana pun sudah mulai khawatir, bagaimana tidak? Julukan Sarah adalah call center 24 jam. Sarah benar-benar sangat cepat membalas pesan-pesannya. Bukan hanya dia dari yang saray ceritakan bayak orang yang memang menganggapnya begitu juga.

Jari-jari nana bergerak mengetuk meja belajar di kamar nana bergantian.

"Siapa sih Han Min Na.. ini juga.. kemaba sih sarah?"

"Tunggu apa Han Min Na adalah sarah?"

Nana menggeleng. Ia tau Sarah bisa berbahasa korea, tapi semua itu karna sarah ingin melanjutkan sekolah disana dan harusnya Sarah belum berangkat.

"Apa dia sudah berangkat makannya nomornya tidak aktif? Ahh.. sekalipun dia di korea bagaimana dia bisa menemui wooya seperti ini.. tidak, tidak mungkin sarah.. "

My Last MeringueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang