10🥧

274 36 13
                                    

Ruangan Nana di ketuk dan tak lama pintu ruangan terbuka munculah perawat yang bekerja dengan Nana.

"Dok..."

"Iya kenapa ka jihan..?" Tanya Nana pada perawat senior itu. Karna usia sang perawat yang 4 tahun lebih tua dari nana membuat nana memanggilnya dengan sebutan kaka.
Meski sudah menyauti namun nana masih berjibaku dengan tumpukan laporannya.

"Dokter Nana diminta ke ruangan dokter pram besok jam 8 pagi.."

Mendengar nama seniornya yang di sebut. Nana pun menghentikan kegiatannya dan menatap Jihan serius.

"Eh.. ada apa? Tumben? Aku ngelakuin sesuatu ya?" Tanya Nana

"Aku juga kurang tau dok.. "

"Tadi siapa yang ngasih tau kak? Ekpresinya gimana?"

"Dokter pramnya langsung dok.. tapi kayaknya sih bukan sesuatu yang buruk"

"Ngga keliatan marah beliau?"

Jihan menggeleng. "Tidak kok dok.. malah sempet tanya dulu dokter nana sibuk banget atau engga.."

Nana menghela napasnya.

"Yaudah.. makasih ka jihan.."

"Sama-sama dok... Setengah jam lagi saya tunggu di ruang konsultasi rawat jalan ya.."

"Okey.." jawab Nana ramah.

...
...

Pasien hari ini tak seramai biasanya. Memang ada hari-hari dimana pasien akan lebih ramai. Biasanya hari senin, rabu dan Jumat.

"Pasien berikutnya dok.." ucap Jihan memberikan catatan medis yang masih nampak kosong kecuali biodata, tekanan darah,berat dan tinggi badan lalu suhu.

"Baru ya..?"

Jihan mengangguk. Nana membaca nama yang tertulis di sana..

"Eko lee? " gumam Nana

Belum juga Nana selesai dengan rasa penasarannya karma merasa familiar itu. Ia juga mendengar suara yang familiar saat pasien bernama eko lee masuk.

"Nana... " Panggil nya dengan suara setengah berbisik bahkan tanpa embel-embel dokter.

Nana terlonjak dari kursinya karna terkejut.

"Oppa.."

"Annyeong... Oremanaeyo.. (hai.. lama tidak bertemu)" sapa pria bernama eko lee yang tak lain adalah Eunhyuk.

"Hai ..oppa.. duduklah.." ucap Nana yang kini raut wajahnya berubah menjadi khawatir.

Eunhyuk duduk di kursi yang di tunjuk nana.

"Aku mau konsultasi.."

Nana mengangguk dengan serius. "Jadi apa yang di rasa? Apa yang sakit?"

Eunhyuk menggeleng. "Bukan aku tapi sarah.."

"Hah.. maksudnya sarah sakit? Sakit apa? Aku masih chat dia semalem dan ngga kenapa-kenapa..ngga ada cerita apapun.."

"Tidak dia tidak sakit.. aku ingin konsultasi yang lain.."

Nana menaikkan satu alisnya karna bingung.

"Sarah marah pada ku.. sungguh kali ini benar-benar marah.. dia mengabaikan ku dan bahkan memblokir nomor ku.. aku tidak berani pulang ke rumah kalau dia begitu takut dengan mamah. Bantu aku bicara padanya hmm?"

Mendengar cerita eunhyuk Nana menghela napasnya antara lucu dan juga kasihan..

"Ayolah na.. kamu tau kan ibu mertua ku itu galak sekali.. bisa-bisa aku di suruh menangkap seribu ayam kalau tau Sarah ngambek gitu.." ucap Eunhyuk

My Last MeringueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang