24🥧

190 33 3
                                    

Nana terbangun dari tidurnya dengan terkejut. Yesung yang sejak semalam tak tidur menatap Nana dari kursi nya.

"Sudah bangun?"

"Ah.  Yesung ssi.. maaf aku ketiduran.."

"Tidak apa... Kamu juga pasti lelah"

"Aku cek Donghae oppa dulu" ucap Nana dan turun dari sofa. Bagaimana bisa ketiduran saat menjaga orang sakit. Sedangkan seharian kemarin Ia sudah terus tidur.

Nana masuk ke dalam kamar Donghae. Ia melihat peluh yang membasahi kening Donghae. Meski ruangan terasa cukup dingin. Nana duduk di samping Donghae dan menyentuh kening Donghae yang terasa hangat lagi.

Nana akan mengambil termometer namun Donghae yang masih terlelap dengan cepat menahan tangan Nana.

"Chloe.. gajima.." ucap Donghae lirih yang langsung saja membuat hati nana mencelos.

Genggaman tangan Donghae menguat. Seolah Donghae sama sekali tak ingin lepas. Ya, tak ingin melepaskan tangan chloe.

"Chloe.." panggil Donghae lagi lirih dan terdengar pilu. Nana melihat wajah terusik Donghae, lalu sebulir air mata menetes dari sudut mata pria itu.

Tangan Nana yang bebas mendekat pada wajah Donghae lalu menghapus air mata itu.

Sungguh, Nana tidak akan mampu mengatakan apa yang Ia lihat kepada Donghae. Ia tak ingin melihat Donghae hancur.

"Chloe.. " gumam Donghae lagi tak jelas.

Nana melepaskan tangannya dari Donghae yang tentu saja langsung di tahan oleh Donghae.

Tepat saat itu yesung masuk dan melihatnya. Nana yang menyadari yesung masuk pun menoleh dengan cepat.

"Euhm.. ini.. donghae oppa tidak berhenti memanggil kak petra. Dia pasti menganggap ku ka petra"

Yesung mengangguk.. "aku hanya ingin bilang satu jam lalu dia kembali muntah. "

"Yesung ssi mengantarnya ke toilet?"

Yesung menggeleng.. "hanya dari tempatnya. Dia muntah sebanyak 3 kali. Awalnya hanya air yang keluar, lalu berikutnya dia muntah dan hanya mengeluarkan cairan kuning tapi tidak banyak, lalu yang ketiga juga sama hanya saja aku melihat ada serabut-serabut merah. Apa kita tidak perlu membawanya ke rumah sakit na?" Tanya yesung

"Itu pasti karna asam lambungnya. Kita tunggu saja sampai hari ini.." ucap Nana

Yesung mengangguk mengerti. Ia mengambil baju dari dalam koper yang belum sempat Ia pindahkan.

"Aku akan mandi dulu. Di luar ada menejer kami. Kalau kau butug sesuatu bisa katakan padanya" ucap yesung

"Ne.. yesung ssi. Gomawo.."

"Aku yang terimakasih." Ucap Yesung dan kemudian meninggalkan Nana juga Donghae.

....
....

Nana menatap ponselnya. Ia baru saja mengirim pesan kepada Petra. Entah apa yang Ia pikirkan saat mengirim pesan itu. Mengapa Ia justru menyesal setelah melihat tanda bahwa pesannya sudah di baca. Apa yang Ia mau sebenarnya? Bukankah Ia memberikan informasi agar si baca oleh Petra?  Kenapa saat ini justru ada rasa seperti rasa tak rela dan menyesal di hatinya.

"Na.."

"Ya..?" Jawab nana sedikit terkejut.

"Kamu mau sarapan apa? Mau aku buatkan teh, kopi atau coklat hangat?" Tanya yesung yang sudah tampak segar.

"Euhm.. tidak usah yesung ssi. Aku akan pulang lebih dulu. "

"Pulang?"

Nana mengangguk, "aku harus bersih-bersih, dan juga aku harus mengambil botol infus baru juga obat.. aku akan kembali tak sampai Dua jam"

My Last MeringueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang