05. Cerita Soal Komitmen

563 94 49
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Assalamu'alaikum," ucap Mina melangkah masuk ke rumah Jaemin, kebetulan yang dia liat langsung Mark di sofa ruang tengah dan kebetulannya lagi cowok itu sendirian.

"Waalaikumsalam," jawab Mark membuat Mina tersentak, cewek itu berhenti jalan di pintu rumah membuat Mark terkekeh.

Mark beranjak sambil meraih kunci mobil Jaemin menghampiri Mina, "Haechan ngajarin, katanya menjawab salam bagi orang muslim itu wajib. Iya kan?" katanya sambil membalikkan tubuh Mina dan mendorongnya kecil keluar rumah lagi.

Mina gak jawab, lebih ke speechless masih agak gimana gitu dengernya.

Kemarin Mina sempat ngobrol sama Haechan, kenapa Mark bisa hijrah tiba-tiba. Katanya gini, "Awalnya dia penasaran, tapi lama-lama dia belajar minta penjelasan ke gua mulu. Gua inget banget pas dia udah yakin mau pindah, waktu itu tuh lagi bulan puasa, gua sama Mark lagi ke bazar berdua sekalian katanya abis gajian mau bayarin gua makan. Dia kan anaknya menghargai orang banget, gua tuh lagi nunggu buka terus dia ngeliatin gua. Katanya dia pengen kayak gua, terus juga sempet dengerin ceramahan di speaker mesjid yang kebetulan lagi bahas akhirat. Mungkin karena udah ngepoin sebelumnya, jadi dia bilang dia mau pindah. Begitu ceritanya. Lucu mah awal-awal banget, elu dijadiin alesan dia mau pindah. Ya, untungnya dia dengerin gua kalo mau pindah nggak boleh pake alesan cewek, gua suruh dia mikir dulu sampe bener-bener yakin dia pindah karena kemauan hatinya bukan karena cewek."

Terus Mina nanya, "Kalian sepupuan, tapi kenapa kalian terlahir beda keyakinan?"

"Bapaknya sama Emak gua adek kakak. Gini-gini emak gua juga bule ya, walau nggak pernah ada yang percaya sih. Nah, ketemu jodohnya sama-sama di Indonesia, bedanya Bapak dia ketemu sama jodohnya yang satu keyakinan, emak gua ketemu si Babeh terus dibawa hijrah duluan. Jadi gua lahir udah muslim." jawab Haechan.

Jadi gitu gengs.

Balik lagi ke realita. Mark membuka pintu mobil untuk Mina, lalu menutupnya lagi ketika Mina sudah masuk. Cowok itu memutari mobil untuk masuk ke kursi kemudi.

Mark sama Mina saling diam, yang satu sibuk ngeluarin mobil dari halaman rumah Jaemin, yang satu lagi masih speechless gara-gara salamnya dijawab tadi.

"Kalau aku ngomong sesuatu, kamu mau percaya gak?" tanya Mark tiba-tiba membuat Mina tersentak sadar dari lamunannya.

"Apa?"

"Bakal percaya dulu apa enggak? Aku nggak mau pas aku ngomong, kamu malah marah gak terima terus kita debat dan berakhir marah-marahan." kata Mark.

Mina menghela nafas, "Tergantung."

"Tergantung gimana?" tanya Mark sok bingung padahal dia ngerti maksud Mina gimana.

"Apa dulu yang kamu bahas?" tanya balik Mina.

[2] Boyfriend: Our Final EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang