[completed]
"Kamu percaya nggak, perpisahan awal yang menyakitkan itu adalah ujian sebelum kita dipertemukan lagi dengan kebahagiaan? Kalau aku sih percaya, buktinya kita bertemu lagi."
"Nggak usah banyak berharap, percuma bertemu lagi kalau masing...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Anjing," umpat Lucas sambil menempatkan diri duduk di sofa sendirian sementara Jeno dan Haechan di karpet udah main duluan.
"Dih, ngapa?" tanya Haechan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV.
"Paling abis nggak sengaja denger si Mark sama Mina." ceplos Jeno mendahului Lucas yang ingin menjawab.
"Anjrit, ngegas banget, nggak mau nunggu rumah kosong apa?" ucap Haechan sebal, mewakili Lucas banget yang emang lagi kesal.
"Wajar cuy, namanya juga pengantin baru." ucap Jeno santai, "Kasian juga cobaan mereka banyak, tau sendiri si Mina gimana dulu. Coba lo bayangin kalo traumanya masih ada, kesian anjir si Mark." lanjutnya lalu menggeleng kecil.
Haechan sama Lucas membenarkan ucapan Jeno, hening setelahnya semua fokus menatap layar TV.
"Si Yeri apa kabar ya? Dia tau nggak ya si Mark dah nikah?" ceplos Lucas membuat Haechan dan Jeno tersentak.
Iya juga, apa kabar Yeri yang fokus kerja di luar negeri?
Boyfriend -
Pagi ini cerah, sangat cerah. Entah kenapa seolah menyambut dengan kebahagiaan, semua orang terlihat senang. Nggak! Nggak semua. Mark doang.
Lihat saja cowok itu, cengar-cengir aja dari semenjak turun dari kamarnya. Lucas, Haechan dan Jeno melihatnya menahan untuk tidak menendang wajah berserinya itu.
Muka Mark keliatan seneng banget menyambut ketiga temannya yang udah stay dapur pagi-pagi buta, cowok itu menghampiri sambil melipat kemeja biru lautnya.
"Selamat pagi teman-temanku." sapa Mark tersenyum manis, Lucas hampir muntah dengarnya.
"Seneng amat," ceplos Haechan sambil nusuk semangkanya pakai garpu lalu memakannya, tenang aja, stoknya masih banyak banget. Kemarin pas belanja Mark beli semangka nggak kira-kira langsung tiga buah.
"Emm, gitu deh," jawab Mark sambil mesem-mesem, sumpah minta di sleding banget muka songongnya.
Jeno tertawa, menikmati wajah-wajah asem Lucas dan Haechan menanggapi Mark.
"Chan, masak gih. Mina masih tidur, kasian." titah Mark pada Haechan, cowok itu menarik kursi samping Haechan kemudian mengambil alih garpu dan menarik piring berisi semangka itu yang kemudian memakannya.
Haechan berdecak sebal, tapi beranjak nurut juga. Cowok itu berjalan masuk ke dapur dalam yang di samping pantry, Jeno berjalan menyusul untuk membantu, cowok peka.
"Lo ngasih tau Yeri nggak?" tanya Lucas sambil menatap Mark yang sedang makan semangka.
"Apaan?"
"Lo udah nikah sama Mina."
Mark diam, sedang mikir.
"Gua lupa," jawab Mark setelah jeda beberapa saat, Lucas mendengarnya menghela nafas.