Suara dering alarm membuat Mark bangun dari tidurnya, cowok itu meraih hapenya untuk mematikan alarm lalu berbalik lagi mengecup singkat kening Mina dan akhirnya beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
Mark mandi dulu kan, semalam habis percobaan yang kesekian kali untuk make a baby makanya harus mandi dulu sebelum adzan subuh terdengar.
Selesai mandi Mark keluar dari kamar mandi dan bersiap untuk solat, belum wudhu guys soalnya harus bangunin dulu Mina.
Pelan-pelan Mark duduk di pinggiran kasur, menepuk-nepuk pipi Mina yang masih pulas tertidur. Oh jelas, mereka baru tidur dua jam yang lalu.
Sebenarnya Mark juga nggak tega banguninnya, tapi karena harus subuhan jadi Mina harus tetap bangun.
"Babe, bangun yuk sayang, barusan udah adzan." ucap Mark masih dengan suara seraknya, karena dirinya sendiri juga masih mengantuk. "Babe, hey, aku harus ke mesjid. Ayo cepet bangun dulu." katanya lagi.
Mina melenguh, bukannya bangun malah menarik tangan Mark dan dijadikan bantal olehnya. Mark terkekeh, ya ampun matahari aja belum muncul, istrinya malah udah gemesin duluan.
"Ayo cepetan banguuuuun, nanti abis mandi sama solatnya tidur lagi aja." kata Mark memakai tangan lainnya untuk mengusap rambut Mina.
Mina berdecak kecil, "Kalau udah bangun nggak akan bisa tidur lagi, kerjaan aku banyak." jawabnya tanpa membuka matanya.
"Nanti aku bantuin, aku ke kantornya besok kok. Come on Babe, bangun, bangun, bangun!" ucap Mark membujuk yang dibalas anggukan kepala Mina dan dengan perlahan mata cewek itu terbuka.
"Where's my kiss?" tanya Mina sambil mengulurkan kedua tangannya menarik bahu Mark agar mendekat, mendengarnya Mark terkekeh sinin.
"Don't use English, Babe." ketus Mark menjawab membuat Mina tersenyum, cowok bule itu meraih kedua pipi Mina lalu memajukan wajah mengecup singkat bibirnya. "Ayo sekarang bangun." titahnya setelah menjauhkan tubuhnya lagi.
"Iya ini udah bangun, kamu aja sana ke mesjid." kata Mina sambil menguap kecil.
"Jangan tidur lagi ya," pesan Mark sambil beranjak dari duduknya lalu berjalan keluar kamar. Sehabis lihat Mark benar-benar keluar dan menutup pintunya lagi, Mina baru bangun dari tidurnya pergi ke kamar mandi.
Pas lagi mandi Mina sedikit melamun, untuk kesekian kalinya dia merenung. Apa usahanya yang sekarang akan membuahkan hasil? Semalam ketika dirinya bersama Mark mencoba lagi, Mina sampai melihat Mark menangis dan beberapa kali memohon pada tuhan untuk mengabulkan keinginan mereka kali ini.
Semua harapan cuma ada pada Mina, dia takut mengecewakan semua orang lagi untuk kesekian kalinya.
Sedih banget kalau diingat, bagaimana Mark yang sabar tapi semua orang malah membuatnya terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Boyfriend: Our Final Ending
Fanfiction[completed] "Kamu percaya nggak, perpisahan awal yang menyakitkan itu adalah ujian sebelum kita dipertemukan lagi dengan kebahagiaan? Kalau aku sih percaya, buktinya kita bertemu lagi." "Nggak usah banyak berharap, percuma bertemu lagi kalau masing...