19. Pulang Ke Bandung

418 76 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Dua bulan berlalu, kesehatan mental Mark alhamdulillah gak makin parah dan perlahan membaik menjadi biasa lagi. Cowok itu udah percaya sepenuhnya pada Mina yang berjanji untuk baik-baik saja selama mereka agak berjarak, sejauh ini sih cuma ditinggal ke kantor aja buat kerja.

Tapi buruknya, lusa nanti Mark ada kerjaan keluar kota. Mana jauh kan ke Palembang, bukan di Bandung yang bisa Mina susulin gitu. Dan Mina mau ditinggal selama seminggu.

Kemarin Mark yang banyak takut, sekarang Mina yang takut jauh-jauh. Bukan yang kayak parah gitu sih takutnya, cuma kayak- KALAU MINA KANGEN TERUS PENGEN MANJA-MANJAAN GIMANAAAA??!!!

Lihat aja kelakuan Mina sekarang, Mina gendong terus dari tiga hari lalu semenjak tau Mark mau keluar kota. Tapi karena Mark bucin, apapun akan dia lakukan. Buat Mina apa sih yang enggak? Asik.

"Kita belum pernah honeymoon tau," ceplos Mina tiba-tiba, Mark tersenyum tipis dengarnya namun tak menjawab. "Kamu nggak mau ngerencanain gitu? Belum pernah juga kan kita obrolin ini? Ini pertama kalinya setelah beberapa bulan kita udah nikah, banyak stresnya justru dari kemarin. Lusa aja aku mau ditinggal, stres banget kayaknya aku." lanjutnya membuat Mark gemas mendengarnya.

"Nanti ya, tunggu aku pas gak terlalu numpuk kerjaannya. Istri aku kan sabar banget, jadi tambah cantik kalau mau nunggu sebentar lagi." kata Mark mengalihkan pandangannya sebentar dari laptop ke Mina lalu mengecup singkat pipinya, setelah itu lanjut kerja lagi.

Mina tersenyum manis, suka banget kalau Mark udah muji dia cantik. Dari dulu Mina slalu suka sih, cuman gak terlalu mencirikan banget aja saltingnya.

"Makasih," ucap Mina sambil mengeratkan pelukannya, kepalanya dibuat nyender ke lengannya sendiri yang melingkari leher Mark. Iseng-iseng Mina juga mencium pipi tirus cowok bule itu dan Mark cuma bisa senyum aja menanggapinya.

Ini mereka lagi ada di ruang tengah, di bawah sofa pangku-pangkuan dengan Mark yang lagi sibuk sama laptopnya.

"Nanti kalau ada apa-apa bilang aku ya?"

"Iya,"

"Kayak semisalnya pas kamu sampe di sana, terus lagi makan, lagi kerja, lagi jalan-jalan, pas mau bobo juga."

"Iya,"

"Oh iya," Mark reflek menghentikan gerakan tangannya yang sedang bermain di atas keyboard laptopnya, matanya juga ikut melirik dulu pada Mina untuk mendengarkan cewek itu bicara. "Gimana kalau misalnya pas kamu di sana, aku hamil?" katanya polos.

Mark terkekeh, "Biar apa ngomong gitu, hm?" tanyanya yang dibalas ketawa kecil Mina.

"Nanya doang," jawab Mina santai, cewek itu menegakkan badannya menghalangi pandangan Mark ke laptopnya dan menarik sebelah ujung bibirnya tipis. Paham lagi diuji, Mark menghela nafas.

[2] Boyfriend: Our Final EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang