Gak kerasa, lima bulan berlalu. Dan selama itu banyak banget teman-teman Mark sama Mina yang nikah. Bahkan katanya Lucas aja udah otw jadi Ayah, Doyeon udah hamil nginjak bulan kedua sekarang.
Mina makin sini makin keluar sifat aslinya yang tak terduga, ada aja hal yang bikin Mark gemas sama Mina. Kadang juga Mark dibuat marah ataupun bahagia ketulungan.
Keduanya masih sama-sama sibuk kerja, masih belum ada waktu membicarakan kapan mereka mulai merencanakan punya anak. Padahal banyak banget yang nagih dede bayi dari Mina, tapi keduanya malah sibuk mikirin kerja dibanding membicarakan mau kapan punya anak.
Sesekali Mina sama Mark ngunjungin rumah kedua orang tuanya, malah baru seminggu lalu mereka dari Bandung.
Jaemin sama Yoojung udah nikah sama pasangannya masing-masing, bahkan lucunya Yoojung sama Lia---ekhem istri Jaemin-- hamil barengan padahal rumah jauh-jauhan. Justru Yoojung dekatnya ke Mina yang rumahnya depan-depanan.
Iya, dari empat bulan lalu, Yoojung memutuskan rumahnya deketan sama Mina biar kayak orang tua mereka rumahnya deketan. Jaemin aja yang jauh menetap di Bandung.
Yang tanya gimana Dino, semenjak insiden dimana Haechan memperkenalkan diri dengan mengaku sebagai 'kesayangan Mina', cowok itu menghindar dari Mina. Benar-benar tak terlihat, bahkan katanya sering minta shift malem.
Cowok yang baik ya, semoga aja dapat cewek yang baik juga.
Hari ini Mark lagi mau jemput Mina ke rumah sakit, dia libur hari ini jadinya berangkat dari rumah. Pas keluar dan ngunci pintu, cowok itu melihat ke rumah tetangga. Ada Hangyul yang juga libur lagi nemenin Yoojung seharian, sekarang aja lagi nyiram tanaman rangkul-rangkulan. Hilih bucin.
Tapi Mark tertegun, matanya terpaku dengan tangan Hangyul yang mengusap lembut perut Yoojung. Jadi ingat Mina, kapan mereka punya anak?
Bahkan orang tua mereka juga udah sering kali nanya Mina ngisi atau belum, mereka mungkin menyemangati kalau saja mendengar Mina belum juga hamil, tapi kalau keseringan ditanya kan jadi beban juga.
Mark menghela nafasnya, kini otaknya udah mikirin ke arah sana. Kalau dipikir-pikir juga, Mark pengen juga cepet punya anak gitu. Selain di bandingin sama orang tua mereka, Mark juga iri.
"Jemput, Mark?" tanya Yoojung menyadarkan Mark dari lamunannya, cowok bule itu tersenyum sambil menaikan alisnya.
Cowok bule itu masuk ke dalam mobilnya lalu segera melesat pergi, Yoojung dan Hangyul memperhatikan mobil Mark sampai tak terlihat lagi. Keduanya mendesah bersamaan, mereka ngerti bagaimana perasaan Mark selama ini, apalagi pernah juga Mark sengaja datang ke rumah cuma mau berbagi keluh kesahnya karena semua orang seperti maksa meminta anak ke dia sama Mina.
Tapi ya gitu, Mina masih dengan keras kepalanya mempertahankan ego dirinya sendiri untuk tetap bekerja. Padahal udah di nasehatin Yoojung, tapi Mina tetap pada pendiriannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Boyfriend: Our Final Ending
أدب الهواة[completed] "Kamu percaya nggak, perpisahan awal yang menyakitkan itu adalah ujian sebelum kita dipertemukan lagi dengan kebahagiaan? Kalau aku sih percaya, buktinya kita bertemu lagi." "Nggak usah banyak berharap, percuma bertemu lagi kalau masing...