Kirain Mina bersikap buruk tuh cuma malam itu doang, ternyata berlaku sampai berhari-hari dan berminggu-minggu, bahkan hampir sebulan Mark di diemin.
Mark nggak mau bohong, jujur aja Mark pusing. Dia nggak tau letak kesalahannya dimana, Mina tiap di bujuk juga diem aja.
Nanya ke dua tetangganya, mereka nggak tau Mina kenapa, malah katanya biasa-biasa aja kalau ke mereka. Terus sempat berpikir untuk bertanya ke Jaemin, lah kejauhan, mana mungkin Mina curhatnya ke Jaemin sementara Yoojung yang paling dekat dengannya kalau untuk bercerita.
Mark juga di kantornya sedang di sibuk-sibuknya, beberapa kali meeting beberapa kali ketemu klien dan lain-lainnya. Makan malam juga jarang di rumah, pasti bareng orang-orang kantornya.
Kalau ada yang penasaran Mark jadi deket sama Koeun atau enggak? Ya jelas iya lah, karena sekarang si mantan udah keterima kerja di kantornya dan sudah mau sebulan juga.
Sampai Mark udah di titik terlelahnya dengan sikap Mina, cowok itu mengajak ngobrol Mina dan akhirnya mereka berantem saling membentak. Ini paling masalah paling serius yang pernah mereka jalanin, dan Mark masih nggak paham dimana penyebabnya.
Suasana makin buruk, nggak cuma Mina yang diam nyuekin, Mark juga ikut diam karena malas memulai duluan. Bahkan udah beberapa hari ini mereka tidur pisah kamar, Mina yang inisiatif sendiri pindah ke kamar lain.
Mark nggak bisa ngapa-ngapain, dia cuma menghela nafas dan membiarkan. Karena Mark juga kesal.
Soal sarapan, Mina tetap menyediakan, cuman karena semenjak perdebatan hebat itu Mark udah jarang juga sarapan di rumah. Saking kesalnya pada Mina.
Alasan kenapa Mina masih keras kepala, karena Mina slalu menemukan chat Koeun setiap mau meminta maaf pada Mark. Niatnya untuk meminta maaf jelas jadi urung, Mina keburu emosi dan dipenuhi rasa cemburunya lagi.
Kali ini Mina nemuin isi chatnya nggak biasa, Mark mulai sering di ajak makan bareng. Apalagi waktu hari libur, sesekali Mark dimintai tolong oleh si mantan yang membuat Mark jadi jarang juga ada di rumah.
Semakin kuat aja kecurigaan Mina, siapa yang nggak bakalan overthinking coba kalau Mark sendiri welcome seperti itu? Harusnya walau mereka sedang tidak akur, Mark harus tetap bisa jaga sikap dengan cewek lain, bukan malah iya iya aja pas dimintain tolong.
Hari ini Mark lagi libur, tapi lagi nggak ada di rumah dan entah kemana Mina juga malas kepo. Sementara Mina sedang menunggu ojek online, udah waktunya check up.
Bulan kemarin dia check up sendiri, dan kali ini juga sendiri. Dia tetap bilang Mark walau ujungnya cowok itu tak datang untuk ikut Mina ke dokter.
Ini udah di bulan ke tujuh, dua bulan lagi Mina lahiran dan hubungannya sama Mark malah renggang. Kacau kalau keluarganya dan keluarga Mark tau keadaan ini, tapi Mina tetap tak ingin memulai duluan sebelum Mark yang mau meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Boyfriend: Our Final Ending
Fanfiction[completed] "Kamu percaya nggak, perpisahan awal yang menyakitkan itu adalah ujian sebelum kita dipertemukan lagi dengan kebahagiaan? Kalau aku sih percaya, buktinya kita bertemu lagi." "Nggak usah banyak berharap, percuma bertemu lagi kalau masing...