R19+
Mina: kamu lagi dijalan kan?
Mark: iya
Mina: mau nasi goreng boleh?
Mark: kenapa nggak bikin aja?
Mina: maunya yang dibikinin abang abang pinggir jalan:(
Mark: iya udah, tapi aku berarti agak lama gapapa ya
Mina: iyaaaaa
ReadMark menyimpan hapenya ke dalam saku celana bahannya, cowok itu menyalakan mobilnya lalu keluar dari basement kantornya.
Selama perjalanan Mark celingak-celingukan karena mencari penjual nasi goreng, agak lama namun pada akhirnya ketemu juga. Segera Mark menepi untuk mampir.
"Bang bungkus satu," ucap Mark pada si penjual, setelah di sahut oleh si Abang nasgor, tiba-tiba seseorang memanggilnya.
"Mark!"
Lantas Mark menoleh, matanya melebar kecil saat menemukan seorang cewek duduk di salah satu meja yang di sediakan. Mark mendekat lalu menyapa.
"Apa kabar, Koeun?" ucap Mark lalu duduk di samping cewek itu, jangan lupa pakai jarak mengingat yang sedang bersamanya ini si mantan.
"Baik, kamu?" tanya balik Koeun dengan senyum manisnya.
"Baik banget." jawab Mark juga dengan senyum lebarnya, "Beli nasi goreng juga kamu?" tanyanya kemudian yang dibalas anggukan Koeun.
Setelahnya hening, Koeun mengalihkan perhatiannya pada hape sedangkan Mark menatap sekitar, sampai tiba-tiba Mark berhenti pada map coklat di atas meja depan Koeun.
"Kamu lagi lamar kerja?" tanya Mark tiba-tiba membuat Koeun tersentak kaget, "Udah dapet?" katanya lagi.
Koeun nyengir canggung sambil menggaruk pipinya, "Belum sih." jawabnya dengan suara yang sangat kecil.
"Emangnya kenapa sama kerjaan kamu sebelumnya? Aku denger dari Minji, katanya kamu editor di stasiun TV?" tanya Mark blak-blakan banget tanpa tau Koeun agak tersinggung dengarnya.
Cewek itu menipiskan bibirnya, "Aku udah nggak kerja di sana." jawab Koeun sambil menunduk.
Mark melebarkan matanya, dari reaksi Koeun yang keliatan murung itu menjelaskan kalau cewek itu keluar dari kerjaan sebelumnya karena suatu masalah.
Merasa iba, Mark mengeluarkan hapenya mengirim chat pada sekretarisnya.
Mark: rin, di kantor ada kekurangan bagian editor nggak?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Boyfriend: Our Final Ending
Fanfic[completed] "Kamu percaya nggak, perpisahan awal yang menyakitkan itu adalah ujian sebelum kita dipertemukan lagi dengan kebahagiaan? Kalau aku sih percaya, buktinya kita bertemu lagi." "Nggak usah banyak berharap, percuma bertemu lagi kalau masing...